Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mitos atau Fakta, Manusia Hanya Menggunakan 10 Persen Kemampuan Otaknya?

Baca di App
Lihat Foto
Freepik/Wayhomestudio
Mitos manusia hanya menggunakan 10 persen kemampuan otaknya.
|
Editor: Muhammad Zaenuddin

KOMPAS.com - Salah satu pseudosains tentang otak yang beredar di masyarakat adalah anggapan bahwa selama ini manusia belum menggunakan seluruh kemampuan otaknya, melainkan hanya sepuluh persen.

Jika menggunakan 90 persen sisa kemampuan otaknya, manusia disebut memiliki kemampuan mental yang luar biasa.

Otak sendiri merupakan organ paling kompleks dalam tubuh manusia, yang menentukan bagaimana seseorang bisa merasakan pengalaman dunia di sekitarnya.

Lantas, benarkah manusia baru menggunakan 10 persen kemampuan otaknya?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Studi Ungkap Ingatan Tak Hanya Tersimpan di Sel Otak, Lantas di Mana Saja?


Mayoritas bagian otak manusia hampir selalu aktif

Anggapan bahwa manusia hanya menggunakan sepuluh persen kemampuan otaknya adalah mitos.

Dilansir dari laman Encyclopedia Britannica, menurut ahli saraf Barry Gordon, mayoritas bagian otak manusia hampir selalu aktif.

Penelitian pemetaan aktivitas otak secara real time dilakukan menggunakan teknik pencitraan, seperti tomografi emisi positron (PET) dan pencitraan resonansi magnetik fungsional (fMRI).

Hasilnya, sebagian besar area otak manusia digunakan untuk semua jenis aktivitas, dan para ilmuwan belum menemukan area otak yang tidak melakukan apa-apa.

Baca juga: Misteri Terbentuknya Naluri Keibuan Terpecahkan, Begini Transformasi Otak Selama Hamil

Anggapan tersebut juga dibantah dalam sebuah penelitian yang diterbitkan di Frontiers in Human Neuroscience.

Dengan menggunakan metode fMRI, para peneliti menunjukkan bahwa sebagian besar otak manusia digunakan hampir sepanjang waktu, sekalipun saat melakukan tindakan yang sangat sederhana.

Bahkan, banyak bagian otak yang masih aktif saat seseorang beristirahat atau tidur.

Baca juga: Tak Hanya Perasaan, Depresi Juga Bikin Otak Manusia Berubah

Mitos-mitos lain tentang otak manusia

Dikutip dari laman Kompas.com (18/7/2023), nerikut adalah beberapa mitos populer tentang otak manusia:

1. Mitos otak kiri dan otak kanan

Salah satu mitos yang cukup populer adalah adalah, sisi kiri otak identik dengan hal-hal yang bersifat logis dan sisi kanan untuk hal-hal kreatif.

Secara umum, tidak ada bagian otak Anda yang didedikasikan khusus untuk upaya artistik, penalaran matematis, atau fungsi psikologis lainnya.

Hampir setiap tindakan yang Anda lakukan dan setiap pengalaman yang Anda miliki dihitung oleh neuron yang tersebar di seluruh otak.

Baca juga: Studi Ungkap Polusi Udara Bikin Otak Lemot, Kok Bisa?

2. Kerutan di otak bertambah saat mempelajari hal baru

Otak manusia dilapisi oleh lipatan-lipatan yang umumnya dikenal sebagai “kerutan”. Cekungan pada setiap lipatan disebut sulcus, dan bagian yang menonjol disebut gyrus.

Beberapa orang percaya bahwa setiap kali seseorang belajar sesuatu, kerutan baru terbentuk pada otak. Namun, hal ini tidak benar.

Otak mulai mengembangkan kerutan sebelum seseorang lahir, dan proses ini berlanjut sepanjang masa kanak-kanak.

Baca juga: 5 Tips Sederhana untuk Mempertajam Memori atau Ingatan, Apa Saja?

3. Otak menyimpan kenangan

Otak tidak menyimpan ingatan seperti komputer menyimpan file, melainkan merekonstruksi kenangan sesuai permintaan dengan menggunakan listrik dan sejenis bahan kimia yang berputar.

Setiap kali memori dirakit, kemungkinan dibangun dengan beberapa neuron yang berbeda. Itu juga dipengaruhi oleh situasi, sebab setiap kejadian mungkin berbeda detailnya.

Inilah salah satu alasan mengapa kesaksian saksi mata dalam persidangan hukum tidak mutlak diandalkan sepenuhnya, karena kenangan sangat rentan untuk dibentuk kembali.

Baca juga: 9 Manfaat Musik secara Psikologis, Bisa Mengurangi Stres dan Meningkatkan Memori

4. Otak tidak dapat menumbuhkan sel baru

Mitos ini sebagian benar (jadi hanya setengah mitos). Sebagian besar area otak manusia tidak dapat menumbuhkan sel-sel otak baru, tetapi beberapa bagian bisa.

Salah satu bagian tersebut adalah hipokampus, yang penting untuk belajar, mengingat, mengatur seberapa banyak Anda makan, dan fungsi biologis lainnya.

Neuron baru, seperti yang tumbuh di hippocampus, mungkin untuk mempelajari hal-hal baru dan membuat ingatan baru, daripada mengingat (menyusun kembali) masa lalu.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi