KOMPAS.com - Beberapa orang perlu mengurangi konsumsi garam harian agar kesehatannya terjaga.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menganjurkan batas maksimal konsumsi garam sebanyak 5 gram atau satu sendok teh setiap hari.
Di sisi lain, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan konsumsi natrium tidak lebih dari 2.000 mg per hari.
Konsumsi garam berlebih dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk tekanan darah tinggi, risiko penyakit jantung, potensi stroke, dehidrasi, serta kejang otot.
Sementara itu, terdapat beberapa kelompok orang yang perlu mengurangi konsumsi garam dan dianjurkan melakukan diet garam. Siapa saja orang yang perlu mengurangi garam?
Baca juga: Apa yang Terjadi jika Tubuh Kelebihan Garam?
Kelompok orang yang perlu kurangi garam
Mengurangi konsumsi garam memiliki banyak manfaat kesehatan, terutama yang berkaitan dengan tekanan darah dan jantung.
Dikutip dari laman Kemenkes, mengurangi konsumsi garam dapat dilakukan dengan menghindari makanan olahan, asinan, makanan yang diawetkan, serta minuman dan bumbu yang mengandung garam.
Diet rendah garam atau mengurangi bumbu asin tersebut sangat dianjurkan untuk orang-orang dengan kondisi kesehatan tertentu. Berikut kelompok orang yang perlu mengurangi konsumsi garam setiap hari:
1. Penderita hipertensiHipertensi atau tekanan darah tinggi dapat terjadi akibat asupan garam yang berlebihan.
Dilansir dari laman Asosiasi Jantung Amerika, terlalu banyak garam dalam aliran darah akan menarik air ke pembuluh darah. Ini menambah aliran darah sehingga meningkatkan tekanan darah dan menimbulkan hipertensi.
Karena itu, sebaiknya kurangi asupan garam dalam makanan untuk menormalkan tekanan darah atau menurunkan hipertensi.
2. Penderita diabetesTak hanya mengurangi konsumsi gula, penderita diabetes pun dianjurkan untuk mengurangi konsumsi garam.
Diberitakan Healthline (5/12/2018), penelitian membuktikan orang dengan diabetes umumnya lebih sensitif mengalami kenaikan tekanan darah yang disebabkan asupan garam atau sodium.
Baca juga: Apa Saja Tanda Tubuh Kelebihan Garam? Ini 8 Daftarnya
Seperti penderita diabetes, pasien dengan penyakit ginjal kronis pun dapat mengalami tekanan darah tinggi akibat asupan garam berlebih.
Untuk menjaga fungsi ginjal tetap berjalan normal, pasien ginjal kronis sebaiknya mengurangi konsumsi garam sehari-hari.
4. Orang lanjut usiaSelanjutnya, orang lanjut usia (lansia) juga perlu mengurangi konsumsi garam. Seiring bertambah usia, tekanan darah orang tua akan meningkat dan lebih sensitif terhadap garam.
Asupan garam yang tinggi dapat meningkatkan risiko serangan jantung atau stroke yang berisiko besar dialami orang lanjut usia.
5. Keturunan Afrika-AmerikaSelain itu, penelitian juga menyebut orang keturunan Afrika-Amerika berisiko lebih besar mengalami tekanan darah tinggi yang dipicu konsumsi garam berlebihan.
Baca juga: Makan Buah Pakai Garam, Benarkah Bagus untuk Kesehatan Ginjal?
6. Penderita masalah jantungAsupan garam yang tinggi dapat meningkatkan edema pada penderita masalah jantung serta meningkatkan kemungkinan serangan jantung.
Diberitakan Everyday Health (18/3/2023), orang dengan masalah jantung ringan perlu mengurangi asupan garam kurang dari 3.000 mg per hari. Orang dengan masalah jantung sedang hingga berat hanya boleh mengonsumsi maksimal 2.000 mg garam per hari.
7. Penderita obesitasPenderita obesitas atau berat badan berlebih maupun orang yang sedang berdiet dianjurkan untuk mengurangi konsumsi garam.
Diberitakan Kompas.com (24/10/2024), makan makanan tinggi garam membuat tubuh mudah haus dan membuat banyak minum. Asupan air berlebih bisa membuat berat badan bertambah.
Selain itu, makan garam dapat meningkatkan retensi air atau menahan air di dalam tubuh. Air yang tidak dikeluarkan dari dalam tubuh menyebabkan peningkatan berat air dalam tubuh.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.