Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi dan Identitas 2 WNA yang Tewas Tertimpa Pohon di Monkey Forest Ubud Bali

Baca di App
Lihat Foto
Twitter/neVerAl0nely
Tangkap layar video turis tertimpa pohon di Monkey Forest Ubud Bali, Selasa (10/12/2024). Berikut kronologi dan identitas WNA yang menjadi korban
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Dua turis asing meninggal akibat tertimpa pohon tumbang di tempat wisata Monkey Forest Ubud, Bali, Selasa (10/12/2024).

Dalam video yang beredar di media sosial, tampak pohon beringin, pule, dan kresek setinggi puluhan meter roboh terkena angin kencang disertai hujan. Kejadian ini sontak membuat rombongan turis di sekitarnya berlarian panik.

Pohon-pohon itu lalu tumbang menimpa wisatawan asing yang ada di bawahnya. Dua warga negara asing (WNA) meninggal akibat insiden ini. Sementara satu orang lainnya terluka.

Berikut kronologi turis tertimpa pohon di Monkey Forest Ubud dan identitas para korban jiwa di kejadian tersebut.

Baca juga: Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 11-12 Desember 2024

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Kronologi turis tertimpa pohon di Bali

Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan membenarkan insiden turis asing yang tertimpa pohon di Monkey Forest Ubud, Selasa (10/12/2024) sekitar pukul 12.25 Wita.

"Saksi (mengungkapkan) saat melaksanakan kontrol situasi tiba-tiba ada angin kencang disertai turun hujan di area obyek wisata Monkey Forest Ubud. Tidak berselang lama lalu terdengar suara seperti pohon akan roboh," ujar Jansen saat dihubungi Kompas.com, Rabu (11/12/2024).

Saat dilakukan pengecekan, lanjutnya, saksi mata melihat pohon beringin, pule, dan kresek yang tumbuh di sebelah Pura Prajapati obyek wisata Monkey Forest tumbang ke bagian timur.

Padahal, saat itu ada banyak wisatawan berkunjung dan melihat insiden tersebut. Kejadian itu lalu membuat para wisatawan berlarian menyelamatkan diri.

Nahas, ada beberapa turis tertimpa pohon. Saksi mata bersama staf obyek wisata dan wisatawan berusaha menolong korban yang tertimpa pohon. Mereka juga membuat laporan ke Polsek Ubud.

"(Korban) dibawa ke Rumah Sakit Kenak Medika Ubud menggunakan mobil ambulans dan beberapa orang wisatawan dirawat di klinik obyek wisata," lanjut Jansen.

Sayangnya, nyawa kedua korban yang tertimpa pohon tidak tertolong. Mereka dinyatakan meninggal dunia di rumah sakit.

Pada pukul 12.50 Wita, Kapolsek Ubud Kompol Gusti Nyoman Sudarsana  bersama Wakapolsek dan personel tiba di tempat kejadian perkara (TKP). Mereka langsung melaksanakan evakuasi dan pembersihan pohon yang tumbang.

Baca juga: Penyebab Kawanan Burung Pipit Mati di Bandara Ngurah Rai Bali

Identitas korban meninggal tertimpa pohon

Jansen menuturkan, bencana alam pohon tumbang di area obyek wisata Monkey Forest Ubud menyebabkan dua korban meninggal dan satu orang terluka.

Berikut rincian identitas para korban dalam insiden tersebut:

Korban meninggal

1. Nama: Funny Justine Christine
Asal: Perancis
Usia: 32 tahun

2. Nama: Kim Hyoeun
Asal: Korea Selatan
Usia: 42 tahun

Korban terluka

Nama: Lee Sunni
Asal: Korea Selatan
Usia: 43 tahun.

Menurut Jansen, para turis yang meninggal maupun luka-luka masih berada di Rumah Sakit Kenak Medika Ubud sambil menunggu hasil koordinasi pihak Imigrasi dan keluarga korban.

"Proses penanganan atau penyidikan (penyebab pohon tumbang) saat ini ditangani Polsek Ubub Polres Gianyar," lanjutnya.

Sementara itu, Polres Gianyar bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gianyar berkolaborasi melakukan pembersihan di lokasi kejadian.

Untuk mendukung proses investigasi, obyek wisata Monkey Forest Ubud, Bali ditutup sementara.

Atas kejadian ini, Jansen mengakui cuaca di Bali sangat ekstrem dan tidak menentu beberapa hari terakhir. Di sana sering turun hujan disertai angin kencang secara mendadak.

Polda Bali pun mengimbau masyarakat berhati-hati. Masyarakat diminta menghindari berteduh dan melintas di bawah pohon terutama pohon besar saat hujan angin.

Masyarakat juga dimohon menjaga kebersihan lingkungan dan tidak buang sampah sembarangan. Ini untuk mencegah selokan atau kali tersumbat sehingga menyebabkan banjir.

"Sementara jangan bepergian ke lokasi alam seperti pegunungan atau perbukitan karena rawan akan tanah longsor seperti yang sering terjadi," tandas Jansen.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi