KOMPAS.com - Eks pemain Barcelona, Patrick Kluivert, tengah diperbincangkan warganet menyusul pemecatan Shin Tae-yong dari kursi pelatih Timnas Indonesia.
Nama Kluivert meramaikan lini masa Google dan media sosial setelah ia digadang-gadang menggantikan Shin Tae-yong yang sudah membesut timnas sejak 2019.
Selain disorot karena menjadi kandidat pelatih baru timnas, sosok Kluivert juga diperbincangkan warganet setelah kasus hukum yang pernah menjeratnya pada 2017 kembali viral di media sosial.
Pada saat itu, Kluivert yang masih menjabat sebagai Direktur Olahraga Paris Saint Germain menjadi korban pemerasan geng kriminal setelah memiliki utang judi lebih dari 1 juta euro atau sekitar Rp 16,8 miliar.
Lantas, bagaimana cerita Kluivert terseret kasus judi?
Baca juga: Bocoran Fabrizio Romano, Patrick Kluivert Bakal Tanda Tangani Kontrak 2 Tahun Bersama Indonesia
Cerita Patrick Kluivert tersandung kasus judi
Dilansir dari First Post, Sabtu (25/3/2017), kasus Patrick Kluivert terkait judi terkuak saat ia bergabung dengan Paris Saint Germain.
Namun, kasus tersebut sebenarnya sudah terjadi bertahun-tahun yang lalu, tepatnya pada 2011 dan 2012 ketika ia menjadi pelatih tim cadangan klub Liga Belanda, FC Twente.
Pada saat itu, Kluivert memasang taruhan pada tim utama FC Twente. Bukannya untung, ia malah mengalami kerugian besar sehingga memiliki utang kepada sebuah geng.
Ia hanya sanggup melunasi sebagian utangnya. Hal ini mendorong pihak geng untuk melontarkan ancaman supaya Kluivert melunasi kewajibannya.
Kluivert menjadi korban pemerasan geng pada 2014 sebelum kasusnya terkuat ke publik pada 2017 menyusul penangkapan lima orang yang terlibat sindikat.
Baca juga: Kronologi Shin Tae-yong Dipecat Usai 5 Tahun Latih Timnas, PSSI Singgung Dinamika Tim
Merujuk pada laporan The Sun, Sabtu (25/3/2017), tidak ada bukti bahwa Kluivert terlibat dalam pengaturan pertandingan atau terlibat dalam taruhan ilegal.
Pengacara Kluivert, Gerard Sprong, mengatakan bahwa kliennya tidak bersalah dalam kasus utang judi saat masih menukangi FC Twente.
Ia menegaskan, Kluivert adalah korban dan kliennya tidak memiliki keterlibatan kriminal dalam manipulasi pertandingan sepak bola.
Pada 2017, aparat penegak hukum sudah memeriksa Kluivert sebagai saksi.
PSG selaku tim yang merekrut Kluivert sebagai Direktur Olahraga tidak bersuara saat kasus judi yang menjerat petingginya mencuat.
Baca juga: Shin Tae-yong Hanya Bertahan 6 Bulan Usai Perpanjang Kontrak Jadi Pelatih Timnas Indonesia
Rekam jejak Patrick Kluivert
Di luar kasus judi yang pernah menyeretnya, Kluivert merupakan mantan bintang sepak bola yang pernah merumput di sejumlah klub papan atas Eropa.
Berdasarkan catatan Transfermarkt, ia pernah bermain untuk Ajax pada 1991-1997.
Perjalanan kariernya berlanjut ke raksasa Serie A Italia, AC Milan pada 1998-2004.
Enam musim berseragam Rossoneri, Kluivert berlabuh ke penguasa La Liga Spanyol, Barcelona.
Ia bermain untuk Blaugrana hingga 2005 sebelum memutuskan bergabung dengan klub Liga Inggris, Newcastle United.
Baca juga: Asosiasi Warga Korsel di Indonesia Terkejut Shin Tae-yong Dipecat, Sayangkan Keputusan PSSI
Satu tahun di Newcastle, Kluivert pulang ke La Liga setelah menerima pinangan dari Valencia.
Setelah itu, ia memperkuat PSV Eindhoven dan Lille sebelum memutuskan gantung sepatu pada Juli 2008.
Setelah pensiun, Kluivert menemukan dunia barunya sebagai pelatih, baik di level senior atau tim utama maupun kelompok usia muda.
Dilansir dari Transfermarkt, klub Liga Belanda Az Alkmaar pernah menunjuk Kluivert sebagai pelatih penyerang pada 2008.
Baca juga: KCIC Minta Maaf atas Komentar Tak Pantas dalam Unggahan soal Calon Pengganti Shin Tae-yong
Brisbane Roar kemudian memboyong eks bintang Barcelona tersebut ke Australia sebagai asisten pelatih pada 2010.
Namun, perjalanan Kluivert di Negeri Kangguru tidak berlangsung lama.
Pada 2010-2011, ia pindah melatih NEC Nijmegen sebagai pelatih penyerang dan dan FC Twente II dengan peran menjadi pelatih kepala.
Kluivert kemudian ditunjuk menjadi asisten pelatih Timnas Belanda pada 2012-2014.
Selain itu, ia juga pernah menukangi Curacao, Ajax U-19, Kamerun, Akademi Barcelona, dan Adana Demirspor.
Baca juga: Para Pemain Timnas Bagikan Pesan Menyentuh untuk Shin Tae-yong, Apa Kata Mereka?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.