KOMPAS.com - Rambutan adalah buah tropis yang tumbuh di negara-negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Buah dengan nama latin Nephelium lappaceum ini memiliki rasa manis dan segar yang dikenal dengan beragam manfaatnya bagi kesehatan.
Dikutip dari Netmeds (31/3/2024), nutrisi penting yang terkandung dalam rambutan termasuk serat, vitamin C, A, B9, kalsium, zat besi, kalium, magnesium, seng, dan tembaga.
Selain itu, rambutan juga kaya akan antioksidan kuat yang dapat melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.
Meski demikian, rambutan dapat memicu efek samping pada tubuh jika dikonsumsi secara berlebih dan oleh orang yang memiliki kondisi medis tertentu.
Lantas, apa saja efek samping makan rambutan berlebihan?
Baca juga: Orang yang Harus Mengurangi Makan Rambutan, Siapa Saja?
Efek samping makan rambutan
Saat dikonsumsi dalam jumlah sedang, rambutan bermanfaat untuk kesehatan.
Namun, ketika dikonsumsi secara berlebihan, buah ini dapat menyebabkan efek samping pada tubuh.
Berikut beberapa efek samping makan rambutan yang perlu diperhatikan:
1. AlergiDikutip dar Web MD, para peneliti telah mencatat beberapa kasus orang yang alergi terhadap rambutan, meskipun jarang terjadi.
Sebuah studi kasus menemukan, seorang pelaut berusia 22 tahun yang mengunjungi Thailand mengalami mata dan kulit gatal, serta tenggorokan bengkak.
Gejala tersebut terjadi dalam beberapa menit setelah mengonsumsi rambutan untuk pertama kalinya, dikutip dari Very Well Fit.
Alergi rambutan mungkin berhubungan dengan alergi terhadap karet lateks atau buah-buahan lainnya. Meski demikian, belum diketahui penyebab pastinya.
Baca juga: 7 Kelompok Orang yang Sebaiknya Membatasi Makan Rambutan
2. Gangguan pencernaanTerlalu banyak makan rambutan dapat memicu gangguan pencernaan seperti refluks asam, tukak lambung, dan sembelit.
Selain itu, rambutan yang dikonsumsi secara berlebih juga dapat menimbulkan efek samping pada penderita sindrom iritasi usus besar alias irritable bowel syndrome (IBS).
IBS adalah gangguan pada usus besar dengan beberapa gejala umum, seperti sakit perut, diare, kram perut, dan kembung.
Penderita IBS umumnya dianjurkan untuk membatasi atau menghindari makanan yang mengandung banyak serat, seperti rambutan.
Penderita IBS juga perlu menghindari makanan dengan kandungan FODMAP, yakni sumber karbohidrat rantai pendek yang terdiri dari oligosakarida, disakarida, monosakarida, serta poliol.
Sementara itu, rambutan juga masuk ke dalam golongan monosakarida, makanan dengan sumber karbohidrat utama berupa fruktosa.
Untuk alasan tersebut, mengonsumsi buah rambutan berpotensi memperburuk gejala sindrom iritasi usus besar atau masalah pencernaan.
3. Memicu kenaikan gula darahDikutip dari Kompas.com (20/10/2023), makan rambutan dalam jumlah banyak, terutama rambutan yang terlalu matang dapat berisiko meningkatkan kadar gula dalam darah.
Pasalnya, kandungan karbohidrat dalam 100 gram rambutan adalah 31 gram. Komposisi karbohidrat ini sebagian berupa gula alami.
Oleh karena itu, para ahli merekomendasikan untuk membatasi makan rambutan sebanyak 100 gram atau sekitar 3-4 buah per hari untuk menjaga kadar gula darah agar tetap stabil.
Baca juga: Penyakit Apa yang Bisa Diredakan dengan Makan Rambutan? Berikut 7 Daftarnya
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.