Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Permintaan Maaf Presiden Korsel Yoon Suk Yeol Usai Tetapkan Darurat Militer...

Baca di App
Lihat Foto
AFP/PHILIP FONG
Seorang pedemo perempuan membawa papan bertuliskan, Yoon Suk Yeol harus lengser, dalam aksi damai di Seoul, Rabu (4/12/2024), buntut dari darurat militer yang diumumkan Presiden Korea Selatan.
|
Editor: Ahmad Naufal Dzulfaroh

KOMPAS.com - Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol pada Sabtu (7/12/2024) meminta maaf usai sempat memberlakukan darurat militer.

Yoon mengaku sangat menyesal atas keputusan kontroversial tersebut.

Untuk diketahui, Yoon sempat mengumumkan status darurat militer pada Selasa (3/12/2024) malam.

Namun, dia mencabutnya enam jam kemudian setelah mendapat penolakan dari Parlemen Korea Selatan.

“Deklarasi darurat militer ini berasal dari keputusasaan saya sebagai pihak yang paling bertanggung jawab atas urusan negara,” ujar Yoon dikutip dari CNN, Sabtu (7/12/2024).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

“Saya sangat menyesal dan dengan tulus meminta maaf kepada warga yang pasti sangat terkejut,” lanjutnya.

Baca juga: Alasan Presiden Korsel Yoon Suk Yeol Umumkan Darurat Militer, meski Ditolak Parlemen

Ia menambahkan, keputusan darurat militer itu telah menyebabkan kecemasan dan ketidaknyamanan bagi warga Korea Selatan.

Yoon juga siap menghadapi pemungutan suara pemakzulannya di parlemen yang diperkirakan berlangsung akhir pekan ini.

Menurutnya, darurat militer itu dilakukan karena partai oposisi utama di Korea Selatan bersimpati dengan Korea Utara dan kegiatan anti-negara.

Presiden Korea Selatan itu memastikan, tidak akan mencoba untuk memberlakukan darurat militer kedua kalinya.

“Saya akan mempercayakan partai saya dengan metode untuk menstabilkan situasi politik, termasuk sisa masa jabatan saya. Saya meminta maaf kepada warga atas kekhawatiran yang saya timbulkan,” pungkasnya.

Baca juga: Hanya Berlangsung 6 Jam, Status Darurat Militer Korea Selatan Dicabut, Mengapa?

Yoon tetap diminta mengundurkan diri atau dimakzulkan

Pemimpin partai Partai Kekuatan Rakyat, Han Dong-hoon menyatakan, pengunduran diri Presiden Korea Selatan itu tidak dapat terelakkan.

“Tidak mungkin bagi presiden untuk menjalankan tugas-tugas normalnya. Pengunduran diri lebih awal tidak dapat dihindari,” terang Han.

Han juga mengatakan bahwa Yoon adalah bahaya bagi Korea Selatan dan perlu disingkirkan dari kekuasaannya sebagai presiden.

Pemimpin Partai Demokrat yang merupakan oposisi, Lee Jae-myung menolak permintaan maaf Yoon dan menyebutnya sangat mengecewakan.

Baca juga: Profil dan Kontroversi Presiden Korea Selatan Yoon Suk-Yeol

Menurut Lee, permintaan maaf Yoon hanya meningkatkan kemarahan publik Korea Selatan.

“Keberadaan presiden adalah risiko terbesar bagi Korea Selatan saat ini,” jelas dia dilansir dari The Guardian, Sabtu (7/12/2024).

Lee menambahkan, tidak ada solusi lain selain pengunduran diri atau pemecatan Yoon melalui pemakzulan.

Memakzulkan Yoon akan membutuhkan dukungan 200 dari 300 anggota Majelis Nasional.

Sementara, partai-partai oposisi yang bersama-sama membawa mosi pemakzulan Yoon, memiliki 192 kursi gabungan.

Dengan begitu, koalisi partai oposisi ini membutuhkan setidaknya delapan suara dari Partai Kekuatan Rakyat.

Baca juga: Seruan Pengunduran Diri Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol Usai Kontroversi Darurat Militer

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi