Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Ipsos: Politikus Jadi Profesi Paling Tak Dipercaya di Indonesia

Baca di App
Lihat Foto
Dok. Shutterstock
Ilustrasi politikus. Sebuah survei yang dilakukan Ipsos menunjukkan bahwa politikus menjadi profesi atau pekerjaan yang paling tidak dipercaya oleh masyarakat Indonesia. Ipsos adalah lembaga riset pasar dan konsultasi global yang berbasis di Paris, Perancis.
|
Editor: Irawan Sapto Adhi

KOMPAS.com - Sebuah survei yang dilakukan Ipsos menunjukkan bahwa politikus menjadi profesi atau pekerjaan yang paling tidak dipercaya oleh masyarakat Indonesia.

Ipsos adalah lembaga riset pasar dan konsultasi global yang berbasis di Paris, Perancis. 

Survei bertajuk "Ipsos Global Trustworthiness Index 2024" tersebut diterbitkan Ipsos pada Oktober 2024.

Bukan hanya di Indonesia, Ipsos melakukan survei di 32 negara pada platform online Global Advisor antara 24 Mei hingga 7 Juni 2024.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebanyak 23.530 orang dewasa berusia di atas 18 tahun telah diwawancarai, dengan sekitar 500 orang di antaranya merupakan masyarakat Indonesia berusia 21-74 tahun.

Ketepatan jajak pendapat online Ipsos dihitung dengan menggunakan interval kredibilitas.

Baca juga: Survei FSGI: Mayoritas Guru Setuju UN Dihapus, PPDB Zonasi Dipertahankan


Profesi yang paling tidak dipercaya di Indonesia

Survei oleh Ipsos mengukur tingkat ketidakpercayaan dan tingkat kepercayaan lebih dari 20 profesi dan pekerjaan. Itu termasuk, dokter, pegawai bank, sopir taksi, pemuka agama, jurnalis, pebisnis, dan pegawai restoran.

Dalam survei ketidakpercayaan, politikus menempati urutan pertama dengan perolehan 45 persen di Indonesia.

Di peringkat kedua, ditempati oleh polisi dan anggota kabinet/menteri yang sama-sama mendapat 41 persen.

Urutan ketiga adalah influencer media sosial dengan 25 persen, lalu disusul pengacara dan pejabat pemerintahan sama-sama sebesar 24 persen, sedangkan hakim 23 persen.

Untuk profesi lainnya, seperti dokter, sopir taksi, dan jurnalis, memiliki tingkat ketidakpercayaan lebih rendah di bawah 20 persen.

Baca juga: Viral Politisi Nasdem Tertidur Saat Pelantikan DPR, Fadil: Banyak Acara...

Profesi yang paling dipercaya di Indonesia

Di antara berbagai profesi, ada tiga profesi teratas yang paling dipercaya oleh masyarakat Indonesia.

Ipsos menempatkan urutan pertama pada guru, yang memiliki tingkat kepercayaan mencapai 74 persen. Setelah itu, disusul profesi dokter 73 persen, peneliti 70 persen, pemuka agama 66 persen, pegawai resto dengan 57 persen.

Tentara termasuk salah satu profesi yang cukup dipercaya oleh masyarakat Indonesia sebesar 56 persen.

Tingkat kepercayaan masyarakat Indonesia terhadap beberapa profesi bahkan tercatat menjadi yang paling tinggi di antara 32 negara lain.

Profesi yang dimaksud mencakup dokter, guru, pegawai restoran, sopir taksi, peneliti, hingga jurnalis.

Baca juga: Siapa Ponco Birowo, Dokter yang Lakukan Operasi Telerobotik Pertama di Indonesia?

Tren global

Tidak jauh berbeda, tren tingkat kepercayaan global juga menempatkan dokter, guru, dan peneliti sebagai tiga besar profesi yang paling dipercaya selama enam tahun berturut-turut.

Hasil tren global ini merupakan rata-rata survei di 20 negara yang ada dalam edisi sebelumnya dengan jumlah responden 17.519.

Berikut profesi lima profesi paling dipercaya pada 2018-2024 (tidak termasuk 2020):

  • Dokter
  • Peneliti
  • Guru
  • Pegawai restoran
  • Anggota tentara

Sementara, profesi dengan tingkat kepercayaan paling rendah secara global pada 2018--2024, yaitu:

  • Politikus
  • Influencer media sosial
  • Anggota kabinet/menteri
  • Eksekutif periklanan

Secara global, tingkat ketidakpercayaan terhadap politikus bahkan lebih tinggi, yaitu mencapai 58 persen.

Dari 32 negara yang disurvei, hanya India (40 persen vs 31 persen) dan Singapura (32 persen vs 31 persen) yang menunjukkan tingkat kepercayaan terhadap politikus yang sedikit lebih tinggi dibandingkan ketidakpercayaan.  

Hasil survei dari Ipsos ini bisa menjadi tanda bahwa ada tantangan besar yang dihadapi politikus di berbagai negara, termasuk Indonesia, untuk membangun kembali kepercayaan publik.

Transparansi, akuntabilitas, keberpihakan, dan kepekaan terhadap aspirasi masyarakat kiranya menjadi hal yang mendesak untuk diwujudkan oleh politikus guna memperbaiki citra dan hubungan dengan masyarakat.  

Baca juga: Sama-sama Memimpin Negara, Apa Beda Presiden dan Perdana Menteri?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi