Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Air Tebu Disebut Bisa Jadi Racun 15 Menit Selepas Diperas, Benarkah?

Baca di App
Lihat Foto
Wikimedia Commons
Ilustrasi sari tebu. Ilustrasi air tebu.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Unggahan di media sosial menyebut, air atau sari tebu bisa menjadi racun 15 menit setelah diperas.

Unggahan yang disertai video tersebut dimuat oleh akun Instagram @Ru***** pada Selasa (7/1/2025).

Dalam video di unggahan, tampak sari tebu yang diambil langsung dari batang tebunya dengan cara diperas oleh mesin.

Narasi video itu menyebutkan, air tebu hanya mampu bertahan setelah 15 menit saja selepas diperas dengan mesin.

Setelah itu, air tebu akan berubah menjadi racun yang ditandai dengan rasa asam dan berwarna kecoklatan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Oleh karena itu, itu menghindari efek samping, pengunggah menyarankan untuk membeli sari tebu yang masih segar, yaitu yang masih berbentuk batang tebu dan diperas langsung saat kita akan mengonsumsinya.

“Hal yang wajib di waspadai nih, yang suka minum es tebu,” tulis keterangan dalam unggahan.

Lantas, benarkah air tebu jadi racun 15 menit setelah diperas?

Baca juga: Bolehkah Minum Air Tebu Setiap Hari? Ini Penjelasan Ahli Gizi UGM

Tanggapan ahli gizi soal keawetan air tebu

Ahli gizi Universitas Gadjah Mada (UGM), Toto Sudargo membantah jika air tebu akan cepat kedaluwarsa tak lama setelah diperas.

Sebab, air tebu adalah cairan gula berupa monosakarida yang bersifat awet dan akan menyegarkan jika diminum untuk mengembalikan energi tubuh.

“Air gula itu termasuk bahan yang awet untuk disimpan, sehingga banyak makanan awetan (dengan menggunakan) gula. Makanya ada manisan,” ujar Toto saat dihubungi Kompas.com, Kamis (9/1/2025).

Ia menambahkan, minuman sari tebu yang diberi es, dapat membuatnya lebih tahan lama untuk disimpan.

Pasalnya, penambahan es atau menyimpannya di dalam kulkas, akan memperlambat tumbuhnya mikroorganisme seperti jamur yang menyebabkan air tebu kedaluwarsa.

"Untuk mengurangi kerusakan pada perasan tebu, saya sarankan dengan es batu. Tetapi es batu yang bisa diminum, bukan dari air mentah,” ucap dia.

Meski demikian, Toto tak menampik bahwa sari gula yang masih di dalam batang tebu bersifat lebih awet.

Oleh karena itu, banyak penjual yang baru akan memeras sari dari tebunya langsung saat ada yang  membelinya.

Baca juga: Ini Kata Ahli Gizi Saat Seseorang Berhenti Konsumsi Minuman Manis

Ciri air tebu sudah tak layak minum

Namun, Toto menilai bahwa tidak salah juga saat penjual menampung sari tebu tersebut di dalam botol, untuk dipersiapkan jika sewaktu-waktu ramai pembeli.

“Misal kalau sedang ada di acara atau pasar yang ramai, penjual akan menampung perasannya itu, tapi kan nanti akan cepat habis,” kata dia.

Toto tak memungkiri bahwa air tebu yang ditampung tersebut berpotensi terkontaminasi oleh bakteri tertentu yang bisa memicu masalah kesehatan.

Contohnya seperti bakteri Escherichia coli yang bisa menyebabkan seseorang diare. Kemudian juga bisa terkontaminasi oleh Salmonella typhi yang mengakibatkan demam tifoid atau tipes.

“Sayangnya penjual tebu itu, terkadang ia lupa kebersihan tempatnya, alat gilingan, dan tebunya itu sendiri,” tuturnya.

Adapun air tebu yang sudah tidak layak diminum memiliki beberapa tanda yang bisa dikenali oleh orang awam.

Ciri-ciri sari tebu tak layak minum yakni munculnya buih-buih, karena cairan itu memang bisa memicu gas.

Ciri sari tebu yang tak layak minum lainnya adalah adanya aroma gas mirip alkohol dan rasanya cenderung kecut.

Baca juga: Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi