Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Efek Samping Terlalu Sering Makan Keju? Ketahui 8 Risikonya

Baca di App
Lihat Foto
UNSPLASH/ALIONA GUMENIUK
Makan keju berlebihan bisa memicu efek samping.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Keju adalah produk makanan yang terbuat dari susu yang melalui proses pengentalan atau koagulasi.

Keju dapat dikonsumsi langsung bersama roti atau diolah lebih lanjut sebagai pelengkap atau bahan utama sebuah hidangan.

Rasanya yang lezat, membuat keju disukai oleh hampir semua orang.

Namun ternyata, ada bahaya di balik keju, terutama jika dikonsumsi terlalu banyak.

Apa saja bahayanya?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: 9 Manfaat Keju untuk Kesehatan, Apa Saja?

8 bahaya makan keju terlalu banyak

Berikut 8 efek samping atau bahaya saat mengonsumsi keju secara berlebihan atau terlalu sering:

1. Berat badan meningkat

Dikutip dari Eat This, efek samping keju yang pertama adalah meningkatnya berat badan seseorang.

"Karena orang cenderung menganggap keju sebagai makanan 'rendah karbohidrat' atau makanan tinggi protein, mereka menambahkannya ke banyak menu seperti salad, sandwich, dan omelet, serta menikmatinya sebagai camilan," kata ahli diet Amy Shapiro.

Ia menambahkan, satu ons keju diperkirakan mengandung sekitar 100 kalori dan 8 gram lemak. Sehingga seiring waktu, kebiasaan mengonsumsi keju dapat meningkatkan berat badan.

"Keju tinggi lemak dan lemak adalah makronutrien yang paling padat kalori, yang berarti keju memberikan lebih banyak kalori per gramnya," ungkap ahli gizi Sarah Rueven.

2. Meningkatkan risiko penyakit jantung

Mengonsumsi terlalu banyak keju dapat menyebabkan seseorang memiliki risiko lebih besar terkena penyakit jantung.

Hal tersebut karena keju mengandung kadar natrium yang tinggi, yang bisa mengakibatkan tekanan darah meningkat.

Selain itu, keju memiliki kandungan lemak jenuh yang berpotensi meningkatkan kadar kolesterol jahat seseorang.

Lemak jenuh adalah jenis lemak yang bisa memadat dan menyumbat peredaran darah.

“Lemak jenuh meningkatkan kadar kolesterol jahat dan jika dikonsumsi terlalu sering, bisa menjadi tidak sehat,” ucap dia.

Baca juga: Manakah yang Lebih Sehat untuk Olesan Roti, Keju atau Mentega?

3. Bisa picu dehidrasi

Keju diketahui mengandung natrium yang tinggi sehingga bisa menyebabkan seseorang mengalami dehidrasi.

"Keju adalah makanan yang mengandung natrium lebih tinggi, (dan) ini bisa bertambah dengan cepat, terutama jika Anda makan lebih dari satu potong sekaligus,” kata ahli diet Amy Gorin.

Jadi sebaiknya seseorang memastikan asupan air putihnya tercukupi saat mengonsumsi keju.

4. Meningkatkan risiko kanker

Mengonsumsi keju secara berlebihan bisa menyebabkan peningkatan risiko terkena kanker.

"Konsumsi keju yang berlebihan, terutama jenis yang berlemak tinggi, berpotensi meningkatkan risiko kanker tertentu," kata ahli gizi Mary Sabat.

"Keju mengandung lemak jenuh, yang telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker kolorektal. Selain itu, beberapa penelitian menunjukkan adanya korelasi antara konsumsi produk susu, termasuk keju, dan peningkatan risiko kanker prostat dan payudara," tambahnya.

Namun, faktor-faktor lain pada pola makan dan gaya hidup seseorang juga memainkan peran penting terkait peningkatan risiko kanker.

Baca juga: 6 Kesalahan dalam Menyimpan Keju, Bikin Cepat Basi dan Berjamur

5. Memicu munculnya jerawat

Jerawat disebabkan oleh berbagai hal, salah satunya makanan yang dikonsumsi seseorang.

