Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekam Jejak Donald Trump yang Akan Segera Kembali ke Gedung Putih

Baca di App
Lihat Foto
GETTY IMAGES/SCOTT OLSON via AFP
Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump dalam konferensi pers di Mar-a-Lago Club, Palm Beach, Negara Bagian Florida, Selasa (7/1/2025). Trump pada Rabu (15/1/2025) mengeklaim bahwa kesepakatan gencatan senjata Gaza tercapai berkat kemenangannya di pilpres AS 2024.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Donald John Trump atau dikenal Donald Trump, bakal dilantik sebagai Presiden ke-47 Amerika Serikat (AS) pada Senin (20/1/2025).

Politisi dari Partai Republik ini akan dilantik bersama Wakil Presiden James David Vance di Gedung Kongres AS (US Capitol).

Sebelumnya, Trump pernah menjabat sebagai Presiden ke-45 AS pada periode 2017-2021 yang saat itu didampingi oleh Wakil Presiden Mike Pence.

Pelantikannya kali ini, akan membuatnya resmi kembali ke Gedung Putih. 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Pelantikan Donald Trump sebagai Presiden AS: Jadwal, Lokasi, dan Agenda

Jejak karier Donald Trump

Donald John Trump lahir di New York, Amerika Serikat pada 14 Juni 1946. Pada usia 78 tahun, Trump akan jadi Presiden AS tertua selepas dilantik pada hari ini, 20 Januari 2025.

Trump adalah anak keempat dari lima bersaudara pasangan Frederick Christ Trump dan Mary MacLeod.

Dikutip dari Kompas.com (6/4/2020), Trump bersekolah di Akademi MIliter New York (1959-1964), sebuah sekolah asrama swasta.

Setelah itu, dia bekuliah di Universitas Fordham di Bronx, New York (1964–1966), dilanjutkan di Wharton School of Finance and Commerce (1966-1068), lalu University of Pennsylvania, tempat dia lulus dengan gelar sarjana ekonomi.

Pada 1968, selama Perang Vietnam, Donald Trump terbebas dari wajib militer yang diberlakukan Amerika Serikat.

Hal itu karena Trump mendapatkan diagnosis taji tulang, yang membuatnya memenuhi syarat untuk pembebasan medis dari wajib militer.

Setelah lulus kuliah, Trump mulai bekerja untuk bisnis ayahnya dengan membantu mengelola kepemilikan atas perumahan sewaan sekitar 10.000-20.000 unit.

Baca juga: Trump Ancam Tarif 100 Persen Negara BRICS, Apa Dampak bagi Indonesia?

Selama 1960-an hingga awal 1970-an, pengembangan pembangunan perumahan yang dimiliki Trump berada di Kota New York, Cincinnati, dan Norfolk.

Pada 1974, Trump menjadi presiden konglomerasi perusahaan dan kemitraan yang dimiliki keluarga Trump. Perusahaan itu kemudian dia beri nama sebagai Trump Organization.

Pada akhir 1980-an, Trump memperluas bisnis ayahnya dengan berinvestasi di hotel-hotel mewah dan properti perumahan serta mengalihkan fokus wilayahnya ke Manhattan hingga Atlantic City, New Jersey.

Sejak saat itu, jaringan bisnis keluarga Trump di bidang real estate semakin luas, termasuk kasino, hotel, resor, lapangan golf, dan perumahan mewah.

Dilansir dari Britannica, bisnis Trump sempat terpuruk dan menderita ketika ekonomi AS jatuh ke dalam resesi pada 1990. Sejumlah bisnis Trump pun dilanda kebangkrutan.

Namun dalam beberapa tahun selanjutnya, kekayaan Trump pulih kembali dengan status ekonomi yang lebih kuat dari sebelumnya.

Sejak 1980-an, Trump telah meminjamkan namanya untuk sejumlah usaha ritel, seperti merek pakaian, minyak wangi, makanan, dan furnitur.

Baca juga: Apa Alasan Trump Ingin Kuasai Panama, Greenland, dan Kanada untuk Wilayah AS?

Kehidupan pernikahan Donald Trump

Pada tahun 1977, Donald Trump menikahi seorang model yang berasal dari Ceko, Ivana Zelnickova Winklmayr.

Dari pernikahannya itu, dia dikaruniai tiga orang anak, yakni Donald Jr, Ivanka, dan Eric. Namun akhirnya Trump bercerai dengan Zelnickkova pada 1992.

Trump kemudian menikahi aktris Amerika bernama Marla Ann Maples pada tahun 1993.

Pasangan Trump dan Maples dikaruniai seorang anak, Tiffany. Namun pernikahan mereka berakhir dengan perceraian pada tahun 1999.

Pada tahun 2005, Trump kembali menikah dengan model asal Slovenia bernama Melanija Knavs, atau dikenal dengan Melania Knauss.

Trump dikaruniai seorang putra bernama Barron dari pernikahannya dengan Melania. Pernikahan tersebut masih bertahan hingga kini.

Baca juga: Joe Biden dan Donald Trump Saling Klaim Paling Berjasa atas Gencatan Senjata Gaza

Divonis bersalah dalam kasus tutup mulut bintang porno

Trump menjadi mantan Presiden AS pertama yang dijatuhi hukuman dan divonis bersalah karena melakukan kejahatan dalam kasus uang tutup mulut.

Pada 30 Mei 2024, Hakim Negara Bagian New York menyatakan Trump bersalah atas 34 dakwaan kejahatan pemalsuan catatan bisnis dengan membayar uang tutup mulut kepada bintang porno Stephanie Clifford pada 2016.

Bintang film dewasa yang dikenal dengan nama Stormy Daniels itu juga mengaku berselingkuh dengan Trump pada tahun 2006.

Vonis hukuman yang diterimanya itu, juga menjadikan Trump sebagai narapidana pertama yang terpilih sebagai Presiden AS.

Dia diketahui juga didakwa atas puluhan dakwaan federal dan negara bagian lainnya dalam kasus-kasus yang berkaitan dengan upayanya untuk membatalkan kekalahannya dalam pemilihan presiden tahun 2020.

Ia juga didakwa atas kasus pemindahan sejumlah dokumen rahasia dari Gedung Putih setelah meninggalkan jabatan Presiden AS pertamanya.

Setelah Trump terpilih untuk masa jabatan keduanya, penasihat khusus bernama Jack Smith meminta agar dakwaan terkait pemilu terhadap Trump itu dibatalkan. Trump kemudian dikeluarkan dari kelompok terdakwa dalam kasus dokumen rahasia.

Trump juga dinyatakan bertanggung jawab dalam gugatan perdata besar yang menuduh adanya penipuan bisnis di negara bagian New York.

Dia juga bertanggung jawab atas dua gugatan perdata yang menuduhnya melakukan pelecehan seksual dan mencemarkan nama baik penulis E. Jean Carroll.

Baca juga: Amicus Brief Trump Bela Tiktok di Mahkamah Agung AS

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi