Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daftar Fenomena Astronomi Sepanjang 2025, Ada Gerhana Bulan Total yang Bisa Dilihat di Indonesia

Baca di App
Lihat Foto
NASA VIA BBC INDONESIA
Ilustrasi selama gerhana bulan total. [NASA VIA BBC INDONESIA]
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Pada 2025 nanti ada berbagai fenomena astronomi yang siap menghiasi langit di seluruh dunia.

Dikutip dari Time and Date, tercatat ada delapan fenomena astronomi yang sayang untuk dilewatkan.

Salah satu fenomena astronomi pada 2025 yang paling menarik untuk diikuti adalah gerhana Bulan total.

Profesor Riset Astronomi dan Astrofisika Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Thomas Djamaluddin mengatakan, fenomena ini dapat dilihat dari Indonesia.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

“Betul, gerhana Bulan total 7 September 2025 bisa diamati di seluruh wilayah Indonesia,” ungkap Thomas kepada Kompas.com, Minggu (15/12/2024).

Berikut fenomena astronomi yang akan muncul sepanjang tahun 2025.

Baca juga: 11 Fenomena Astronomi Desember 2024, Bertabur Konjungsi Bulan-Planet dan Hujan Meteor

1. Hujan meteor Quadrantids (3-4 Januari 2025)

Hujan meteor Quadrantids merupakan fenomena hujan meteor pertama yang akan terjadi pada 2025.

Dilansir dari Seasky, hujan meteor ini diperkirakan akan mencapai puncaknya pada 3-4 Januari 2025.

Saat mencapai puncaknya, masyarakat di seluruh dunia dapat melihat hujan meteor yang mencapai 40 meteor per jamnya.

Baca juga: Daftar Fenomena Astronomi November, Ada Hujan Meteor Paling Terang Sepanjang 2024

2. Gerhana Bulan total (14 Maret 2025)

Gerhana Bulan total terjadi saat Bulan melewati bayangan gelap Bumi atau biasa disebut dengan umbra.

Selama jenis gerhana ini, Bulan akan berangsur-angsur menjadi lebih gelap dan kemudian berubah menjadi warna merah karat atau merah darah.

Gerhana Bulan total akan terlihat di seluruh Amerika Utara, Meksiko, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan. 

Baca juga: Deretan Fenomena Astronomi Sepanjang Desember 2024, Akan Muncul Raja Hujan Meteor

3. Gerhana Matahari sebagian (29 Maret 2025)

Gerhana Matahari sebagian terjadi saat Bulan hanya menutupi sebagian Matahari dan terkadang menyerupai gigitan kue.

Gerhana Matahari sebagian hanya dapat diamati dengan aman menggunakan filter Matahari khusus atau dengan melihat pantulan Matahari.

Fenomena ini akan terlihat di seluruh Greenland, sebagian besar Eropa utara, serta Rusia bagian utara.

Kemungkinan gerhana Matahari sebagian ini akan terlihat paling jelas di wilayah Kanada dengan cakupan 93 persen.

Baca juga: Fenomena Astronomi Langka Komet C/2023 A3, Ini Waktu Puncak dan Cara Mengamatinya

4. Pink Moon (13 April 2025)

Bulan purnama pada April 2024 disebut sebagai Pink Moon atau Bulan Merah Muda karena fenomena ini terjadi saat bunga-bunga merah muda akan mekar di musim semi.

Diperkirakan nama tersebut berasal dari bunga liar phlox berwarna merah muda yang berasal dari Amerika Utara dan sering mekar sekitar bulan purnama di bulan April.

Fenomena ini kemungkinan akan terjadi Minggu (13/4/2025) pada pukul 00.24 UTC atau sekitar pukul 07.24 WIB.

Baca juga: Deretan Fenomena Astronomi Oktober 2024, Ada Gerhana Matahari Cincin

5. Hujan meteor Perseids (12-13 Agustus 2025)

Perseids adalah salah satu hujan meteor terbaik untuk diamati yang akan menghasilkan hingga 60 meteor per jam pada puncaknya.

Hujan meteor ini dihasilkan oleh komet Swift-Tuttle yang ditemukan pada tahun 1862 dan terkenal karena menghasilkan sejumlah besar meteor terang.

Hujan meteor ini berlangsung setiap tahun dari 17 Juli hingga 24 Agustus dan puncaknya tahun 2025 akan terjadi pada malam 12-13 Agustus 2025.

Meteor akan memancar dari konstelasi Perseus, tetapi dapat muncul di mana saja di langit pada malam hari.

Baca juga: Arkeolog Temukan Observatorium Astronomi Mesir Kuno dari Abad 6 SM

6. Gerhana Bulan total (7 September 2025)

Gerhana Bulan total akan kembali terjadi di 7 September 2025. 

Fenomena ini akan terlihat di seluruh Asia, Australia, serta bagian tengah dan timur Eropa serta Afrika.

Nah, gerhana Bulan total inilah yang bisa diamati di Indonesia.

Baca juga: Deretan Fenomena Astronomi pada September 2024, Ada Gerhana Bulan Sebagian

7. Gerhana Matahari sebagian (21 September 2025)

Gerhana Matahari sebagian juga akan kembali terjadi pada 21 September 2025.

Fenomena ini hanya dapat dilihat di Selandia Baru, Antarktika, dan Samudra Pasifik bagian selatan.

Diprediksi, gerhana ini akan terlihat paling jelas dari Selandia Baru dengan cakupan sebesar 76 persen.

Baca juga: Apa Beda Astronomi dan Astrofisika? Simak Penjelasannya Berikut Ini

8. Hujan meteor Geminid (13-14 Desember 2025)

Geminid merupakan “raja hujan meteor” karena merupakan hujan meteor terbaik di langit yang menghasilkan 120 meteor warna-warni per jam pada puncaknya.

Hujan meteor ini dihasilkan oleh puing-puing yang ditinggalkan oleh asteroid yang dikenal sebagai 3200 Phaethon yang ditemukan pada 1982.

Hujan meteor ini berlangsung setiap tahun dari tanggal 7-17 Desember 2025 dan mencapai puncaknya pada malam 13-14 Desember 2025.

Baca juga: Jangan Sampai Keliru, Ini Beda Astronomi dan Astrologi

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi