KOMPAS.com - Platform rekrutmen pekerjaan online, Jobstreet by SEEK, memeriksa 4,9 juta iklan lowongan pekerjaan sepanjang Juli 2023-Juni 2024.
Dari jumlah tersebut, Jobstreet mengaku telah menandai sekitar 10 persen iklan untuk pemeriksaan lebih lanjut guna memastikan kebenarannya.
Head of Social & PR Indonesia Jobstreet by SEEK, Adham Somantrie, mengatakan pihaknya juga mengambil langkah untuk memisahkan lebih dari 1.400 pemberi kerja berisiko tinggi.
"Selain itu, kami telah menghapus lebih dari 1.200 iklan melalui tinjauan proaktif dan keluhan terverifikasi dari platform kami," ujarnya, saat dihubungi Kompas.com, Senin (13/1/2025).
Adham mengungkapkan, Jobstreet secara rutin menyaring iklan lowongan pekerjaan ilegal yang meminta informasi pribadi atau keuangan.
Namun, dari waktu ke waktu, iklan lowongan pekerjaan ini mungkin akan kembali muncul di situs Jobstreet.com.
Baca juga: Ramai soal Iklan Lowker Admin Judol Berkedok Customer Service, Jobstreet Nonaktifkan Akun Perusahaan
Ciri lowongan kerja palsu di Jobstreet
Adham mengatakan, lowongan kerja dengan peluang yang terlalu bagus biasanya merupakan penipuan.
Selain itu, kandidat juga harus berhati-hati terhadap pengiklan atau pemberi kerja yang meminta hal-hal berikut:
- Biaya di muka, misalnya untuk memproses lamaran pekerjaan, pengiklan atau pemberi kerja asli tidak akan meminta uang atau detail kartu kredit dan bank
- Detail bank atau kartu kredit
- Salinan informasi Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Surat Izin Mengemudi (SIM) sebagai bagian dari proses lamaran pekerjaan
- Nomor pokok wajib pajak (NPWP), informasi ini hanya boleh diberikan setelah kandidat menerima tawaran kerja asli
- Informasi pribadi yang tidak terkait dengan pekerjaan, seperti penampilan atau status perkawinan
- Nama pengguna dan kata sandi Jobstreet.com
- Informasi pengenal pribadi lainnya.
Adham mengimbau setiap pencari kerja untuk memeriksa keaslian iklan lowongan kerja, email, atau akun perusahaan yang tampak mencurigakan sebelum merespons.
Misalnya, perusahaan besar terkenal biasanya tidak akan menyertakan hotmail atau alamat email gratis dalam iklan mereka.
"Jika memiliki masalah, hubungi perusahaan secara langsung untuk memverifikasi," imbaunya kepada masyarakat.
Baca juga: Ramai soal Lowongan Kerja Format Bit.ly Harus Diwaspadai, Ini Penjelasan Pakar
Apa yang harus dilakukan jika menemukan lowongan penipuan?
Bagi kandidat yang mencurigai keaslian sebuah iklan lowongan pekerjaan, Adham mengimbau untuk tidak merespons iklan.
Selain itu, kandidat juga perlu melaporkan iklan ke Jobstreet dengan menyertakan tautan iklan, JobID, atau salinan email yang mencurigakan.
Selanjutnya, Jobstreet akan menghapus iklan yang dimaksud dan memperingatkan kandidat serta pengiklan lain.
"Jika telanjur memberikan detail rekening bank atau kartu kredit, segera hubungi lembaga keuangan (bank) untuk meminta saran. Waspadai email mencurigakan yang meminta detail pribadi," saran Adham.
Adham melanjutkan, kandidat juga perlu memastikan komputer atau laptop telah dilengkapi dengan perangkat lunak antivirus terbaru untuk melindungi dari kemungkinan serangan siber.
Jika menerima email mencurigakan, segera hapus dan jangan mengklik tautan ataupun membalas pesan.
Pasalnya, jika mengklik tautan, dikhawatirkan tidak sengaja mengunduh program Trojan atau key logging yang dapat membahayakan keamanan pengguna.
"Dengan membalas (email), kandidat berisiko menerima lebih banyak email dari sumber ini," kata dia.
Adham pun mengungkapkan, pihaknya sangat menghargai laporan dari pengguna platform Jobstreet jika menemukan hal-hal mencurigakan selama proses rekrutmen.
"Para pengguna, baik pencari kerja maupun perusahaan dapat mengirimkan laporan melalui email ke customerservice-id@seek.com, atau telepon +62 21-8082 5888 (Senin–Jumat, pukul 8.30–17.30 WIB)," pungkasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.