KOMPAS.com - Reels atau video pendek biasanya ditonton sebagai hiburan saat sedang luang atau sebelum tidur.
Isi kontennya yang menarik, dikemas singkat, dan mudah diakses melalui media sosial seperti TikTok, Instagram, dan YouTube, membuat video pendek banyak digemari.
Namun, di balik kesenangan yang ditawarkan, ada bahaya tersembunyi yang perlu dipertimbangkan karena berkaitan dengan kesehatan.
Sebuah studi yang dilakukan oleh ilmuwan dari First Hosital of Hebei Medical University China mengungkapkan, kecanduan menonton video pendek, terutama saat larut malam, dapat meningatkan risiko tekanan darah tinggi pada orang yang berusia muda dan setengah baya.
Baca juga: Video Pendek Medsos Dinilai Sebabkan Anak Mudah Bosan Saat Belajar, Benarkah?
Hubungan menonton reels dan tekanan darah tinggi
Penelitian yang dipublikasikan dalam BioMed Central ini menemukan hubungan yang mengkhawatirkan antara menonton video pendek secara berlebihan dengan peningkatan risiko tekanan darah tinggi (hipertensi).
Untuk mengetahui hubungan keduanya, para ilmuwan melakukan penelitian terhadap 4.318 orang muda dan paruh baya di China yang sering menonton reels saat waktu tidur.
"Penelitian kami didasarkan pada waktu menonton sebelum tidur yang sifatnya tidak banyak bergerak," tulis peneliti, dikutip dari Firstpost, Senin (13/1/2025).
Menurut para ilmuwan, menonton video pendek dapat mengakibatkan munculnya siklus stimulasi mental dan stres.
Video pendek yang cepat membuat otak berada dalam kondisi yang selalu waspada dan menyebabkan peningkatan detak jantung serta adrenalin.
Hal ini lantas memicu respons stres tubuh, yaitu respons "fight or flight", atau respons alami tubuh yang muncul ketika seseorang menghadapi bahaya.
Jika terus terjadi, kondisi ini dapat berkontribusi pada tekanan darah tinggi.
Bahkan, penelitian sebelumnya menemukan bahwa menonton video pendek satu hingga dua jam sebelum tidur dapat meningkatkan risiko hipertensi secara signifikan.
Baca juga: Jarang Diketahui, Ini 5 Hal Tak Terduga yang Bisa Menaikkan Tekanan Darah
Pola tidur terganggu
Cahaya biru yang dipancarkan layar diketahui dapat menekan produksi melatonin, sehingga membuat tubuh lebih sulit untuk beristirahat dan bersiap untuk tidur.
Dilansir dari Cleveland Clinic, melatonin adalah hormon alami yang diproduksi oleh kelenjar pineal di otak. Hormon ini berperan dalam mengatur siklus tidur-bangun dan menjaga ritme sirkadian.
Pada akhirnya, kekurangan tidur juga bisa meningkatkan risiko hipertensi secara signifikan.
Ketika waktu tidur kurang, sistem kardiovaskular tidak memiliki waktu yang cukup untuk beristirahat, sehingga meningkatkan kemungkinan terkena tekanan darah tinggi.
Baca juga: Sering Disepelekan, Ini 3 Bahaya Menaruh HP di Bawah Bantal Saat Tidur
Cara menonton video pendek yang aman
Para ilmuwan menekankan pentingnya mengontrol durasi atau lama waktu menonton video pendek sebelum tidur.
Mereka juga merekomendasikan untuk menjaga berat badan, lipid darah, gula darah, dan kadar asam urat, serta memperbaiki kebiasaan gaya hidup yang tidak sehat, seperti mengonsumsi makanan tinggi natrium.
Selain itu, berikut beberapa tips menonton reels atau video pendek yang aman dan sehat:
- Tetapkan batas waktu penggunaan layar sebelum tidur
- Gunakan filter cahaya biru atau sesuaikan kecerahan dengan keadaan saat malam hari
- Pilih aktivitas alternatif, seperti membaca atau meditasi untuk menenangkan diri sebelum tidur
- Ciptakan suasana tidur yang tenang, gelap, dan sejuk untuk menjaga kualitas tidur.
Baca juga: Mirip, Ini Beda YouTube Shorts Dibandingkan Instagram Reels dan TikTok
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.