Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Bryden, Wanita Inggris yang Mendadak Bisa Bahasa Italia Usai Terkena Stroke

Baca di App
Lihat Foto
iStockphoto/Warchi
Ilustrasi bahasa.
|
Editor: Ahmad Naufal Dzulfaroh

KOMPAS.com - Seorang wanita di Inggris bernama Althia Bryden (58) mendadak bisa berbicara dengan menggunakan bahasa Italia usai terkena stroke.

Serangan stroke ini terjadi akibat adanya jaring karotis, sebuah sebuah struktur seperti rak di leher yang dapat mengganggu aliran darah ke otak.

Terapis menyebutkan, Bryden telah menderita sindrom aksen asing atau foreign accent syndrome.

Kondisi langka ini digambarkan ketika seseorang berbicara dengan aksen yang berbeda dari aksen biasanya.

Saat penderita berbicara, mungkin akan terdengar asing oleh orang lain.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Kisah Ann Hodges, Manusia Pertama yang Ditabrak Meteorit Saat Tidur

Umumnya, sindrom aksen asing ini disebabkan oleh adanya kerusakan otak, salah satunya yakni stroke.

“Para dokter dan perawat melihat saya sebagai seorang ahli medis, tidak ada perawat, dokter, terapis, atau ahli bedah yang pernah menangani sindrom aksen asing selama karier mereka,” kata Althia,” kata Bryden dikutip dari BBC, Minggu (22/12/2024).

“Saat itulah saya menyadari betapa langkanya kondisi ini. Saya berharap lebih banyak orang mengetahuinya,” sambungnya.

Bryden mengaku tidak pernah berbicara bahasa Italia atau bahkan mengunjungi negara itu.

Baca juga: Kisah Seorang Wanita yang Alergi terhadap Semua Jenis Makanan

Terserang stroke awal Mei 2024

Kondisi ini bermula ketika Bryden ditemukan tidak responsif di tempat tidurnya dan wajah sisi kanannya tampak terkulai pada awal Mei 2024.

Dia kemudian langsung dilarikan ke rumah sakit dan didiagnosis menderita stroke.

Kondisi itu membuat Bryden tidak dapat berbicara atau merasakan sisi kanan bagian atas tubuhnya. Dokter menemukan, jaring karotis pada lehernya menjadi penyebab Bryden mengalami stroke.

Pada Agustus 2024, Bryden menjalani operasi untuk mengangkat jaring karotis tersebut.

Keesokan harinya, ketika sedang dalam masa pemulihan dan perawatan intensif, ia dibangunkan oleh seorang perawat untuk mengukur tekanan darahnya.

Baca juga: Kisah Leonid Rogozov, Dokter Soviet yang Operasi Usus Buntunya Sendiri

Bryden terkejut ketika mengetahui bisa kembali berbicara setelah terkena stroke.

“Pertama-tama, saya tidak percaya bahwa saya yang berbicara, tetapi saya juga tidak mengenali suara saya,” tuturnya Bryden dilansir dari Telegraph, Minggu (22/12/2024).

Dia mengatakan, para dokter dan staf rumah sakit berkumpul di sekitar tempat tidurnya untuk mendengarkannya berbicara.

Semakin lama berbicara, Bryden beserta para dokter dan staf rumah sakit juga semakin bingung dengan kondisi tersebut.

“Seiring berjalannya waktu, jelaslah bahwa saya memang memiliki aksen Italia yang kuat dan saya tidak dapat mengontrol suara yang saya keluarkan saat berbicara,” ucapnya.

“Yang membuat saya takjub, saya juga bisa berbicara dalam bahasa Italia, bahasa yang belum pernah saya pelajari atau gunakan sebelumnya,” lanjutnya.

Baca juga: Kisah Pemilik Miniso, dari Anak Petani Jadi Konglomerat dengan Kekayaan Rp 42,9 T

Sebenarnya, ia hanya ingin berbicara atau mengobrol dalam bahasa Inggris. Namun tanpa disadari, muncul kata-kata berbahasa Italia yang keluar dari mulutnya.

Bahkan, Bryden bisa menggunakan kata-kata dan tingkah laku atau bahasa tubuh seperti “mamma mia”, “bambino”, dan “si”.

“Tanpa sadar, saya akan mengucapkan sebuah kata dalam bahasa Italia di tengah-tengah percakapan, yang merupakan kata dalam bahasa Italia untuk apa yang ingin saya ucapkan dalam bahasa Inggris,” ujarnya.

“Saya tidak tahu bahwa saya akan melakukannya, otak saya hanya mengubah kata bahasa Inggris menjadi bahasa Italia,” sambungnya.

Baca juga: Kisah Sahat Situmorang, WNI Pemilik Bus Bertuliskan Pulang Malu Tak Pulang Rindu di Jepang

Berharap kembali seperti semula

Meski beruntung bisa selamat dari stroke, Bryden mengaku telah kehilangan identitasnya.

Pasalnya, ia mempunyai suara dan bahasa tubuh yang berbeda dengan kondisinya sebelum terkena stroke.

Bryden pun berharap bisa kembali mempunyai aksen bahasa Inggris seperti semula.

“Saya bangun hampir setiap pagi dengan harapan suara saya yang lama akan kembali lagi," kata dia.

"Saya tidak merasa seperti saya dengan aksen asing ini. Saya bahkan bisa mendengar aksen di kepala saya ketika saya berpikir,” lanjutnya.

Bryden mengaku harus sering menjelaskan penyebab dia bisa berbahasa dan memiliki aksen Italia kepada setiap orang yang bertanya kepadanya.

Baca juga: Kisah Wanita di AS, Mengurung Diri di Kamar Mandi Selama 2 Tahun karena Trauma

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi