KOMPAS.com - Secara bertahap, loket di seluruh stasiun Kereta Rel Listrik (KRL) bakal ditiadakan oleh PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) atau KAI Commuter. Hal itu dilakukan sebagai salah satu upaya digitalisasi.
Dilansir dari Kompas.com, transformasi digital akan dilakukan KAI secara menyeluruh hingga sistem pembayarannya yang rencananya bakal dimulai tahun ini.
"Mudah-mudahan di tahun ini segera kita launching dengan beberapa bank, top up dengan menggunakan QRIS, yang nanti kita lama-lama akan menghilangkan loket-loket. Semuanya dengan digital," ujarnya Direktur Utama KAI Commuter Asdo Artriviyanto konferensi pers di Kantor KAI Commuter, Jakarta, Kamis (30/1/2025).
Lalu bagaimana dengan loket di stasiun KRL Jogja-Solo? Apakah juga akan ada penutupan loket tiket?
Baca juga: KAI Commuter Serius Perangi Pelecehan Seksual di KRL, Pelaku Kena Blacklist Seumur Hidup
Transformasi digital Stasiun KRL Jogja-Solo perlu waktu lama
KRL Jogja-Solo juga menjadi salah satu sasaran program transformasi digital yang dicanangkan oleh KAI. Sehingga nantinya pelayanan loket akan dilakukan secara digital.
Namun, nampaknya transformasi digital yang dilakukan secara bertahap itu juga membutuhkan proses yang cukup panjang.
Terutama menyesuaikan terhadap masyarakat yang belum begitu terbiasa dengan sistem digital.
Manajer Humas Kereta Commuter Indonesia (KCI), Reza Arlan mengatakan, KRL Jogja-Solo belum bisa bertransformasi digital dalam waktu dekat ini.
Masih banyak hal yang perlu disiapkan untuk bertransformasi dengan sistem digital.
"Belum, masih panjang prosesnya," ujar Reza melalui pesan singkat yang diterima Kompas.com pada Jumat (31/1/2025).
Baca juga: Ramai soal Subsidi KRL Disebut Bakal Dicabut dan Tarif Jadi Rp 25.000, Ini Kata Kemenhub
Penutupan loket tiket dimulai dari stasiun besar
Dalam prosesnya, penyediaan loket digital disesuaikan dengan kebutuhan pasar.
Transformasi loket tiket ke sistem digital akan terlebih dahulu diterapkan pada stasiun-stasiun besar yang mayoritas sudah memahami sistem digital.
Sementara, bagi stasiun daerah yang penggunanya masih awam dengan pembayaran digital masih akan dilayani dengan loket manual.
"Kita coba dulu ke stasiun-stasiun besar yang mayoritas masyarakat sudah mengenal QRIS," ujar Asdo.
Asdo menambahkan, digitalisasi juga akan dilakukan KAI Commuter melalui program Smart Station yang dimulai di Stasiun BNI City atau Sudirman Baru.
Nantinya, semua layanan di stasiun ini akan tersedia secara digital.
"Semuanya nanti dilayani secara digital, mulai dari informasi, layanan in-out, kemudian layanan seperti toilet, musala, dan sebagainya. Nanti dengan menggunakan teknologi digitalisasi dan mengurangi manpower di situ, semuanya dilayani dengan alat," kata dia.
Baca juga: Pemerintah Akan Terapkan Subsidi KRL Jabodetabek Berbasis NIK, Kapan Berlaku?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.