KOMPAS.com - Bekasi, Jawa Barat, kerap dijuluki sebagai planet lain karena cuacanya yang panas.
Namun, unggahan video dari akun X @tany*** pada Sabtu (25/1/2025) menyebutkan bahwa Bekasi adalah nama planet.
"Gue kira bekasi dibilang planet kirain jokes doang, ternyata emg planettttt," bunyi unggahan yang kini telah dilihat sebanyak 5,8 juta kali itu.
Dalam video itu, seorang pria menjelaskan tentang Prasasti Tugu dari Kerajaan Tarumanegara yang bertuliskan nama Bekasi berasal dari "Chandra" yang artinya bulan dan "Bhaga" berarti bagian.
Baca juga: Yogyakarta Disebut sebagai Satu-satunya Provinsi yang Tak Pernah Dijajah, Bagaimana Faktanya?
Seiring waktu, nama "Chandrabhaga" disebut berubah menjadi "Bhagasasi". Nama ini pun disingkat menjadi "Bhagasi" oleh warga lokal.
Sementara itu, orang Belanda menyebutnya menjadi "Bacassie". Nama daerah tersebut akhirnya dikenal sebagai "Bekasi".
Lantas, benarkah Bekasi merupakan nama "planet lain"?
Baca juga: Mengapa Sebutan Jawa Hanya Merujuk ke Jateng, DIY, dan Jatim? Ini Kata Sejarawan
Penjelasan ahli
Guru Besar Arkeologi Universitas Indonesia (UI) Agus Aris Munandar mengatakan, asal-usul nama Bekasi sampai saat ini merujuk pada penjelasan ahli bahasa Sanskerta dan Jawa Kuno, Prof. Dr. R. M. Ng. Poerbatjaraka.
"Kita ikuti penjelasan aslinya dari Prof. Dr. R. M. Ng. Poerbatjaraka saja, yang dikemukakan tadi (unggahan) sudah ada turut campur tafsir orang lain," kata Agus saat dihubungi Kompas.com, Minggu (26/1/2025).
Agus menuturkan, Poerbatjaraka telah menerjemahkan isi Prasasti Tugu dari Kerajaan Tarumanegara yang dulu berdiri di sekitar Bekasi.
Dalam prasasti itu, tertulis kota yang kini dikenal sebagai Bekasi dulunya dilalui sungai bernama Chandrabhaga.
Baca juga: Besaran UMK 2025 Bekasi, Tertinggi di Jawa Barat
Masih bersumber dari Poerbatjaraka, nama "Chandra" dalam bahasa Sanskerta berarti bersinar, terang, atau berkilauan yang merujuk pada bulan.
Sementara itu, kata "Bhaga" atau "Baga" merupakan serapan dari bahasa Sanskerta yang bisa diartikan sebagai bagian.
Istilah "Bhaga" juga dapat berarti nama dewa kekayaan agama Weda; tuan, pelindung, kekayaan, kemakmuran, kekuatan, atau keberuntungan.
"Chandrabhaga adalah nama salah satu anak Sungai Gangga. Istilah lainnya kalau diterjemahkan menjadi Sasibhaga," ujarnya.
Dalam bahasa Jawa Kuno, "Chandra" atau bulan sama dengan kata "Sasi".
Karena itu, kata "Chandrabhaga" dapat memiliki arti "bagian dari bulan" secara etimologis.
Chandrabhaga berubah jadi Bekasi
Agus melanjutkan, kata "Chandrabhaga" berubah menjadi "Bhagasasi" jika diucapkan dengan cara bahasa Melayu.
Masyarakat saat itu sering menyingkat kata "Bhagasasi" menjadi Bhagasi.
Namun, pelafalan orang Belanda membuat "Bhagasi" sering kali ditulis menjadi "Bacassie" yang kemudian berubah menjadi "Bekasi" hingga kini.
"Bhagasasi itu diucapkan pendek oleh orang-orang, kemudian menjadi Bekasi," jelas Agus.
Secara terpisah, arkeolog Universitas Sebelas Maret (UNS) Suharyana menambahkan, Poerbatjaraka menuliskan penjelasan asal-usul nama bekasi dalam bukunya Riwayat Indonesia Jilid 1.
Baca juga: Teka-teki Pemilik Pagar Laut Bekasi Terungkap, Siapa Dalang di Baliknya?
"Poerbatjaraka berpendapat sendiri, dari kata "Bhagasasi" selanjutnya jadi Bekasi," kata dia saat dihubungi terpisah, Selasa.
Berdasarkan penjelasan tersebut, nama Bekasi berasal dari "Chandrabhaga" atau berarti "bagian dari bulan" menurut Poerbatjaraka.
Namun, bulan dalam tata surya bukanlah planet, melainkan benda langit berupa satelit alami yang mengorbit planet lebih besar, yakni Bumi.
Karena itu, klaim Bekasi sebagai nama planet lain tidak sepenuhnya dapat dibenarkan. Hanya saja, nama "Bekasi" berkaitan dengan kata "bulan" dalam bahasa Sanskerta.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.