Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapa Pemilik DeepSeek yang Mengguncang AS? Ini Profilnya

Baca di App
Lihat Foto
DeepSeek
Ilustrasi DeepSeek pesaing ChatGPT dari China. Siapa Pemilik DeepSeek? Ini Profilnya.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Aplikasi DeepSeek buatan China mengguncang dunia teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).

Aplikasi AI China itu menggeser dominasi ChatGPT sebagai asisten AI gratis yang paling banyak diunduh di AS pada Selasa (28/1/2025),

Sejumlah saham teknologi di AS bahkan terjun bebas usai kemunculan DeepSeek. Saham perusahaan semikonduktor terbesar dunia, Nvidia, turun 17 persen dalam sehari bursa. Begitu juga dengan saham perusahaan teknologi besar AS lainnya, seperti Microsoft, Alphabet, dan Dell Technologies.

Pada dasarnya, DeepSeek adalah nama chatbot gratis berbasis kecerdasan buatan atau AI. Tampilan, pengalaman pengguna, hingga cara kerjanya sangat mirip dengan ChatGPT.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aplikasi ini rilis kali pertama pada Mei 2023 silam. Kemudian diikuti peluncuran DeepSeek R1 pada November silam.

Lantas, siapa pemilik DeepSeek?

Baca juga: Trump Tanggapi Kemunculan DeepSeek dari China: Peringatan bagi AS

Profil pemilik DeepSeek Liang Wenfeng

DeepSeek merupakan proyek perusahaan rintisan yang digarap Liang Wenfeng, seorang pengusaha dana lindung milenial dari provinsi Guangdong, China.

Dilansir dari Forbes, pria yang kini berusia 40 tahun itu lahir di Guangdong, China selatan.

Kabarnya, Liang adalah anak dari guru di daerah yang kini dikenal dengan industri teknologinya.

Menurut catatan Reuters, Liang kemudian menempuh pendidikan di Universitas Zhejiang di provinsi Zhejiang China timur pada usia 17 tahun. Di sana Liang mengambil jurusan Teknik Elektronika dan Komunikasi.

Tempat itu merupakan kawasan rumah raksasa e-commerce Alibaba dan perusahaan teknologi lainnya.

Gelar masternya diambil di bidang Teknik Informasi dan Komunikasi dan lulus pada 2010.

Baca juga: DeepSeek Alami Serangan Siber, Pengguna Baru Dilaporkan Sulit Mendaftar

Perjalanan karier Liang Wenfeng

Setelah lulus, Liang mendirikan perusahaan dana lindung nilai pada 2015, yaitu High-Flyer Quantitative Investment Management.

Dikutip dari AP News, High-Flyer Quantitative Investment Management mengembangkan model perdagangan saham terkomputerisasi menggunakan teknik pembelajaran mesin untuk menyempurnakan strateginya.

Setahun kemudian, High-Flyer menciptakan model AI pertamanya pada Oktober 2016. Inovasi ini memungkinkan perusahaan tersebut mengambil posisi saham pertamanya berdasarkan proyeksi AI setelah sebelumnya mengandalkan algoritma pembelajaran mesin tradisional.

High-Flyer mulai menggunakan model AI untuk mengembangkan hampir semua posisi sahamnya pada 2017. Setelah itu, perusahaan itu mempekerjakan tim peneliti yang didedikasikan untuk algoritma AI dan aplikasi dasar.

Menurut Financial Times, Liang mulai mengumpulkan profesor gratis Nvidia untuk proyek AI yang saat itu belum disebutkan namanya pada 2021.

Namun, High-Flyer mengalami kerugian ketika regulator menindak perdagangan semacam itu tahun lalu.

Meski demikian, perusahaan itu dilaporkan mengelola aset senilai 8 miliar dollar Amerika Serikat atau sekitar Rp 129 triliun.

Dana tersebut merupakan sumber daya yang cukup untuk mendanai penelitian DeepSeek.

Baca juga: 5 Fakta soal DeepSeek AI, Asal China dan Bisa Diakses di Apple

Perusahaan ini juga memiliki daya komputasi yang melimpah untuk AI. Hal itu lantaran tahun 2022 High-Flyer telah mengumpulkan 10.000 chip prosesor grafis A100 berkinerja tinggi buatan Nvidia yang berbasis di California.

Namun, AS segera membatasi penjualan chip tersebut ke China.

Liang mengatakan, dirinya menghabiskan waktu untuk membaca makalah, menulis kode, dan berpartisipasi dalam diskusi kelompok, seperti halnya peneliti lainnya.

"Saat ini, baik raksasa teknologi maupun perusahaan rintisan tidak memiliki keunggulan yang tak terbantahkan. Dengan OpenAI yang membuka jalan, semua orang bekerja dengan makalah yang diterbitkan dan kode sumber terbuka," kata dia.

Hingga April 2023, perusahaan itu mengumumkan akan memperluas cakupannya di luar industri investasi dan memusatkan sumber daya untuk "mengeksplorasi esensi AGI". Hal itu diumumkan melalui akun WeChat perusahaan.

Sebulan kemudian, tepatnya pada Mei 2023, DeepSeek dibuat.

Kini karyawan DeepSeek sebagian besar adalah lulusan dan mahasiswa PhD dari universitas-universitas top di China.

Liang yakin, karyawannya itu lebih suka bekerja di DeepSeek karena perusahaan itu mengatasi tantangan terbesar dalam AI.

"Yang menarik bakat terbaik tentu saja pemecahan masalah tersulit di dunia," kata dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi