KOMPAS.com - Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan Adita Irawati mendapat sorotan usai menyebut pedagang es teh yang diejek Miftah Maulana Habiburrahman sebagai "rakyat jelata".
Sebutan "rakyat jelata" tersebut Adita ucapkan saat merespons Mantan Utusan Khusus Presiden Miftah Maulana Habiburrahman yang menghina pedagang es teh bernama Sunhaji di Magelang, Jawa Tengah.
"Presiden kita, Pak Prabowo Subianto, ini kalau dilihat dari berbagai baik itu pidato atau kunjungan beliau, terlihat sekali pemihakan beliau pada rakyat kecil, pada rakyat jelata," kata Adita dalam potongan video viral tersebut.
Adita Irawati telah meminta maaf karena menggunakan diksi "rakyat jelata" untuk menanggapi kontroversi Miftah Maulana.
Lalu, apa arti "rakyat jelata", dan benarkah diksi yang diucapkan Adita tersebut merupakan bentuk hinaan?
Baca juga: Asal-usul Panggilan Gus, Siapa Saja yang Layak Mendapatkannya?
Arti rakyat jelata
Plt. Kepala Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra (Badan Bahasa) Kemendikbud Dora Amalia menuturkan, diksi "rakyat jelata" sebagai istilah yang netral.
"Itu istilah yang netral saja," ujar Dora saat dihubungi Kompas.com, Jumat (6/12/2024).
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) VI, rakyat jelata diartikan sebagai rakyat biasa, bukan bangsawan, bukan hartawan, atau orang kebanyakan.
Sementara itu, kamus Tesaurus Bahasa Indonesia menuliskan, "rakyat jelata" memiliki sinonim "rakyat kecil", "rakyat kelas bawah", serta "wong cilik".
Kata "rakyat" berarti penduduk suatu negara, orang kebanyakan, orang biasa, pasukan (bala tentara), atau anak buah dan bawahan. Adapun "jelata" artinya bukan bangsawan atau hartawan (tentang rakyat, orang) biasa.
Dora menekankan, diksi "rakyat jelata" sebagai istilah yang biasa saja.
"Tidak ada unsur penghinaan (dalam diksi 'rakyat jelata')," tegasnya.
Baca juga: Gus Vs Rakyat Jelata
Apa rakyat jelata termasuk hinaan?
"Kalau merujuk KBBI, sebenarnya maknanya (rakyat jelata) biasa ya," tutur Nani saat dihubungi Kompas.com, Jumat.
Meski begitu, dia mengakui istilah "rakyat jelata" biasa digunakan publik untuk merujuk masyarakat tertentu.
Menurutnya, diksi "rakyat jelata" dapat dianggap hinaan maupun kata-kata biasa tergantung konteks yang disampaikan penutur, kepada siapa istilah itu dituturkan, dan situasinya.
Istilah "rakyat jelata", lanjut Nani, bisa dinyatakan dalam makna yang umum sesuai artinya, bukan hinaan untuk orang lain.
"Tapi dalam perkembangan penggunaannya, penambahan kata 'jelata' memang membuat kita rakyat menjadi berkelas-kelas. Sebaiknya, cukup menyebut kata 'rakyat' saja," jelas dia.
Nani membenarkan, makna suatu kata dalam bahasa Indonesia memang bisa berubah jika sering dipakai dalam konteks yang berbeda oleh masyarakat.
Baca juga: Ini Arti Lucky Vicky yang Sempat Disebut oleh Anies Baswedan
Jubir presiden minta maaf
Adita Irawati sendiri telah meminta maaf karena menggunakan diksi "rakyat jelata" saat membahas kontroversi Miftah Maulana.
"Saya memahami diksi yang saya gunakan dianggap kurang tepat. Untuk itu, secara pribadi, saya memohon maaf atas kejadian ini yang sebabkan kontroversi terhadap masyarakat," ujar Adita, diberitakan Kompas.com, Kamis (5/12/2024).
Dia mengaku tidak sengaja menyebut istilah "rakyat jelata". Menurutnya, kejadian serupa bisa terulang karena terjadi pergeseran makna dalam diksi "rakyat jelata".
Adita menganggap, "rakyat jelata" sama artinya dengan "rakyat biasa" jika mengacu pada KBBI.
"Saya gunakan diksi tersebut sesuai dengan arti dan makna yang tercantum di dalam KBBI yang artinya adalah 'rakyat biasa' yaitu 'kita semuanya rakyat Indonesia'," sambung Adita.
Meski begitu, Adita menekankan dirinya tidak bermaksud merendahkan siapa pun. Dia berjanji akan berintrospeksi diri dan lebih hati-hati dalam memilih kata ketika sedang bertugas.
"Sekali lagi saya mohon maaf," imbuh Adita.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.