KOMPAS.com - Umat Islam yang masih punya utang puasa, wajib menggantinya sebelum memasuki Ramadhan.
Mengganti (qadha) puasa hukumnya wajib, sama seperti hukum menjalani puasa Ramadhan.
Waktu mengganti puasa Ramadhan dapat dilakukan sepanjang tahun sebelum bertemu Ramadhan berikutnya.
Namun, ada hari-hari tertentu yang justru dilarang untuk menjalankan puasa qadha.
Baca juga: Awal Puasa Ramadhan 2025 Tanggal Berapa? Ini Menurut Muhammadiyah, BRIN, dan Pemerintah
Hari dilarang puasa qadha
Dikutip dari baznas.go.id, hindari mengganti puasa Ramadhan pada hari berikut ini:
1. Hari Raya Idul Fitri (1 Syawal)Umat Islam diharamkan berpuasa pada 1 Syawal atau Idul Fitri. Sebab, ini merupakan waktu untuk merayakan keberkahan sekaligus sebagai bentuk syukur telah menyelesaikan kewajiban menahan lapar selama sebulan penuh.
2. Hari Raya Idul Adha (10 Zulhijah)Puasa qadha dilarang dilakukan saat Idul Adha karena pada hari ini umat Islam dianjurkan untuk menikmati hasil kurban.
Dikutip dari Kompas.com (24/10/2012), dasar larangan ini dimuat dalam hadis riwayat Ahmad dan Imam Empat yang berbunyi:
"Sesungguhnya Rasulullah SAW melarang puasa pada kedua hari ini. Adapun hari raya Idul fitri, ia merupakan hari berbuka dari puasamu, sedang hari raya Idul adha maka makanlah hasil kurbanmu".
Baca juga: Jelang Ramadhan, Begini Cara dan Ketentuan Bayar Utang Puasa
3. Hari tasyrik (11, 12, 13 Zulhijah)Hari tasyrik adalah tiga hari setelah Idul Adha, yakni tanggal 11, 12, dan 13 Zulhijah. Hari tersebut merupakan waktu yang diistimewakan dalam Islam, karena masih termasuk rangkaian Idul Adha.
Karena itu, umat Islam tidak boleh mengganti puasa pada tiga hari tersebut, karena diwajibkan untuk menikmati makanan dan minuman.
Larangan berpuasa saat hari tasyrik sesuai dengan anjuran Rasulullah dalam hadis yang berbunyi:
“Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu anhuma, keduanya berkata: “Tidak diperkenankan untuk berpuasa pada hari tasyrik kecuali bagi siapa yang tidak mendapatkan hewan qurban ketika menunaikan haji.” (HR. Bukhari, no. 1859)
Baca juga: 6 Tips Sederhana Mempersiapkan Kondisi Tubuh untuk Puasa Ramadhan
4. Hari JumatAllah mengizinkan hambanya untuk membayar utang puasa Ramadhan di hari biasa, kecuali Jumat.
Walaupun bukan merupakan hari raya Islam, tetapi anjuran ini sesuai dengan hadis riwayat Muslim yang berbunyi:
"Janganlah kalian mengkhususkan hari Jumat untuk berpuasa dan malam harinya untuk bangun tidur".
Larangan ini sifatnya tidak sampai haram, tapi bagi orang yang telat mengerjakan puasa secara berturut-turut hingga Jumat, sebaiknya dilanjut di hari Sabtu.
Baca juga: Awal Ramadhan Versi Muhammadiyah 1 Maret, Pemerintah Kapan?
Waktu terbaik mengganti puasa Ramadhan
Membayar utang puasa dapat dilakukan saat bulan Syawal. Caranya dengan menggabungkan niat qadha puasa Ramadhan dan niat puasa enam hari di bulan Syawal.
Hal ini tidak akan menghilangkan pahala dari masing-masing puasa yang dijalani. Namun, jika ingin mendapat pahala seperti puasa setahun penuh, sebaiknya dahulukan puasa qadha daripada puasa Syawal.
Menjalankan puasa Syawal lebih dulu daripada puasa qadha sebetulnya tetap sah, tapi pahala yang dipeloreh tidak sempurna atau hanya seperti puasa setengah tahun.
Cara puasa qadha Ramadhan
Melakukan puasa qadha sama caranya seperti dengan puasa Ramadhan atau puasa lainnya. Perbedaannya hanya terletak pada niat.
Niat puasa qadha dapat diucapkan pada malam hari menjelang fajar terbit di hari puasa agar sah.
Berikut niat puasa qadha Ramadhan:
Nawaitu shauma ghadin an qadhaai fardhi syahri Ramadhaana lillaahi taalaa.
Artinya, “Aku berniat untuk mengqadha puasa bulan Ramadhan esok hari karena Allah Taala.”
Baca juga: Cara Membayar Utang Puasa Ramadhan, Bisa Qadha atau Bayar Fidyah
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.