KOMPAS.com - PT Kereta Api Indonesia (KAI) buka suara terkait foto bernarasi KA Logawa tersangkut di terowongan.
Berdasarkan unggahan akun X @ren***, Selasa (7/1/2025), peristiwa tersebut dialami oleh KA Logawa ketika melakukan uji coba rangkaian Stainless Steel (SS) New Generation (NG).
Warganet menyebutkan, lokasi kereta tersangkut berada di Terowongan Garahan, Kabupaten Jember, Jawa Timur.
Dalam foto yang beredar, KA Logawa tampak berhenti ketika seluruh rangkaiannya belum memasuki terowongan.
Jarak antara gerbong dan dinding terowongan sangat tipis sekitar setengah lengan orang dewasa.
Baca juga: KAI Hadirkan KA Banyubiru Ekspres per 1 Februari 2025, Rute Solo Balapan-Semarang Tawang PP
KAI sebut uji coba KA Logawa SS NG sesuai SOP
EVP of Corporate Secretary KAI, Raden Agus Dwinanto Budiadji membenarkan bahwa foto yang beredar adalah uji coba rangkaian SS NG di Terowongan Garahan, Selasa (7/1/2025).
Namun, ia tidak membeberkan, apakah kereta yang sedang diujicobakan adalah KA Logawa atau lainnya.
Agus hanya menegaskan bahwa uji coba sudah sesuai standar operasional prosedur (SOP).
Uji coba dilakukan secara terprogram dan terencana, terutama untuk mengevaluasi aspek keselamatan atau safety di beberapa titik kritis, termasuk terowongan dan jembatan di lintas Jember–Banyuwangi, Jawa Timur.
Baca juga: Mulai 1 Februari 2025, KAI Tambah Penomoran Kereta Api di Kanal Pemesanan Tiket
Selain itu, KAI juga berencana mengoperasikan beberapa rangkaian baru untuk relasi Surabaya–Jember–Banyuwangi, seperti KA Logawa (relasi Jember–Purwokerto), KA Pandalungan (relasi Jember–Gambir), dan kereta eksekutif pada KA Blambangan Ekspres.
“Uji coba dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu uji statis dan uji dinamis,” ujar Agus dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Sabtu (11/1/2025).
“Pada video yang viral di media sosial, uji coba tersebut merupakan bagian dari uji dinamis di mana rangkaian kereta api bergerak perlahan sambil dilakukan pengukuran ruang bebas, khususnya di area terowongan,” tambahnya.
Baca juga: Viral, Foto KA Sancaka Tabrak Truk di Sragen, Ini Kata KAI
KAI sebut dimensi kereta SS NG lebih besar
Agus menambahkan, uji coba yang dilakukan KAI di Terowongan Garahan merupakan bentuk pelaksanaan SOP yang wajib dilalui.
Pihaknya menyadari bahwa dimensi kereta SS NG lebih besar ketimbang kereta eksisting atau yang sudah ada.
Sementara dimensi Terowongan Garahan lebih kecil dibandingkan dengan terowongan lainnya.
“Terkait spesifikasi sarana SS NG, secara keseluruhan sudah sesuai dan tidak ada masalah,” jelas Agus.
“Terdapat sedikit perbedaan dengan rangkaian Stainless Steel lama, yaitu ketinggian SS NG yang sedikit lebih tinggi sekitar 4,5 sentimeter dibandingkan seri sebelumnya. Dimensi lainnya tetap sama,” tambahnya.
Agus menambahkan, KAI juga pernah melakukan pengujian serupa untuk kereta barang di Terowongan Garahan saat merencanakan operasional kereta kontainer jumbo.
Namun, rencana tersebut akhirnya disesuaikan karena faktor keselamatan tidak terpenuhi.
Baca juga: Penjelasan KAI soal Nama KA Argo Parahyangan Berganti Menjadi KA Parahyangan
KAI akan lakukan uji coba lanjutan di Terowongan Sasaksaat
Terkait uji coba rangkaian SS NG, KAI juga melakukan uji coba lanjutan di Terowongan Sasaksaat yang berlokasi di Daop 2 Bandung.
Terowongan tersebut berada di jalur kereta api Jakarta-Bandung antara Purwakarta dan Padalarang dengan panjang 949 meter.
Menurut Agus, dimensi terowongan tersebut sedikit lebih besar dibandingkan Terowongan Garahan.
Selain Terowongan Garahan dan Sasaksaat, kereta SS NG sudah melewati terowongan lainnya tanpa perlu uji coba karena dimensinya jauh lebih besar dibandingkan dimensi gerbong.
Salah satunya adalah Terowongan Ijo di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah yang masuk wilayah Daop 5 Purwokerto.
Agus menegaskan, seluruh sarana yang digunakan harus memenuhi kaidah keselamatan dan standar layanan untuk memberikan pengalaman terbaik kepada pelanggan.
“Keselamatan adalah prioritas utama dalam setiap perjalanan kereta api. KAI berkomitmen untuk terus meningkatkan standar keselamatan dengan pemeliharaan sarana dan prasarana yang optimal. Kami percaya kesiapan sarana dan prasarana adalah bagian terpenting dari operasional perjalanan kereta api,” tutup Agus.
Baca juga: KAI Batasi Kapasitas Bagasi 20 Kg Per Orang, Segini Biaya Tambahan jika Melebihi
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.