Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masalah Kewanitaan Bisa Terjadi akibat Stres, Ini Penjelasannya

Baca di App
Lihat Foto
pexels.com
Ilustrasi stres atau gangguan mental dapat memengruhi penyakit kewanitaan
|
Editor: Ahmad Naufal Dzulfaroh

KOMPAS.com - Media sosial diramaikan dengan unggahan bernarasi kondisi kesehatan mental disebut dapat memengaruhi masalah kewanitaan.

Dalam unggahannya, akun X @sle***** pada Minggu (8/12/2024) menuliskan, masalah kewanitaan berhubungan dengan kondisi mental seseorang.

Hal itu kemudian ditanggapi oleh warganet lain yang menduka memiliki masalah kewanitaan kerena terlalu sering memendam amarah.

Lantas, benarkah kesehatan mental dapat memengaruhi masalah kewanitaan?

Baca juga: Bagaimana Mengetahui Perut Buncit karena Kista? Ini Kata Dokter

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Masalah kewanitaan akibat stres

Dokter spesialis ginekologi dan seksolog Boyke Dian Nugraha membenarkan, masalah kewanitaan bisa dipengaruhi oleh kondisi mental.

Bahkan, penyebab terbesar keputihan pada wanita disebabkan oleh stres.

"Saya sering menemukan (pasien mengalami) keputihan, tidak tahu sebabnya apa, ternyata dari stres," ujar Boyke saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (9/12/2024).

Menurutnya, kondisi ini terjadi karena hormon epinefrin atau noradrenalin yang dilepaskan oleh tubuh ketika stres, menghadapi situasi bahaya, atau mengatasi reaksi alergi parah.

Baca juga: Amankah Melakukan Hubungan Seks Saat Menstruasi? Kenali Risikonya

Hormon-hormon itu bisa menghasilkan penguncupan pembuluh darah dan menghambat aliran darah. Akibatnya, fungsi organ untuk imunitas pun menurun dan timbul reaksi stres.

"Stres itu juga bisa mengundang penyakit yang biasanya ditahan sistem imunitas tubuh. Kalau stres, daya imun turun, menjadi mudah terinfeksi (penyakit)," lanjutnya.

Selain keputihan, gangguan menstruasi dapat dialami perempuan yang stres saat datang bulan.

Ketika stres, siklus menstruasi pun menjadi tidak teratur, darah yang keluar hanya sedikit, serta timbul rasa nyeri pada perut.

"Siklus menstruasi perempuan sangat dipengaruhi hormon. Ketika hormon stres naik, maka hormon yang lain ikut terganggu," ujarnya.

Baca juga: Benarkah Darah Menstruasi yang Berserabut dan Menggumpal adalah Tanda Kista?

Selain keputihan dan masalah siklus menstruasi, Boyke juga menyebut penyakit sindrom ovarium polikistik (PCOS) bisa terjadi akibat stres. Ini membuat ovarium yang diproduksi kecil.

Masalah kewanitaan tersebut dapat menyebabkan penderitanya sulit hamil dan bahkan tidak bisa mempunyai anak.

"Stres bukan hanya pada perempuan saja. Laki-laki yang stres juga (kualitas) spermanya menjadi jelek dan jumlahnya berkurang. Apalagi ditambah merokok," jelas dia.

Selain itu, perempuan yang mengalami keputihan atau gangguan menstruasi dalam waktu lama juga disarankan memeriksakan diri.

Masalah tersebut bisa disebabkan faktor-faktor, seperti infeksi, penyakit seperti kista, usia lanjut menjelang menopause, masalah pada hormon, maupun stres.

Baca juga: Apa Saja Jenis Olahraga Terbaik untuk Tingkatkan Kesehatan Mental?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi