Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Alasan Trump Ingin Kuasai Panama, Greenland, dan Kanada untuk Wilayah AS?

Baca di App
Lihat Foto
AFP/CAITLIN O'HARA
Donald Trump mengaku ingin menguasai Kanada, Terusan Panama, dan Greenland sebagai wilayah AS. Calon presiden Amerika Serikat Donald Trump saat berkampanye di Findlay Toyota Arena, Prescott Valley, Negara Bagian Arizona, Minggu (13/10/2024).
|
Editor: Resa Eka Ayu Sartika

KOMPAS.com - Presiden terpilih AS, Donald Trump tampak ingin memperluas wilayah Amerika Serikat dengan menguasai sejumlah negara.

Diberitakan CNN, Senin (23/12/2024), Donald Trump berkata bisa menjadikan Kanada sebagai negara bagian AS ke-51 dalam sebuah pernyataan pada Minggu (22/12/2024).

Dia pun mengancam akan mengambil alih Terusan Panama yang selama seperempat abad dikendalikan warga Panama, Amerika Tengah.

Trump juga pernah mengemukakan keinginannya untuk memperoleh Greenland pada masa jabatan pertamanya.

Lalu, apa alasan yang membuat Trump mengaku ingin menguasai wilayah Kanada, Panama, dan Greenland?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Trump Ancam Tarif 100 Persen Negara BRICS, Apa Dampak bagi Indonesia?


Kanada negara bagian AS

Kanada termasuk negara sekutu terdekat AS. Namun, Trump bercanda menyebut Kanada akan menjadi negara bagian ke-51 AS  dan mengejek Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, dengan sebutan gubernur.

Dikutip dari AP News, Selasa (24/12/2024), Menteri Keamanan Publik Kanada, Dominic LeBlanc menyebut Trump bercanda atas pernyataan tersebut.

Sementara mantan penasihat utama Trudeau, Gerald Butts menyatakan Trump sering memakai istilah ”Negara Bagian ke-51” kepada pemimpin Kanada tersebut selama masa jabatan pertamanya.

Meski begitu, pakar menilai komentar Trump membuat AS menang atas konsensi perdagangan atau perbatasan lebih ketat dengan Kanada.

Sementara pemerintahan Trudeau bisa kehilangan keseimbangan saat lingkungan politik Kanada terguncang belakangan ini.

Pernyataan itu Trump lontarkan ketika dia mengancam akan mengenakan pajak 25 persen pada semua produk yang masuk AS dari Kanada dan Meksiko kecuali keduanya membendung arus migran dan narkoba.

Trudeau telah mengadakan pertemuan dengan Trump dalam upaya menghindari tarif pajak itu dan meyakinkan presiden terpilih AS itu kalau perbatasannya lebih kuat daripada Meksiko.

Baca juga: Perusahaan Kapal Pesiar Tawarkan Arungi Laut 4 Tahun untuk Hindari Pemerintahan Trump

Trump ingin ambil Terusan Panama

Trump juga mengusulkan AS merebut Terusan Panama dari Panama yang mengendalikan jalur perairan tersebut selama beberapa dekade.

Trump beralasan Panama mengenakan "tarif selangit" saat AS menggunakan terusan tersebut.

Dia juga menyoroti pengaruh China yang meningkat atas jalur perairan tersebut.

“Jika prinsip-prinsip moral maupun hukum dari sikap murah hati (AS) tidak diikuti, kami akan menuntut Terusan Panama dikembalikan ke Amerika Serikat secara penuh, cepat, dan tanpa pertanyaan,” katanya.

Dilansir dari Economic Times, Selasa, Terusan Panama adalah jalur air buatan sepanjang 82 km yang menghubungkan Samudra Pasifik dan Atlantik melalui Panama.

Keberadaan jalur ini menghemat perjalanan kapal.

Terusan Panama dibangun AS dan dibuka pada 1914. AS mengendalikan terusan ini hingga perjanjian 1977 mengatur penyerahannya ke Panama.

Terusan ini lalu dioperasikan kedua negara sampai Panama memegang kendali penuh setelah 1999.

Panama menetapkan harga lewat terusan ini berdasarkan kebutuhan dan permintaan. Tarifnya tergantung kapasitas kargo kapal. 

AS menjadi negara pengguna utamanya diikuti China.

Trump menuntut Panama mengembalikan terusan itu ke AS kecuali negara itu dinilai mampu mengelola jalur air itu sesuai cara yang menurutnya dapat diterima.

Presiden Panama, José Raúl Mulino menanggapi pernyataan Trump dengan berkata tegas “setiap meter persegi kanal itu milik Panama dan akan terus menjadi milik Panama".

Baca juga: Tokoh-tokoh Kontroversial yang Disebut Bakal Masuk Kabinet Donald Trump

Trump ancam kuasai Greenland

Greenland adalah pulau terbesar di dunia. Wilayah di antara Samudra Atlantik dan Arktik ini 80 persen areanya ditutupi es.

Wilayah ini memperoleh pemerintahan sendiri dari Denmark pada 1979.

Namun, pulau ini menjadi lokasi pangkalan militer AS.

Greenland dikenal kaya sumber daya alam, termasuk emas, perak, tembaga, dan minyak.

Pulau ini juga jalur penting yang menawarkan akses ke Kutub Utara.

Trump mengincar wilayah Greenland sejak masa jabatan pertamanya.

Saat itu, dia ingin membeli Greenland dari Denmark yang menguasainya.

Dia lalu membatalkan kunjungan pada 2019 ke Denmark setelah tawaran membeli Greenland ditolak. Namun, tindakan ini tidak membuahkan hasil.

Perdana Menteri Wilayah Otonomi Denmark, Mute Egede selaku kepala pemerintahan wilayah itu berkata, “Greenland adalah milik kami. Kami tidak untuk dijual dan tidak akan pernah dijual".

Namun saat mengumumkan duta besar AS untuk Denmark, Ken Howery, Trump menegaskan minatnya mengakuisisi Greenland meski Denmark tidak berminat menjualnya.

"Demi keamanan nasional dan kebebasan di seluruh dunia, Amerika Serikat merasa kepemilikan dan kendali Greenland adalah kebutuhan mutlak," kata Trump.

Kantor Perdana Menteri Denmark hanya mengatakan pemerintahnya "menantikan sambutan duta besar Amerika yang baru".

Pemerintah Denmark juga menantikan bekerja sama dengan pemerintahan baru AS.

Baca juga: Trump Pernah Berjanji ke Khabib Setop Konflik Gaza, Warga Palestina: Kami Tidak Percaya

Upaya Manifest Destiny modern

Diberitakan First Post, Selasa, pernyataan Trump yang ingin menguasai Kanada, Panama, dan Greenland sebagai bentuk doktrin Manifest Destiny.

Manifest Destiny mengacu pada ideologi abad ke-19 di Amerika Serikat yang meyakini para pemukim Amerika ditakdirkan memperluas wilayah ke arah barat melintasi benua Amerika Utara.

Pernyataan Trump dinilai berkaitan dengan visinya memperluas pengaruh AS ke luar negeri. Perkataannya pun disebut sebagai upaya membangkitkan semangat pendukungnya.

Meski begitu, keinginan Trump tetap diyakini sebagai bentuk ancaman. Para pemimpin dunia pun menentang keras rencana akuisisi Trump.

Pemerintah Greenland, Denmark, dan Panama juga menolak gagasan itu dan menegaskan kembali kedaulatan mereka.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi