KOMPAS.com - Es teh, minuman sederhana yang sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Indonesia.
Dari warung kopi pinggir jalan hingga restoran mewah, es teh selalu menjadi pilihan favorit untuk menemani berbagai momen, mulai dari makan siang hingga nongkrong bersama teman.
Dalam survei bertajuk Trendy Drinks oleh Jakpat, teh menjadi minuman favorit ketiga di Indonesia setelah susu dan kopi.
Tapi, pernahkah Anda bertanya mengapa es teh begitu laris di Indonesia?
Baca juga: Dianggap Kelas Rakyat, Es Teh Justru Jadi Minuman Paling Populer Nomor 3 Dunia
Sejarah panjang teh di Indonesia
Es teh memiliki akar budaya yang kuat di Indonesia.
Dikutip dari Kompas.id, dari sudut pandang sejarah, teh telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat sejak diperkenalkan oleh Pemerintah Hindia Belanda pada abad ke-17.
Tepatnya teh dibawa ke Indonesia oleh pria berkebangsaan Belanda, Andreas Cleyer pada 1684.
Mulanya, teh dianggap sebagai tanaman hias. Tapi, seiring berjalannya waktu, teh dibudidayakan pemerintah Hindia Belanda dan menjadi minuman yang banyak digemari.
Tradisi ini berlanjut turun-temurun hingga kini, menjadikan teh, termasuk es teh, sebagai minuman yang lekat dengan kebiasaan sehari-hari masyarakat.
Faktor iklim bikin es teh jadi favorit masyarakat Indonesia
Popularitas es teh salah satunya dipengaruhi oleh iklim Indonesia yang tropis. Dengan matahari yang bersinar sepanjang tahun, es teh menjadi minuman yang bisa menyegarkan dahaga favorit banyak orang.
Hal ini diungkapkan oleh banyak pedagang es teh. Dalam liputan Kompas.com, Selasa (10/10/2023), cuaca panas dianggap oleh pedagang es teh di depan stasiun bekasi sebagai berkah.
Baca juga: Presiden Prabowo Diminta Copot Jabatan Miftah Usai Hina Penjual Es Teh
"Penjualan es sih kalau lagi musim panas begini meningkat. Soalnya orang keluar dari stasiun pada haus. Cuaca gerah, jadi pilih es," kata Don.
Di cuaca panas, Don bahkan bisa menjual es teh dari 100 hingga 250 gelas per hari.
Keuntungannya pun tak main-main. Dia bisa mengantongi uang hingga satu juta rupiah per hari dari berjualan es teh yang dibanderol Rp 5.000.
Harga terjangkau juga menjadi daya tarik es teh
Selain karena iklim dan cuaca di Indonesia yang mendukung, es teh banyak menjadi favorit masyarakat karena harganya yang terjangkau.
Jika dibandingkan dengan minuman kekinian seperti kopi atau minuman boba, harga es teh lebih murah.
Di beberapa daerah, segelas es teh bahkan dihargai Rp 3.000.
Harga yang murah tapi mendapatkan segelas es yang bisa menghilangkan dahaga di cuaca panas tentu jadi kombinasi memikat, bukan?
Es teh mudah didapatkan
Beberapa tahun belakangan, bisnis es teh menjamur di berbagai daerah. Berbagai merk dengan bermacam keunikan muncul.
Baca juga: Tuai Kritik Usai Menghina Penjual Es Teh, Miftah Maulana Habiburrahman Minta Maaf
Ini membuat es teh makin mudah ditemui. Bahkan, tidak jarang di area stasiun, terminal, hingga sekolah penjual es teh berjejer.
Bahkan menurut survei NAS Consulting, mayoritas responden berusia 15-40 tahun memilih teh sebagai minuman favorit dibandingkan kopi.
Angka ini menunjukkan bahwa 52 persen pasar konsumsi teh akan tumbuh signifikan, baik untuk kebutuhan rumah tangga maupun sektor Horeca (hotel, restoran, dan kafe).
Es teh tidak hanya laris karena rasanya yang segar dan harganya yang terjangkau, tetapi juga karena kemampuannya untuk beradaptasi dengan tren modern.
Apalagi, teh bisa dinikmati berbagai kalangan usia dan status ekonomi. Ini menjadikan es teh sebagai salah satu minuman yang bisa membangun kebersamaan.
Jadi, apakah Anda sudah menyeruput es teh hari ini?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.