KOMPAS.com - Kebakaran hutan Los Angeles sejak Selasa (7/1/2025) dilaporkan telah menyebabkan lebih dari 180.000 orang mengungsi.
Alasan para penduduk meninggalkan Los Angeles termasuk karena untuk menghindari asap kebakaran yang menbuat kualitas udara di kawasan tersebut memburuk.
Asap dan polutan dari kebakaran itu dikhawatirkan dapat memicu risiko kesehatan yang parah dari inhalasi yang berkepanjangan, terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak dan orang lansia.
Dikutip dari Today, Kamis (9/1/2025), buntut kebakaran Los Angeles, South Coast Air Quality Management District atau Distrik Manajemen Kualitas Udara Pantai Selatan yang berada di California, Amerika Serikat (AS) telah mengeluarkan peringatan asap sejak Selasa itu.
Usai mengukur tingkat partikel kimia sangat halus yang dapat terserap oleh paru-paru dan mampu masuk ke dalam aliran darah di seputaran Los Angeles, mereka menyatakan, kualitas udara di sana tidak sehat.
Pada Kamis pagi, Distrik Manajemen Kualitas Udara Pantai Selatan menyebut, kualitas udara tidak sehat hingga berbahaya untuk kelompok sensitif ditemukan di Malibu, Pacific Palisades, dan di bagian tengah dan barat daya Los Angeles County.
Selagi layanan darurat terus berusaha mengatasi kebakaran Los Angeles yang diperkirakan bisa merugikan Rp 923 triliun, api nyatanya masih terus berkobar, yang berarti kualitas udara akan tetap buruk.
Baca juga: Kebakaran Los Angeles Rugikan Rp 923 T, Mengapa Begitu Besar?
Efek dari menghirup asap kebakaran hutan
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, asap kebakaran hutan dapat terdiri dari kombinasi gas dan partikel halus yang berasal dari pohon, tanaman, bangunan, dan bahan lainnya yang terbakar.
Sementara sebagian partikel dapat terlihat oleh mata, beberapa partikel lainnya berukuran mikroskopis yang jika sampai terhirup seseorang dapat mengiritasi paru-paru dan membatasi saluran udara.
“Ketika kita menghirupnya, partikel-partikel dari asap kebakaran bisa merangsang saluran udara untuk meradang dan tidak berfungsi secara normal,” kata ahli paru dan ketua kedokteran genetik di Weill Cornell Medicine, Ronald Crystal.
Dia menambahkan, beberapa polutan cukup kecil bahkan dapat masuk ke dalam aliran darah dan merusak organ tubuh.
Jika kualitas udara sangat buruk, seseorang mungkin akan mengalami sesak di dada, mengi, dan kelelahan.
Beberapa penelitian telah mengaitkan paparan asap kebakaran hutan dengan serangan jantung, perubahan kesehatan mental, dan kanker.
Dikutip dari Reuters pada Jumat (10/1/2025), dalam percobaan laboratorium, asap kebakaran hutan dalam jumlah tertentu bisa menyebabkan lebih banyak peradangan dan kerusakan jaringan.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam Maryland mengidentifikasi lonjakan penyakit jantung dan paru-paru pada 2023 yang terkait dengan asap kebakaran hutan yang berasal hingga 3.380 km jauhnya di Kanada.
Selain itu, kebakaran hutan juga telah dikaitkan dengan iritasi mata dan masalah kulit.
Baca juga: Paris Hilton hingga Mark Hamill Jadi Korban Kebakaran Hutan Los Angeles, Rumah Hangus Dilalap Api
Siapa saja yang berisiko menghirup asap kebakaran hutan?
Diketahui, kualitas udara dapat diukur dengan menggunakan indeks dari 0-500.
Menurut AirNow.gov, kualitas udara di Los Angeles dan sekitarnya berada di atas 300 pada Jumat. Nilai di atas 300 padahal dapat dianggap berbahaya.
Orang-orang yang berada di sekitar kebakaran California sangat berisiko, tetapi efek buruk dari asap dan polusi yang terhirup tetap ada bahkan bagi mereka yang berada jauh di kota-kota lain.
Mereka yang paling terdampak oleh asap kebakaran hutan adalah yang berada paling dekat dengan titik api, termasuk para petugas bantuan.
Selain itu, kelompok yang paling rentan termasuk:
- Penyintas penyakit kronis termasuk asma, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), diabetes, penyakit ginjal kronik, dan penyakit jantung
- Penyintas komplikasi Covid-19 yang berkepanjangan
- Perempuan hamil
- Warga lanjut usia
- Anak-anak
Sementara itu, siapa saja kiranya baik untuk segera mencari bantuan medis jika menghirup asap kebakaran hutan dan mengalami gejala-gejala berikut ini:
- Mengi
- Dada terasa sesak atau nyeri
- Jantung berdebar kencang
- Kesulitan bernapas
- Sakit kepala
- Sakit tenggorokan (lebih dari sekadar iritasi ringan)
- Pusing
- Serangan asma
- Batuk yang kuat dan kering
Terbaru, kebakaran Los Angeles dilaporkan telah menewaskan sedikitnya 10 orang dan menghanguskan hampir 10.000 bangunan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.