KOMPAS.com - Penggemar SEVENTEEN, CARAT memprotes penukaran tiket konser grup Kpop tersebut yang kacau pada Selasa (4/2/2025).
Grup SEVENTEEN dijadwalkan menggelar konser solo bertajuk "SEVENTEEN (RIGHT HERE) WORLD TOUR IN JAKARTA" pada 8-9 Februari 2025 di Jakarta International Stadium (JIS).
Mecima Pro selaku promotor menggelar proses penukaran tiket di Lotte Mall, Jakarta Selatan sejak Selasa (4/2/2025).
Namun, para penggemar mengeluhkan sistem penukaran tiket yang tidak memadai dengan antrean panjang, lokasi tidak sesuai, staf sedikit, serta keamanan yang kurang.
Keluhan-keluhan ini kemudian diunggah ke media sosial sehingga viral.
Baca juga: Ramai soal Antre Labubu dan Tiket Konser Ludes di Tengah Lesunya Ekonomi, Benarkah Lipstick Effect?
Kondisi penukaran tiket konser SEVENTEEN
Para calon penonton konser SEVENTEEN di Jakarta ramai membagikan foto dan video suasana penukaran tiket yang kacau melalui media sosial pada Selasa (4/2/2025).
Akun media sosial X/Twitter, @moo****y_ membagikan rekaman kejadian seorang penggemar mengalami kecelakaan akibat tertabrak mobil saat mengantre di basement mal.
Penggemar tersebut mengantre tiket dari basement Lotte Mall menuju Fun Atrium di lantai 3 Lotte Mall sesuai arahan promotor. Padahal, basement itu menjadi tempat parkir mal.
Akun lain, @he****m pun memprotes keputusan Mecima Pro mengadakan penukaran tiket di mal padahal konser SEVENTEEN terlaksana di stadion dengan skala penonton yang banyak.
"Bayangin aja yang di basement itu udah mah gelap, rame, pengap, dehidrasi, pegel, barusan juga gw liat lagi katanya ada yang hampir pingsan juga," katanya.
Warganet lain, @kerr****rx membagikan foto promotor yang menaruh ribuan tiket di lantai mal. Akibatnya, tiket harus dicari satu per satu sehingga antrean penonton tidak bergerak.
Kekacauan penukaran tiket konser SEVENTEEN di Lotte Mall kemudian membuat para penggemar menaikkan "Aksi CARAT Bersuara" untuk meminta keadilan dari Mecima Pro.
Promotor diminta memperbaiki kinerjanya karena membahayakan CARAT, berpotensi terjadi pencurian, sistem pembagian tiket berantakan, serta minim kesadaran mendengarkan masukan penggemar.
Baca juga: Cerita Penggemar Coldplay, Batal Menonton karena Tiket Terpindai Orang Lain
Atas protes tersebut, Mecima Pro melalui akun media sosial resminya memohon maaf kepada para penggemar atas ketidaknyamanan yang terjadi.
"Kami menyadari kekhawatiran yang muncul terkait proses penukaran tiket konser Seventeen Right Here World Tour in Jakarta di Lotte Mall. Kami ingin menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dirasakan dan berterima kasih atas kesabaran serta pengertiannya," tulis Mecima Pro dalam keterangan resminya, Senin malam.
Promotor mengeklaim telah mempertimbangkan berbagai faktor dalam mempersiapkan lokasi penukaran tiket, termasuk kondisi cuaca dan keamanan.
Mereka juga berdalih telah berkoordinasi dengan pengelola mal, kepolisian setempat, dan pihak berwenang lainnya untuk memastikan kelancaran kegiatan.
Mecima Pro pun menyatakan telah membantu dan mendampingi semua pihak yang mengalami insiden serta memastikan masalah diselesaikan secara kekeluargaan.
Selain itu, promotor juga mengimbau agar tidak ada penyebaran informasi yang belum terverifikasi demi menghindari kesalahpahaman di kalangan penggemar.
Baca juga: Promotor Ungkap Alasan Dua Lipa Mendadak Batalkan Konser di Jakarta
YLKI desak Kemenparekraf evaluasi promotor
Sebelumnya, kekacauan dan protes yang diserukan penggemar terhadap promotor konser sudah sering terjadi di Indonesia.
Penggemar band Korea Selatan, Day6 juga pernah memprotes Mecima Pro karena dinilai bermasalah saat mengadakan konser pada awal Januari 2025.
Penggemar grup Stray Kids juga pernah memprotes promotor iME Indonesia yang dianggap tidak profesional dan kurang transparan ketika mengadakan konser pada Desember 2024.
Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) bahkan mencatat, terdapat 507 aduan konsumen konser sepanjang 2024.
Kepala Bidang Pengaduan dan Hukum YLKI, Rio Prambodo menilai pemerintah tidak peka terhadap perlindungan konsumen di sektor konser.
"Pemerintah harus peka terhadap perlindungan konsumen sektor konser dan jangan tutup mata terkait persoalan demi persoalan yang terjadi," katanya saat dihubungi Kompas.com, Rabu (5/2/2025).
Rio menekankan, YLKI meminta pemerintah mengevaluasi ulang tata kelola maupun bisnis proses sektor konser dan membuat aturan yang lebih pro terhadap konsumen.
YLKI juga meminta pemerintah mengatur ketat soal izin promotor asing. Pasalnya, promotor asing sulit dimintai pertanggungjawaban jika terjadi kerugian di pihak konsumen Indonesia.
"Dalam jangka pendek, YLKI meminta Kemenparekraf memanggil promotor yang bermasalah dan memberikan sanksi tegas," ungkapnya.
Baca juga: Duduk Perkara dan Penyebab Konser NCT 127 Hari Pertama Dihentikan Polisi
Rio juga meminta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) agar tidak takut mencabut izin usaha promotor jika terbukti melanggar hak konsumen.
Selain itu, YLKI meminta Komisi VII DPR RI maupun Kemenparekraf membuat kebijakan soal konser mendukung perlindungan konsumen.
Promotor yang konsernya pernah bermasalah pun harus ditinjau ulang izin operasionalnya oleh Komisi VII DPR RI dan Kemenparekraf.
Menurut Rio, penonton konser yang mengalami kerugian akibat promotor seharusnya mendapat fasilitas oleh pemerintah untuk pemulihan kerugian yang dialami.
Selain itu, konsumen yang dirugikan pun berhak mengajukan tuntutan kepada pihak promotor jika mengalami kerugian.
"(Pemulihan kerugian atau tuntutan berupa) bisa mengajukan gugatan keperdataan class action ke pengadilan," tandasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.