KOMPAS.com - Media sosial diramaikan dengan cerita warganet yang memiliki masalah ginjal, gula darah, dan kolesterol karena selalu minum es teh setelah makan olahan daging.
Dalam unggahan akun X @con*** pada Senin (27/1/2025), pengunggah juga mengajak untuk menghindari makan junkfood sambil melampirkan sebuah hasil tes laboratorium.
"GUYS PLS kalian jangan minum es teh setelah makan seblak / bakso jangan sering2 makan junkfood juga kalau gamau kaya aku, fungsi ginjal, gula darah, kolesterol jadi se gak normal gini," tulis pengunggah.
Unggahan itu pun mendapat banyak respons dari warganet. Salah satu di antaranya menyarankan untuk minum es jeruk setelah makan daging dan olahannya, alih-alih minum es teh.
Sementara, warganet lain menyoroti konsumsi teh setelah makan apa pun bisa menghilangkan semua zat yang masuk ke dalam tubuh.
Lantas, benarkah minum jeruk lebih disarankan daripada teh setelah makan daging dan olahannya?
Baca juga: Beredar Imbauan Jangan Minum Teh Setelah Makan Bakso, Apa Kata Ahli Gizi?
Minum es jeruk setelah makan daging
Dokter spesialis gastroenterologi dan hepatologi Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) Ari Fahrial Syam menuturkan, tidak ada anjuran khusus untuk minum es jeruk setelah makan daging.
"Prinsipnya, setelah makan daging terutama daging merah itu sebaiknya diimbangi sayur-sayuran dan buah-buahan," ujar Ari saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (29/1/2025).
Menurutnya, konsumsi sayur dan buah setelah makan daging diperlukan untuk mendapatkan asupan serat yang mampu mengurangi penyerapan kolesterol.
Setelah makan daging, seseorang boleh saja minum es jeruk atau minuman lainnya. Namun, asupan vitamin C dalam es jeruk berdampak pada tubuh setelah mengonsumsi daging.
"Tidak terkait dengan vitamin C (untuk memaksimalkan penyerapan zat besi) tersebut, lebih ke seratnya," tegas dia.
Karena itu, seseorang boleh minum es jeruk setelah makan olahan daging. Namun, konsumsi sayur dan buah tetap dibutuhkan.
Baca juga: Amankah Minum Es Saat Suhu Dingin dan Hujan?
Minum es teh setelah makan
Terkait larangan minum es teh setelah makan, Ari mengungkapkan, ada potensi kandungan polifenol atau tanin yang menyebabkan penyerapan protein dan fiber dari makanan terhambat.
"Dikaitkan dengan penyerapan mineral terganggu karena (dikonsumsi) berbarengan dengan teh," katanya.
Meski begitu, Ari menekankan, senyawa polifenol atau tanin pada teh tidak benar-benar menghambat penyerapan nutrisi secara keseluruhan.
Pasalnya, kandungan senyawa polifenol dalam segelas es teh sangat sedikit.
Setiap 100 gram teh, mengandung 5 miligram tanin. Jika dikonsumsi, hal itu tidak menghambat penyerapan nutrisi.
Kendati demikian, Ari menganjurkan agar memilih minum air putih setelah makan untuk membantu proses pencernaan pada lambung.
Setelah minum air putih, bisa diikuti dengan teh dalam ukuran normal.
Dia menuturkan, teh mengandung antioksidan bernama flavonoid yang juga diperlukan oleh tubuh.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.