Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Penjual Telur Gulung Tewas Usai Diduga Curi Motor Milik Bos, Sempat Diteriaki Maling

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Handout
Ilustrasi pembunuhan.
|
Editor: Yefta Christopherus Asia Sanjaya

KOMPAS.com - Seorang penjual telur gulung di Jakarta Selatan tewas setelah dianiaya sekelompok orang karena diduga mencuri motor milik bosnya.

Peristiwa tersebut dialami oleh MR yang sudah bekerja untuk AS selaku pemilik usaha telur gulung.

Kabar MR tewas diketahui setelah jasadnya ditemukan di halaman rumah kontrakan di Jalan Asem Baris Raya Gang VI Nomor 2, RT 007/RW 005, Kelurahan Kebon Baru, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan.

Ia ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa pada Selasa (3/12/2024) pukul 09.00 WIB.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dilansir dari Antara, Rabu (4/12/2024), kasus tewasnya MR sedang diselidiki oleh Polres Metro Jakarta Selatan.

Baca juga: Kasus Polisi Bunuh Ibu Kandung: Pembeli di Warung Kabur Saat Lihat Pelaku Aniaya Korban

Bagaimana kronologi MR tewas usai diduga mencuri motor?

Pada awalnya, MR diminta oleh AS belanja telur untuk keperluan berjualan sehari-hari pada Senin (25/11/2024) pukul 14.30 WIB.

MR menuruti permintaan tersebut dan pergi berbelanja menggunakan motor milik AS. Namun, ia tidak kunjung kembali.

AS kemudian menginformasikan hilangnya motor yang dibawa oleh MR ke grup ojek online (ojol).

Seminggu setelah tidak ada kabar, posisi MR terlacak di Stasiun Bekasi, Jawa Barat.

AS bersama temannya berinisial MF segera pergi ke Stasiun Bekasi pada Senin (2/12/2024) pukul 22.30 WIB untuk menemui MR.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi mengatakan, AS akhirnya bisa bertemu dengan MR.

“Tapi, korban (MR) melarikan diri. Kemudian, saksi AS teriak ‘maling motor’,” ujar Ade dilansir dari Kompas.com, Rabu (4/12/2024).

Baca juga: Kata Tetangga soal Kasus Remaja Bunuh Ayah dan Neneknya di Lebak Bulus

Setelah mendengar AS berteriak, pengemudi ojol di Stasiun Bekasi yang berada di tempat kejadian perkara (TKP) langsung mengejar MR.

Tidak lama setelahnya, MR dapat ditangkap lalu menjadi sasaran amukan massa.

MR kemudian dibawa ke rumah kontrakan di Jalan Asem Baris Raya pada Selasa (3/12/2024) pukul 04.40 WIB.

Ade menjelaskan, MR dibawa ke halaman rumah kontrakan dalam kondisi terluka dan berdarah pada bagian kepala.

Kaki dan tangan MR juga diikat dengan tali rafia setelah diamuk massa.

AS kemudian tidur di rumah kontrakan dan meninggalkan MR dalam kondisi babak belur di halaman.

Baca juga: Update Kasus Anak Bunuh Ayah dan Nenek di Lebak Bulus, Pelaku Menyesal

MF yang sempat mendampingi AS ke Stasiun Bekasi juga memutuskan pulang ke rumahnya sendiri.

MF kemudian mendatangi rumah kontrakan AS pada Selasa (3/12/2024) sekitar pukul 09.00 WIB.

Ia membangunkan AS lalu keduanya melihat kondisi MR.

Pada saat itulah, AS dan MF melihat MR sudah dalam kondisi tidak bernyawa di halaman rumah kontrakan.

“Kami dapat informasi pada Selasa kemarin, pukul 09.00 WIB. Kami ke TKP dan ternyata ada di halaman depan rumah kontrakan,” kata Kanit Reskrim Polsek Tebet AKP Suwarno.

“(Karena korban) seperti ada luka tidak wajar, kami panggil tim identifikasi, terus kami kirim ke RSCM untuk diotopsi,” tambahnya.

Baca juga: Viral, Anak Bunuh Ayah dan Nenek di Lebak Bulus Jadi Korban Ambisi Orangtua, Ini Kata Polisi dan Kriminolog

Kenapa MR tidak dibawa ke rumah sakit?

Setelah dimintai keterangan oleh polisi, AS menjelaskan, ia tidak membawa MR ke rumah sakit karena ingin mencari motornya yang hilang selama seminggu.

Sebabnya, AS tidak mengetahui lokasi motornya ketika menciduk MR di Stasiun Bekasi.

AS juga menambahkan, MR sudah bekerja sebagai penjualan telur gulung selama enam bulan.

Keduanya tinggal bersama di rumah kontrakan yang menjadi lokasi penemuan jasad.

“Informasinya karena (MR) mau diajak nyari motornya (AS),” ujar Suwarno dikutip dari Kompas.com, Kamis (5/12/2024).

Baca juga: 9 Fakta Kasus Remaja Bunuh Ayah dan Nenek di Lebak Bulus

Apa langkah polisi selanjutnya?

Setelah menemukan MR dalam kondisi tidak bernyawa, polisi membawa korban ke Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr Cipto Mangunkusumo untuk dilakukan otopsi.

Jenazah MR diotopsi untuk memastikan penyebab kematiannya.

Suwarno menerangkan, fokus penyelidikan polisi saat ini adalah dugaan kekerasan yang dialami MR.

Ia menambahkan, pihaknya belum menelusuri dugaan MR mencuri motor milik AS.

“(Yang diselidiki) terkait pemukulan ini. Kalau kemalingannya kami belum pasti dia seperti apa, kami belum ada laporan itu. Yang pasti kan ada korban meninggal, kami telusuri dulu,” ujar Suwarno dikutip dari Kompas.com, Rabu (4/12/2024).

Baca juga: Wapres Filipina Ancam Bunuh Presiden Marcos Jr, Apa yang Sebenarnya Terjadi?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi