KOMPAS.com - Presiden Prabowo Subianto menyinggung terkait penilaian publik soal kinerja pemerintahannya di 100 hari masa jabatannya.
Hal ini disampaikannya secara langsung dalam pidatonya di "HUT ke-17 Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerinda)" yang disiarkan secara langsung di kanal YouTube Gerinda TV, Sabtu (15/2/2025).
Prabowo mengatakan, Joko Widodo (Jokowi) banyak membantu dirinya dalam menjalankan program-program pemerintahannya, salah satunya program makan bergizi gratis (MBG).
"Saya mau katakan, kita berada di jalan yang benar, Pak Jokowi telah membantu. Sebelum saya dilantik beliau sudah membantu, memperlancar kegiatan kita, sehingga hasil 100 hari sebenarnya buakn 100 hari, mungkin 200 harilah. Sebelum serah terima beliau sudah memanggil saya terus, bahkan jabatan-jabatan tertentu beliau minta pandangan saya," ucaop Prabowo.
Baca juga: Gerindra Ingin Prabowo Maju Pilpres 2029, Prabowo: Baru 100 Hari Bekerja Dipaksa Dicalonkan Lagi
Prabowo sebut Badan Gizi Nasional dibentuk di era Jokowi
Selain itu, Prabowo juga mengungkapkan bahwa Badan Gizi Nasional dibentuk saat masa pemerintahan Jokowi.
"Badan Gizi Nasional bisa begini cepat di luar dugaan orang, biasa ada yang nyindir, mana bisa kasih makan, 'mana bisa, uangnya gak ada'. Uangnya ada bung, uangnya ada," kata Prabowo.
"Siapa yang bentuk Badan Gizi Nasional? Yang bentuk Pak Joko Widodo. Beliau yang bentuk sehingga kita bisa kerja sebelum Oktober 2024 dan Januari kita sudah bisa gelar (program makan bergizi gratis)," tambahnya.
Selain itu, Prabowo juga menyingung terkait pemangkasan anggaran yang disebut digunakan untuk makan bergizi gratis.
"Kita telah menghemat uang cukup besar, dengan penghematan ini, gaji dipotong, inilah itulah, biasalah. Kita mau adakan perbaikan, biasanya dilawan oleh mereka-mereka yang tidak suka kebaikan. Tapi kita akan berhasil karena kita berada di pihak yang benar, kita membela rakyat," kata Prabowo.
Menjelang akhir pidatonya, Prabowo kembali menyinggung mengenai penghematan anggaran yang tengah dilakukan di Kabinet Merah Putih serta tujuannya.
"Penghematan yang kita lakukan, penghematan putaran pertama, kementerian keuangan disisir/dihemat 300 triliun. Penghematan putaran kedua 308 triliun. Deviden dari BUMN 200 T, 100 dikembalikan (menjadi modal ke BUMN). Jadi totalnya kita punya 750 triliun," kata Prabowo.
"24 triliun terpaksa saya pakai. Untuk apa? untuk makan bergizi. Rakyat kita, anak-anak kita tidak boleh kelaparan. Kalau ada anak orang kayak yang sudah kenyang, sudah makan enak tidak apa-apa," tambahnya.
Baca juga: Momen Bobby Nasution Bacakan Janji Kader Partai Gerindra di Depan 2 Kader PDIP
Prabowo: Kalau program saya tidak berhasil, tidak perlu dicalonkan lagi
Selain itu, Prabowo juga menyingung terkait pencalonnya kembali di pemilihan pesiden (Pilpres) 2029.
Ia menegaskan, jika program-program yang dijalankan di masa pemerintahannya saat ini tidak berhasil, maka Prabowo tidak akan maju menjadi calon presiden 2029.
"Saudara-saudara minta saya bersedia dicalonkan lagi tahun 2029. Saya katakan kalau program-program saya tidak berhasil, tidak perlu saudara calonkan terus. Saya kalau mengecewakan kepercayaan rakyat, saya malu kalau maju lagi," ujarnya.
"Dari kecil saya hanya ingin melihat Indonesia hebat. Sumpah saya, sama dengan senior-senior kita. Tidak ada bahwa kita ingin kekuasaan untuk kehebatan kita sendiri, gak ada. Pak Jokowi saya yakin tidak ada ambisi untuk bikin ini itu, saya kenal saya kabinet beliau 5 tahun, saya bersaksi, pikiran beliau hanya untuk Indonesia. Nanti dibilang saya dikendalikan Pak Jokowi, cawe-cawe 'ndasmu'," tambahnya.
Baca juga: Bahlil Larang Kader Golkar Kritisi Keputusan Prabowo, Ada Apa?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.