KOMPAS.com - Unggahan warganet yang mengeklaim bahwa pemilik golongan darah O jarang sakit, ramai di media sosial.
Unggahan tersebut dimuat di akun X (Twitter) @ahce*** pada Selasa (31/12/2024).
"Warisan turun temurun gol darah O: jarang sakit, tahan banting, tidak pernah pingsan, demam hanya itungan jam aja. Ada lagi gak?" tulisnya.
Hingga Kamis (2/1/2025) sore, unggahan tersebut telah dilihat lebih dari 1,8 juta kali dan mendapatkan lebih dari 2.000 komentar warganet.
Beberapa warganet yang berkomentar dalam unggahan tersebut juga sependapat dengan pengunggah.
"Bener banget aku O belum pernah pingsan jangan sampai deh ya," tulis akun @@satic***.
"Aku O sekalinya sakit pasti pas weekend :) seninnya entah kenapa langsung fit dan bugar pdahal sabtu minggu susah kali buat gerak," tulis akun @jigioknam*****.
Lantas, benarkah pemilik golongan darah O jarang sakit?
Baca juga: Benarkah Nyamuk Lebih Tertarik pada Orang dengan Golongan Darah O?
Golongan darah tak terkait dengan kekebalan tubuh
Ketua Bidang Unit Donor Darah Palang Merah Indonesia (PMI), dr Linda Lukitari Waseso mengatakan, hingga saat ini belum ada bukti ilmiah terkait klaim bahwa pemilik golongan darah O jarang sakit.
Menurut Linda, kekebalan tubuh pemilik golongan darah apapun dipengaruhi oleh banyak faktor dan bukan berdasarkan golongan darah tertentu.
"Golongan darah O lebih jarang sakit belum terbukti secara ilmiah. Karena Kekebalan tubuh seseorang dipengaruhi banyak faktor, seperti gaya hidup dan kondisi genetik, bukan golongan darah," ujarnya kepada Kompas.com, Kamis (2/1/2025).
Selain itu, belum ada pula bukti ilmiah terkait peran golongan darah tertentu terhadap risiko penyakit. Misalkan golongan darah O yang dikaitkan dengan risiko yang lebih kecil terkena penyakit jantung, dan lain sebagainya.
Linda menjelaskan, pada dasarnya golongan darah manusia berfungsi untuk mengetahui jenis darah yang dimiliki seseorang.
Hal ini penting dilakukan lantaran jika suatu saat seseorang memerlukan transfusi darah atau berencana untuk mendonorkan darah, petugas medis tak keliru dalam mencari pendonor atau penerima donor.
Seperti yang diketahui, golongan darah manusia terbagi menjadi empat berdasarkan ada atau tidaknya antigen, yakni A, B, O, dan AB.
Golongan darah juga diklasifikasikan berdasarkan rhesus, yaitu Rh positif (+) atau (-). Ada 8 jenis golongan darah dalam pengklasifikasian ini, yaitu A+, A-, B+, B-, O+, O-, AB+ atau AB-.
"Jadi penting untuk mengetahui golongan darah karena jika menerima darah yang tidak sesuai dengan golongan darah kita, bisa menyebabkan komplikasi," jelas dia.
Baca juga: Dua Penelitian Terbaru Perkuat Bukti Pemilik Golongan Darah O Lebih Kebal Covid-19
Hasil observasi pemilik darah O
Sementara dokter spesialis penyakit dalam konsultan hematologi onkologi di MRCCC Siloam Hospitals Semanggi, Jakarta, Cosphiadi Irawan mengatakan, ada observasi yang menunjukkan pemilik golongan darah O lebih jarang sakit, salah satunya terkait kasus Covid-19.
"Hal ini muncul dari hasil observasi pada pandemi Covid-19 di mana golongan darah A dan AB lebih tinggi derajat beratnya penyakit dan kemungkinan pemakaian ventilator mekanik, dibanding golongan darah O dan B," ujarnya, dikutip dari Kompas.com (1/2/2021).
Menurut Cosphiadi, hasil yang sama juga teramati dalam kasus tumor ganas lambung dan pankreas.
Ia mengatakan, orang dengan golongan darah non-O lebih banyak yang mengalaminya dibanding orang dengan golongan darah O.
Meski demikian, dia belum mengetahui secara pasti apa yang melatarbelakangi orang dengan golongan darah O lebih rendah kasusnya terkena penyakit tertentu dibanding pemilik golongan darah non-O.
"Mekanismenya belum sepenuhnya dipahami," kata Cosphiadi.
Oleh karena itu, masih diperlukan data dan penelitian tambahan untuk menyimpulkan klaim pemilik golongan darah O jarang sakit.
Baca juga: Benarkah Golongan Darah O Harus Mengurangi Konsumsi Kopi agar Tak Terjadi Pengentalan Darah?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.