KOMPAS.com - Menangis adalah istilah yang menggambarkan kondisi ketika seseorang mengeluarkan air mata.
Biasanya menangis sering kali dikaitkan dengan emosi kesedihan, marah, frustrasi, atau perasaan lain yang dirasa kurang menyenangkan.
Menariknya, banyak orang yang juga mengeluarkan air mata saat merasa atau mendapat kebahagiaan. Kondisi ini dikenal dengan istilah “happy tears” atau air mata bahagia.
Air mata bahagia adalah kondisi di mana Anda meneteskan air mata atau menangis saat merasa bahagia atau sangat senang.
Baca juga: Mengapa Orang Miskin Lebih Pilih Ikut Lotre daripada Dapat Roti?
Lantas, mengapa kondisi tersebut bisa terjadi?
Alasan seseorang menangis saat bahagia
Dalam sebuah penelitian tahun 2018, 68 persen peserta melaporkan bahwa, peristiwa bahagia atau positif menyebabkan mereka menangis.
Dikutip dari laman Verywell Mind, menangis saat merasa bahagia adalah hal yang normal dan memiliki sejumlah manfaat bagi kesehatan fisik dan emosional.
Sama seperti emosi kesedihan, kemarahan, dan frustrasi, kebahagiaan juga bisa menjadi sangat intens.
Baca juga: Alasan Menangis Bisa Membuat Seseorang Merasa Lebih Tenang
Air mata bahagia terjadi ketika Anda mengalami emosi yang begitu kuat hingga tidak terkendali. Saat emosi ini mulai menguasai, seseorang mungkin menangis atau menjerit (atau keduanya) untuk membantu mengeluarkan emosi tersebut.
Misalnya, setelah mendapat pengumuman kelulusan di perguruan tinggi atau kabar bahagia lainnya, seseorang akan berteriak dan kemudian menangis.
Sejalan dengan itu, dikutip dari laman Healthline, salah satu teori tentang tangisan bahagia menunjukkan bahwa air mata ini terjadi karena otak Anda kesulitan membedakan emosi yang intens.
Baca juga: Bagaimana Cara agar Tidak Menangis Saat Memotong Bawang?
Saat Anda mengalami emosi yang kuat seperti kesedihan, kemarahan, bahkan kegembiraan, wilayah di otak amigdala mencatat emosi tersebut dan mengirimkan sinyal ke hipotalamus.
Hipotalamus membantu mengatur emosi dengan memberi sinyal pada sistem saraf. Namun ia tidak memberi tahu sistem saraf secara pasti emosi apa yang Anda alami.
Ia hanya mengetahui bahwa emosinya begitu ekstrem sehingga Anda mungkin kesulitan mengelolanya. Salah satu fungsi penting sistem saraf adalah membantu merespons stres.
Baca juga: Bisakah Kucing Menangis Saat Sedih atau Terluka? Berikut Penjelasannya
Saat Anda menghadapi ancaman, cabang simpatik dari sistem saraf mempersiapkan Anda untuk melawan atau melarikan diri.
Setelah ancaman mereda, cabang parasimpatis sistem saraf membantu Anda menenangkan diri.
Salah satu cara adalah dengan menghasilkan air mata, yang membantu Anda mengekspresikan emosi yang intens, baik bahagia maupun sedih, dan membantu Anda pulih darinya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.