"Menurut pedoman klinis yang diterbitkan oleh American Academy of Dermatology (AAD) dalam hal diet, bukti-bukti yang muncul menunjukkan bahwa makanan dengan indeks glikemik tinggi dan pola diet mungkin terkait dengan jerawat,” kata ahli gizi Toby Amidor.

“Meskipun tidak semua orang terkena dampaknya, beberapa orang mungkin mengalami kulit berjerawat atau jerawat yang semakin parah akibat mengonsumsi keju dalam jumlah berlebihan,” tambahnya.

Diperkirakan, hal itu terjadi karena hormon yang ada di susu, bahan utama pembuatan keju.

“Hal ini dapat dikaitkan dengan hormon yang ada dalam susu, termasuk insulin-like growth factor 1 (IGF-1), yang dapat merangsang produksi sebum dan berkontribusi pada pori-pori tersumbat," jelas Amidor.

6. Menyebabkan peradangan

Susu yang merupakan bahan dasar keju diketahui mengandung protein yang bernama kasein. Salah satu efek samping dari kasein adalah memicu peradangan atau inflamasi.

"Pada beberapa individu, kasein dapat memicu respons imun dan menyebabkan peradangan dalam tubuh. Respons inflamasi ini dapat bermanifestasi dalam berbagai gejala, termasuk masalah pencernaan, masalah kulit, ketidaknyamanan pernapasan, dan bahkan nyeri sendi,” ujar Sabat.

Ia menambahkan, efek samping tersebut lebih parah bagi mereka yang memiliki alergi atau sensitif terhadap kasein.

Baca juga: 5 Makanan dari Susu yang Baik untuk Kesehatan Usus, Apa Saja?

7. Menimbulkan masalah sistem pencernaan

Gorin menuturkan, orang yang kesulitan mencerna produk susu termasuk keju, cenderung mengalami kembung dalam waktu 30 menit hingga dua jam.

Bagi mereka yang intoleransi laktosa, makan terlalu banyak keju dapat memperparah kondisi tersebut.

“Di usus besar, laktosa yang tidak tercerna bergabung dengan bakteri normal (dan) menyebabkan kembung,” ungkap Gorin.

Sementara Sabat menjelaskan, mengonsumsi keju berlebihan berpotensi menyebabkan sembelit.

Kondisi itu terjadi terutama pada keju tinggi lemak dan rendah serat yang kemudian memperlambat pencernaan dan mempersulit feses melewati usus.

Tak sampai di situ, mengonsumsi terlalu banyak keju dapat menyebabkan asam lambung pada seseorang karena kandungan tinggi lemaknya.

Kandungan lemak yang tinggi itu dapat mengendurkan sfingter esofagus bagian bawah atau lower esophageal sphincter (LES).

Adapun LES merupakan otot yang biasanya mencegah asam lambung mengalir kembali ke kerongkongan.

8. Berisiko tertular listeria

Dilansir dari Health Line, keju bisa menyebabkan seseorang risiko tertular bakteri yang mengontaminasi susu, bernama listeria.

Sejumlah keju yang berisiko lebih tinggi terkontaminasi susu, seperti:

  • Brie
  • Camembert
  • Queso fresco
  • Queso blanco
  • Queso panela
  • Feta
  • Keju biru.

Sehingga sangat direkomendasikan bagi sejumlah kelompok orang untuk menghindari makan keju, terutama yang berbahan dasar susu tidak terpasteurisasi.

Kelompok orang yang dimaksud yaitu:

  • Ibu hamil
  • Bayi dan anak-anak
  • Orang lanjut usia (lansia)
  • Orang dengan imunitas rendah.

Itulah 8 efek samping dan bahaya jika seseorang makan keju berlebihan atau terlalu sering.

Baca juga: 6 Manfaat Minum Susu Almond bagi Kesehatan, Apa Saja?

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi