KOMPAS.com - Kemajuan teknologi menawarkan beragam kemudahan untuk membantu menyelesaikan pekerjaan manusia.
Kehadiran chatbot artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan, misalnya, kini menjadi bagian penting dalam mengerjakan tugas sehari-hari.
Chatbot adalah aplikasi atau layanan yang dapat berinteraksi dengan pengguna secara otomatis, layaknya manusia, dan bisa menjawab berbagai persoalan.
Beberapa chatbot terkenal yang belakangan banyak digunakan adalah Meta AI, ChatGPT, dan Google Gemini.
Penggunaan chatbot menjadi populer sejak OpenAI mengeluarkan layanan ChatGPT pada akhir 2022, diberitakan The Straits Times (20/5/2024).
Google kemudian merilis chatbot AI Gemini, disusul Meta AI yang menjadi fitur baru pada WhatsApp, serta bisa diakses lewat Instagram dan Facebook.
Lalu, manakah chatbot terbaik di antara Meta AI, ChatGPT, atau Google Gemini?
Baca juga: Cara Pakai Fitur Meta AI di WhatsApp, Pengguna Kini Punya Asisten Virtual
Meta AI vs ChatGPT vs Google Gemini
Chatbot AI seperti Meta AI, ChatGPT, atau Google Gemini memanfaatkan kecerdasan buatan untuk memahami pertanyaan pengguna dan memberikan solusinya.
Berikut perbandingan kemampuan chatbot Meta AI, ChatGPT, dan Google Gemini ketika diminta mengerjakan tugas sesuai perintah pengguna.
Menulis ringkasan teksThe Straits Times mencoba untuk menggunakan Meta AI, ChatGPT, dan Google Gemini untuk meringkas teks panjang dalam bentuk PDF menjadi ringkasan 50 kata.
Gemini dinilai memberikan respons yang paling akurat. Sebab, platform itu menuliskan ringkasan dengan istilah yang familiar dan parafrase bagi pembaca sesuai teks aslinya.
Sebaliknya, ringkasan buatan ChatGPT berisi kata-kata umum yang tidak detail. Ada pula istilah-istilah yang tidak disebutkan dalam teks asli yang diperintahkan.
Sementara, Meta AI bisa memberikan ringkasan, meski hasilnya lebih umum. Sayangnya, chatbot ini memberikan ringkasan yang isinya salah dari teks aslinya.
Baca juga: 3 Bisnis di Indonesia yang Paling Sering Pakai AI Menurut Google
Membuat rencana perjalananSaat membuat rencana perjalanan sehari ke Johor Bahru, Google Gemini mampu memberikan rekomendasi tempat wisata yang bisa dipercaya dan banyak dicoba pengunjung.
Tak hanya itu, Google mengintegrasikan Google Maps ke Gemini. Ini akan memberikan gambaran lebih baik terhadap lokasi dan navigasi menuju tempat wisata tersebut.
Namun, perkiraan waktunya tidak selalu akurat.
Meta AI dan ChatGPT hanya memberikan rencana perjalanan kronologis dan estimasi waktu yang dibutuhkan untuk mencapai setiap titik suatu tempat wisata.
Menulis email undanganKetiga chatbot menunjukkan hasil berbeda saat diminta menuliskan email berisi undangan pesta dengan gaya penulisan anak muda.
Meta AI memberikan keunggulan dalam hasil undangan yang dibuat daripada Gemini dan ChatGPT.
Chatbot ini membuat rincian acara yang dibagi menjadi beberapa bagian berlabel dengan poin-poin penting yang mudah dipahami tamu undangan.
Baca juga: Kreativitas Verbal Tetap Dibutuhkan di Era ChatGPT
Mencari resepDilansir dari Tech Radar (22/6/2024), pengguna memakai Meta AI, ChatGPT, dan Google Gemini untuk mencari resep untuk membuat sambal.
Setiap chatbot memberikan resep yang akurat dan lengkap. Meta AI dan Gemini menuliskan serta menautkan situs asli sumber resep tersebut.
Namun, ChatGPT sama sekali tidak menuliskan sumber resepnya, tetapi hanya menuliskan seluruh resep dari situs yang tidak dikenal.
Mengerjakan matematikaSaat diminta mengerjakan soal matematika, ketiga chatbot menggunakan tiga metode berbeda untuk memecahkan soal, tetapi semuanya memberikan kesimpulan yang sama.
Namun saat soal matematikan semakin sulit, ChatGPT menuliskan cara yang benar tapi tidak menuliskan jawaban.
Gemini hanya menghasilkan jawaban teoretis. Hanya Meta AI yang memberikan jawaban tepat.
Baca juga: Cerita Pasangan asal Yogyakarta Manfaatkan ChatGPT untuk Mencari Nama Sang Buah Hati
Membuat wawancara tiruanKetika diminta membuat wawancara tiruan dengan topik tertentu, masing-masing chatbot mensimulasikan wawancara dengan pewawancara lengkap berupa pertanyaan dan jawabannya.
Ketiga chatbot memberikan pendekatan berbeda terhadap wawancara tiruan ini, dengan hasil yang bagus. Meski begitu, perintah yang diberikan harus rinci.
DeepfakeDeepfake adalah media sintetis, termasuk gambar, video, dan audio, yang dihasilkan oleh teknologi kecerdasan buatan.
Saat diminta membuat deepfake, Meta AI menjawab tidak dapat membuat gambar yang mencemarkan nama, baik seorang tokoh maupun individu lainnya.
Gemini mengatakan belum dapat menampilkan gambar orang dan menolak membantu permintaan tersebut, sedangkan ChatGPT tidak membuat gambar bebas yang diminta penggunanya.
Namun, Gemini dan ChatGPT bisa dipaksa menjawab pertanyaan yang awalnya ditolak seperti cara membuat racun. Sementara Meta AI menolak menjawab pertanyaan berisiko.
Berdasarkan uji coba yang dilakukan, setiap chatbot memiliki keunggulan dan fungsi yang lebih tepat untuk mengerjakan perintah tertentu dari pengguna.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.