Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Konsumsi Obat Setelan dalam Jangka Panjang Bisa Picu Lambung Bocor?

Baca di App
Lihat Foto
Tangkapan layar X
Tangkapan layar unggahan yang menampilkan obat setelan diklaim ampuh menyembuhkan penyakit
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Lini masa media sosial diramaikan dengan unggahan warganet yang menyebutkan bahwa obat setelan bisa memicu lambung bocor.

Unggahan tersebut dimuat di akun TikTok @dari*** pada Minggu (2/2/2025).

"Tahukah kamu obat setelan jika di konsumsi dalam jangka panjang akan menyebabkan lambung bocor," tulis pengunggah.

Sebagai informasi, lambung bocor adalah kondisi darurat saat dinding lambung mengalami kerusakan atau perforasi sehingga terbentuk lubang atau luka pada dinding lambung.

Lantas, benarkah konsumsi obat setelan jangka panjang bisa menyebabkan lambung bocor?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: BPOM Jelaskan Jenis dan Bahaya Obat Setelan yang Beredar di Masyarakat


Efek samping konsumsi obat setelan jangka panjang

Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) Zullies Ikawati mengatakan, obat setelan adalah gabungan dari beberapa obat-obatan yang dikemas dalam plastik, tanpa adanya informasi apa pun.

Menurut Zullies, obat setelan berbahaya lantaran tidak diketahui apa saja jenis obat-obatan yang ada dalam satu kemasan tersebut.

Selain itu, keamanan, khasiat, dan mutu obat setelan juga tidak terjamin, sehingga hal ini berpotensi menyebabkan efek samping pada kesehatan.

"Namun meski tidak bisa dipastikan apa isi obat setelan, umumnya obat ini dikemas untuk penyakit radang, nyeri, seperti encok, rematik, sakit gigi, dan pegal linu," ujarnya kepada Kompas.com, Rabu (5/2/2025).

Zullies menambahkan, obat setelan biasanya mengandung obat golongan kortikosteroid (antiradang), obat antiradang nonsteroid seperti diklofenak, antalgin, dan lainnya.

"Dexametason, metilprednisolon, dan prednison juga sangat sering dijumpai di obat setelan karena merupakan obat antiradang yang potensial dan sering dijumpai secara dobel," kata dia.

"Nah, gimana nggak ampuh karena obatnya dobel, belum lagi ditambah obat analgesik lain seperti piroksikam, ibuprofen, diklofenak, antalgin, sehingga orang-orang yang menggunakan obat setelan ini merasa lebih enak, sehingga terus digunakan lagi dan lagi," tambahnya.

Zullies mengungkapkan, ketika digunakan secara terus-menerus, obat setelan bisa memicu efek samping yang serius pada kesehatan.

Misalnya, obat steroid yang digunakan terlalu sering dan dalam dosis tinggi bisa meningkatkan efek samping seperti iritasi lambung, lambung bocor (pendarahan lambung), osteoporosis, tekanan darah tinggi, dan gula darah naik.

"Iritasi lambung akibat penggunaan obat setelan jangka panjang bisa menyebabkan lambung bocor alias pendarahan lambung, jadi jangan digunakan secara sembarangan," jelas dia.

Baca juga: Ada Bahaya di Balik Konsumsi Obat Setelan, Ini Penjelasan Ahli Farmasi

Mengapa obat setelan bahaya?

Zullies mengungkap beberapa bahaya mengonsumsi obat setelan yang dianggap ampuh mengatasi keluhan kesehatan, di antaranya:

1. Tidak jelas dosis dan indikasi obat

Bahaya pertama, obat setelan tanpa kemasan yang jelas membuat pengguna tidak tahu apakah obat tersebut cocok dengan kondisi kesehatannya atau tidak.

2. Interaksi obat berbahaya

Minum tablet yang disediakan dalam satu paket obat setelan berpotensi memicu interaksi obat yang berbahaya. Kombinasi obat yang salah dapat menimbulkan efek samping serius, seperti gangguan hati, ginjal, atau jantung.

3. Obat kedaluwarsa

Lantaran tidak ada kemasan resminya, tidak ada jaminan bahwa obat di dalam plastik masih dalam masa penggunaan alias tidak kedaluwarsa. 

Bahkan, menurut Zullies, bisa jadi obat-obatan tersebut merupakan sisa obat yang sudah melewati expired date.

4. Risiko alergi dan efek samping

Obat-obatan yang dibeli sembarangan, terlebih tanpa kemasan yang jelas, mungkin dapat memicu reaksi alergi pada beberapa orang.

Beberapa orang dapat mengalami alergi terhadap salah satu komponen obat, sehingga membutuhkan konsultasi dengan dokter.

5. Resistensi antibiotik

Jika obat dalam paket setelan mengandung antibiotik seperti amoksisilin dan dikonsumsi tidak sesuai aturan, bakteri dapat menjadi kebal terhadap pengobatan di masa depan.

"Jadi, jika sakit, sebaiknya masyarakat bisa datang ke puskesmas atau klinik, atau apotek untuk bisa mendapatkan diagnosis yang pasti dan obat yang tepat, disertai informasi yang sejelas-jelasnya tentang obat yang digunakan," tambahnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi