Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab dan Cara Menghilangkan Bopeng di Wajah

Baca di App
Lihat Foto
canva.com
ilustrasi bopeng.
|
Editor: Retia Kartika Dewi

KOMPAS.com - Bagi kebanyakan orang, adanya bopeng tidak hanya memengaruhi penampilan fisik, tetapi juga dapat berdampak pada rasa percaya diri.

Seseorang dengan bopeng mungkin menghadapi tantangan tambahan, seperti komentar atau pertanyaan yang sensitif.

Hal ini bisa membuat mereka merasa terasing atau enggan untuk berinteraksi dengan orang lain.

Kondisi ini sering kali sulit disamarkan dengan riasan, sehingga menjadi perhatian bagi mereka yang mengalaminya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski bopeng tidak berbahaya secara medis, memahami penyebabnya dapat mencegah terjadinya bopeng di wajah.

Baca juga: 6 Suplemen yang Berpotensi Memicu Jerawat, Apa Saja?

Berikut penjelasan mengenai penyebab dan cara mengatasi bopeng yang perlu diketahui.

Penyebab bopeng

Bopeng tidak muncul dengan sendirinya, biasanya akibat pemencetan jerawat sehingga meninggalkan bekas luka, atau penyakit kulit lainnya.

Dilansir dari Medical News Today, dijelaskan beberapa penyebab terjadinya bopeng. Berikut penjelasannya.

Memencet jerawat

Bopeng pada kulit sering kali disebabkan oleh kebiasaan memencet jerawat.

Ketika jerawat dipencet, kulit yang seharusnya sembuh secara alami justru mengalami luka lebih lanjut. Hal ini dapat merusak lapisan kulit bagian dalam dan jaringan kolagen, meninggalkan cekungan yang sulit diperbaiki.

Selain itu, memencet jerawat dengan tangan yang tidak bersih dapat meningkatkan risiko infeksi, memperparah peradangan, dan memperbesar kemungkinan terbentuknya bekas luka permanen.

Baca juga: 5 Air Rebusan untuk Atasi Jerawat, Salah Satunya Jahe dan Kunyit

Bekas cacar

Bekas cacar juga menjadi salah satu penyebab umum bopeng.

Cacar air sering kali meninggalkan luka terbuka yang gatal, rasa ini mendorong orang untuk menggaruknya.

Ketika luka tersebut digaruk atau tidak dirawat dengan baik, proses penyembuhan kulit menjadi terganggu, dan jaringan parut yang terbentuk tidak merata.

Akibatnya, bopeng atau cekungan permanen dapat muncul, terutama jika cacar terjadi pada usia remaja atau dewasa saat regenerasi kulit cenderung lebih lambat.

Infeksi bakteri

Infeksi bakteri pada kulit juga dapat menyebabkan bopeng, terutama jika infeksi tersebut memicu peradangan parah atau kerusakan jaringan.

Bakteri seperti Staphylococcus aureus dapat memperburuk kondisi kulit, terutama jika infeksi tidak segera diobati.

Infeksi yang merusak lapisan dermis sering kali meninggalkan bekas luka cekung, karena jaringan kulit tidak dapat pulih sepenuhnya.

Perawatan yang tidak memadai atau keterlambatan dalam menangani infeksi juga memperbesar risiko terbentuknya bopeng.

Baca juga: 5 Manfaat Madu untuk Wajah yang Jarang Diketahui, Salah Satunya Ampuh Atasi Jerawat

Cara menghilangkan bopeng

Ada beberapa cara untuk menghilangkan bopeng atau meminimalkan tampilannya. Berikut penjelasannya.

Mikrodermabrasi

Dilansir dari Healthline, mikrodermabrasi adalah jenis perawatan pelapisan ulang kulit yang menggunakan bahan-bahan abrasif karena tujuannya mengangkat sel-sel kulit.

Mikrodermabrasi juga membantu merangsang regenerasi kulit baru, sehingga bopeng bekas jerawat dapat tampak lebih halus dan merata.

Tindakan ini dilakukan oleh dokter spesialis perawatan kulit.

Microneedling

Microneedling adalah tindakan menggunakan jarum yang ditusukkan ke kulit wajah untuk memicu produksi kolagen.

Kolagen yang diproduksi akan secara alami memperbaiki tekstur permukaan wajah.

Baca juga: Bolehkah Jerawat Batu Dipencet? Ini Saran dari Dokter

Pelapisan ulang menggunakan laser ablatif

Untuk bopeng, pelapisan ulang laser ablatif bekerja dengan menghilangkan lapisan tipis kulit wajah.

Pada terapi laser ini, pasien memerlukan waktu selama 1-2 minggu, namun hasilnya cenderung bertahan lama hingga bertahun-tahun.

Pelapisan ulang laser non-ablatif

Jenis terapi laser ini merangsang kulit dengan meningkatkan kolagen, bukan sekadar membuang lapisan kulit yang terpengaruh.

Pelapisan ulang laser non-ablatif kurang invasif dibandingkan tipe ablatif. Selain itu, tindakan ini tidak memerlukan waktu pemulihan yang lama.

Pasien dapat kembali beraktivitas normal meski setelah tindakan, dengan tidak ada kejadian komplikasi.

Baca juga: 3 Resep Tanaman Lidah Buaya untuk Mengobati Jerawat, Mudah Dibuat di Rumah

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi