KOMPAS.com - Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) mengonfirmasi keluarnya Amerika Serikat (AS) dari World Health Organization (WHO) pada Januari 2026.
Wakil juru bicara PBB, Farhan Haq, pada Kamis (23/1/2025), mengatakan PBB telah menerima surat resmi dari Presiden AS Donald Trump minggu ini.
"Saya mengonfirmasi bahwa kami kini telah menerima surat AS tentang penarikan diri dari WHO. Surat itu tertanggal 22 Januari 2025, akan berlaku setahun setelah kemarin, tepatnya pada 22 Januari 2026," jelas Haq, dikutip dari Reuters, Kamis.
Keputusan keluar dari WHO sebelumnya diumumkan Trump pada Senin (20/1/2025), beberapa jam setelah dia dilantik sebagai Presiden ke-47 AS.
Setelah itu pada Selasa (21/1/2025), WHO merespons dengan menyampaian bahwa Trump harus memberikan pemberitahuan satu tahun sebelum menarik diri dari badan yang berbasis di Jenewa tersebut.
AS juga haris membayarkan iuran Washinton sesuai resolusi bersama Kongres pada tahun 1948.
Baca juga: Donald Trump Bakal Tarik AS Keluar dari WHO
AS bakal setop dana untuk WHO
Donald Trump juga memerintahkan Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio serta Direktur Kantor Manajemen dan Anggaran Pemerintah AS untuk menghentikan sementara transfer dana, dukungan, atau sumber daya ke WHO di masa mendatang.
Washington pun telah menarik semua personel pemerintah AS yang bekerja dengan WHO dan berhenti berpartisipasi dalam negosiasi perjanjian global yang dipimpin WHO tentang penanganan pandemi.
Dengan kepergian AS, WHO akan kehilangan sumber fiansial utamanya.
Sebagaimana dilaporkan Al Jazeera, Jumat (24/1/2025), AS menyumbang 18 persen dari keseluruhan pendanaan WHO, yang jumlahnya sekitar 261 juta dollar AS (sekitar Rp 4,2 triliun) antara tahun 2024 dan 2025.
Kontribusi tersebut adalah yang terbesar, disusul China di posisi kedua dengan 181 juta dollar (sekitar Rp 2,9 triliun).
Kehilangan penyokong utama akan berdampak pada kemampuan badan kesehatan global tersebut dalam mengatasi krisis besar.
Adapun alasan AS keluar dari WHO adalah bias terhadap China dan dinilai tidak lagi independen.
Menurut Trump, WHO telah meminta pembiayaan yang tidak adil karena memberatkan AS dan tidak proporsional dibandingkan dengan jumlah yang diberikan negara lainnya, seperti China.
Dia juga menuding WHO telah menipu AS dan melakukan kesalahan dalam menangani pandemi Covid-19.
“World Health (WHO) menipu kita, semua orang menipu Amerika Serikat. Ini tidak akan terjadi lagi,” tuding Trump saat menandatangani perintah eksekutif.
Baca juga: Sejumlah Pengguna Instagram dan Facebook Tak Bisa Unfollow Akun Kepresidenan Donald Trump
Keputusan yang sudah diduga
Trump menarik AS keluar dari WHO sebetulya bukanlah hal yang mendadak dan mengejutkan.
Dia pernah mau mengambil langkah serupa saat masih menjabat sebagai Presiden AS pada 2020. Dia bahkan sudah mengirimkan permintaan untuk menarik diri dari organisasi tersebut pada Juli 2020.
Namun, upaya itu gagal ketika Trump kalah dalam Pemilihan Presiden (AS) melawan Joe Biden.
Di hari pertama menjabat presiden pada 20 Januari 2021, Biden langsung membatalkan permintaan tersebut.
Meski begitu, menurut para ahli hukum keputuasan Trump menarik AS dari WHO mungkin bisa masih bisa dibatalkan di pengadilan.
Pasalnya, AS bergabung dengan WHO sejak 1948 melalui kongres bersama dari kedua majelis.
"Trump membutuhkan persetujuan Kongres untuk menarik diri. Keputusannya terlalu fatal untuk dibuat tanpa persetujuan Kongres dan pengadilan. Sebagai direktur pusat WHO, saya sedang mempertimbangkan gugatan hukum," ujar Direktur O'Neill Institute for National and Global Health Law Georgetown University, Lawrence Gostin.
Baca juga: Donald Trump Tarik Keanggotaan AS dari WHO, Apa Alasan dan Dampaknya?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.