KOMPAS.com - Foto KA Sancaka bertabrakan dengan truk di Sragen, viral di media sosial.
Foto tersebut diunggah oleh akun X (sebelumnya Twitter) @sahabat_kereta, pada Jumat (10/1/2025) pagi.
Dalam unggahan disebutkan bahwa peristiwa itu terjadi pada Jumat (10/1/2025) sekitar pukul 01.00 WIB di pelintasan sebidang Km 240+7 di petak Stasiun Sragen-Stasiun Masaran.
Adapun KA Sancaka 101F yang terlibat dalam kejadian itu memiliki rute Surabaya Gubeng-Yogyakarta.
Sementara foto di unggahan, terlihat badan truk yang tertabrak KA Sancaka ringsek dan menutupi jalur rel.
“Update pk 04.30 KA 101F belum bisa melanjutkan perjalanan karena truk menutupi jalur,” bunyi keterangan dalam unggahan.
Hingga Jumat (10/1/2025) siang, unggahan tersebut sudah dilihat lebih dari 14.400 kali dan mendapatkan 341 likes.
Baca juga: Penjelasan KAI soal Nama KA Argo Parahyangan Berganti Menjadi KA Parahyangan
Penjelasan KAI soal Sancaka tabrak truk
Manajer Humas KAI Daop 6 Yogyakarta Krisbiyantoro mengonfirmasi adanya tabrakan KA Sancaka dengan truk di Sragen tersebut.
“KA Sancaka (101F) tertemper sebuah truk di pelintasan sebidang JPL 82 Km 240+7 antar Stasiun Sragen-Masaran pada Jumat (10/1/2025) pukul 00.49 WIB,” kata Kris kepada Kompas.com, Jumat.
Mengetahui hal itu, petugas Daop 6 Yogyakarta segera menuju ke lokasi kejadian untuk menindaklanjuti peristiwa itu.
Kris menjelaskan, badan truk yang ringsek menutupi kedua jalur rel kereta api hingga tidak bisa dilewati sama sekali.
“Jalur hulu dapat dilalui kembali pada 02.27 WIB, setelah petugas Daop 6 dapat melakukan evakuasi bangkai kepala truk dari jalur hulu dalam waktu 1 jam 38 menit,” ujar dia.
Selanjutnya, petugas mengupayakan evakuasi badan truk yang tertabrak KA Sancaka dari jalur hilir.
Kris menerangkan, petugas Daop 6 Yogyakarta pun berhasil menyingkirkan badan truk tersebut dalam waktu 3 jam 5 menit.
“Berhasil menyingkirkan bangkai truk ke sisi sebelah rel pada pukul 03.54 WIB. Kedua jalur dinyatakan aman untuk dilewati KA,” ucap dia.
Baca juga: KAI Temukan Penumpang Naik Kereta Tanpa Tiket, Ini Modusnya
Sopir truk dilarikan ke rumah sakit
Kris mengatakan, sopir truk berinisial S yang merupakan warga Gentungan, Mojogedang, Karanganyar itu segera dilarikan ke rumah sakit.
Akibat kejadian itu, dia tidak sadarkan diri dan mengalami luka berat di bagian kepala dan kaki kirinya patah tulang.
“Sopir dirawat di IGD RSUD Dr. Soehadi Prijonegoro Sragen,” kata dia.
Sementara, Krisbiyantoro memastikan bahwa awak perkeretaapian seperti masinis serta para penumpang KA Sancaka dalam kondisi baik dan tidak mengalami luka-luka.
Meski begitu, lokomotif KA Sancaka mengalami kerusakan dan perlu dilakukan pergantian lokomotif untuk melanjutkan perjalanannya.
“Diganti di Stasiun Masaran sudah disiapkan lokomotif pengganti yang berasal dari Dipo Lokomotif Solo,” tutur Kris.
Baca juga: KAI Temukan Penumpang Kereta yang Gunakan Tiket Palsu, Begini Modusnya
5 kereta api alami keterlambatan
Dengan kejadian tersebut, setidaknya ada lima kereta api yang mengalami kelambatan perjalanan:
- KA 101F Sancaka, berangkat dari Stasiun Masaran pukul 05.00 WIB, terlambat 249 menit
- KA 66 Turangga, terlambat 66 menit
- KA 122A Malabar, terlambat 63 menit
- KA 56 Gajayana, terlambat 19 menit
- KA 218b Jayakarta, terlambat 53 menit.
Lebih lanjut, Krisbiyantoro mengingatkan agar masyarakat sebagai pengguna jalan selalu waspada dan hati-hati saat melewati pelintasan kereta api.
Pengguna jalan wajib mematuhi aturan di pelintasan sebidang dengan mengutamakan perjalanan kereta api terlebih dahulu.
Pelanggaran di pelintasan sebidang dapat berakibat fatal dan merupakan pelanggaran hukum yang dapat dikenai sanksi sesuai dengan UU Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian serta UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
"Kami memohon maaf atas gangguan perjalanan KA kepada para pelanggan KA Sancaka (101F) dan beberapa KA yang terdampak,” pungkasnya.
Baca juga: Viral Video Penumpang dan Kondektur Jajan di Kuliner Dadakan Stasiun Sasaksaat, Ini Penjelasan KAI
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.