KOMPAS.com - Pengamat militer sekaligus akademisi Connie Rakahundini Bakrie mendapat panggilan pemeriksaan dari Polda Metro Jaya pada Senin (2/12/2024).
Namun, Connie Bakrie tidak dapat menghadiri panggilan tersebut. Sebab, Connie telah pergi dari Indonesia ke Rusia untuk bertugas sebagai guru besar di Saint Petersburg State University.
Polisi memanggil Connie untuk meminta klarifikasi terhadap sejumlah laporan yang menuduhnya menyebarkan berita bohong terkait Pemilu 2024. Connie juga dilaporkan atas tuduhan pencemaran nama baik.
Lalu, seperti apa duduk perkara kasus yang membuat Connie Bakrie dipanggil Polda Metro Jaya?
Baca juga: KPU Pastikan Data Sirekap dan C.Hasil Bisa Diakses Publik
Kasus Connie Bakrie
Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak membenarkan adanya laporan terhadap Connie Bakrie.
Menurutnya, laporan itu dibuat Aliansi Masyarakat untuk Keadilan (AMUK) dan Jaringan Pemuda untuk Demokrasi (JPUD) terkait berita hoaks yang berasal dari akun media sosial Connie.
"Laporan AMUK teregistrasi dengan nomor LP/B/1585/III/2024/SPKT/PMJ tertanggal 20 Maret 2024, sedangkan laporan JPUD teregistrasi dengan nomor LP/B/1586/III/2024/SPKT/PMJ tertanggal 20 Maret 2024," kata Ade, diberitakan Kompas.com, Senin (2/12/2024).
Ade menuturkan, kedua laporan itu menyoroti narasi yang Connie bagikan lewat akun Instagram, @connierahakundinibakrie. Narasi itu berisi "Sirekap dan formulir C1 Pemilu 2024 yang bisa diakses dari Polres-Polres".
"Narasi itu mengutip pernyataan Jenderal Oegroseno, mantan Wakapolri, yang menyatakan bahwa 'Polres-Polres memiliki akses ke Sirekap dan bahkan pengisian C1 bisa dari Polres,'" lanjutnya.
Dalam unggahannya, Connie menyebut Mantan Wakil Kapolri Komjen Oegroseno sempat menyatakan dalam sebuah pertemuan bukber bahwa "Polres memiliki akses ke Sirekap dan bahkan pengisian C1 bisa dari Polres" saat Pilpres 2024 berlangsung.
Terkait pernyataan itu, Connie menyatakan dirinya telah salah memahami pernyataan yang disampaikan Oegroseno dan meminta maaf atas kesalahannya.
Selain itu, Polres Metro Jaya Jakarta Selatan pernah menerima laporan lain dari pelapor AK (24) terhadap Connie Bakrie terkait dugaan penyebaran berita bohong yang sama.
Laporan ini teregistrasi dengan nomor LP/B/860/III/2023/SPKT/Polres Metro Jaksel/Polda Metro Jaya tertanggal 22 Maret 2024.
Di sisi lain, dilansir dari Antara (28/2/2024), Ketua Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran Rosan Roeslani melaporkan Connie atas kasus pencemaran nama baik, fitnah, dan berita bohong.
Laporan nomor LP/B/52/II/2024/SPKT/BARESKRIM POLRI itu mencatat, Connie dilaporkan atas pernyataannya bahwa Rosan berkata Presiden Prabowo Subianto hanya memimpin Indonesia selama dua tahun.
Baca juga: Profil Rosan Roeslani, Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Kabinet Prabowo-Gibran
Tanggapan Connie Bakrie
Connie mengungkapkan, dia menerima surat panggilan bertandatangan Jumat (29/11/2024) itu pada Minggu (1/12/2024). Dia diminta datang sehari kemudian.
"Baru kemarin (1 Desember 2024), ketika saya baru mendarat kembali di Rusia, pengacara saya mengirimkan tangkapan layar WhatsApp berisi surat panggilan," ujar Connie dalam keterangannya, Senin (2/12/2024).
Connie mempertanyakan surat panggilan itu baru diterima kemarin. Padahal, Connie mengaku ada di Indonesia pada Oktober dan November 2024 untuk menghadiri sejumlah acara.
Dengan begitu, Connie menilai kasus yang menjeratnya tampak tidak serius dan janggal.
"Saya berada di Jakarta lebih dari 20 hari. Namun, surat panggilan justru dikirimkan kepada pengacara saya melalui tangkapan layar setelah saya kembali ke Rusia," tambahnya.
Connie memastikan dirinya tidak mungkin kembali ke Indonesia untuk memenuhi panggilan tersebut. Sebab, penerbangan Rusia ke Indonesia butuh waktu 15,5 jam dengan jet pribadi.
Sejauh ini, dia juga tidak melihat ada urgensi terhadap kasus yang menjeratnya.
"Karena kasus ini hanya terkait publikasi di Instagram pribadi saya yang sudah diluruskan bersama pihak terkait, termasuk saya dan mantan Wakapolri Oegroseno, di tengah isu pemilu yang sudah berusia hampir satu tahun," tandas Connie.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.