KOMPAS.com - Sejumlah warganet mengeluhkan aplikasi Access by KAI mengalami gangguan saat digunakan untuk memesan tiket kereta api Lebaran sejak Kamis (13/2/2025).
Hal tersebut diutarakan melalui X (Twitter). Beberapa di antaranya mengaku tidak bisa memesan tiket lantaran sistem sedang dalam pemeliharaan, hingga macet di halaman yang sama.
"kai access lg gangguan Tah, ini ko pas mauganti jadwal pemberangkatan gini mulu," ujar seorang pengguna.
"Gabisa beli tiket di kai ini kek mana ya, apa gak boleh balik? Dari kemaren maintenance mulu kai access," tulis pengguna lainnya.
"kai access lagi gangguan apa gimana? Mau beli tiket gak bisa 'Jadwal tidak ditemukan di semua tanggal'," kata salah satu akun.
Adapun, tiket kereta Lebaran 2025 telah dibuka sejak Selasa (4/2/2025) dan dapat dipesan mulai H-45 sebelum tanggal keberangkatan.
Baca juga: Respons KAI soal Dugaan Calo Tiket Kereta Mudik Lebaran yang Marak Dijual di Media Sosial
Tanggapan KAI soal Access by KAI gangguan
Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, membenarkan gangguan dalam pemesanan tiket melalui aplikasi Access by KAI
Dia menjelaskan, hal ini terjadi karena terdapat lonjakan pemesanan tiket Lebaran pada Selasa (13/2/2025), yang merupakan puncak tertinggi dalam periode penjualan.
Namun, Anne memastikan telah melakukan upaya perbaikan agar sistem pemesanan tiket dapat berjalan optimal serta seluruh transaksi dapat diselesaikan dengan baik.
"KAI menyampaikan permohonan maaf atas kendala yang terjadi dalam sistem pemesanan tiket. Setiap kendala yang terjadi, baik dalam proses antrean maupun transaksi pembayaran telah kami tindak lanjuti secara intensif," ujarnya kepada Kompas.com, Sabtu (15/2/2025).
Dia menambahkan, pihaknya juga sudah berkooordinasi dengan mitra pembayaran tiket untuk memastikan agar setiap transaksi yang terkendala dapat diselesaikan, termasuk proses pengembalian dana atau refund.
Apabila masih terdapat kendala, lanjut Anne, pengguna KAI Access dapat melaporkannya ke layanan pelanggan KAI121 di media sosial, email atau WhatsApp 08111-2111-121.
Baca juga: Warganet Tanya Apa Bisa Pilih Tempat Duduk Kereta yang Pasti Hadap Depan? Ini Kata KAI
Masyarakat diimbau membeli tiket di kanal resmi
Kendati aplikasi sempat mengalami gangguan, Anne mengimbau masyarakat tetap membeli tiket di kanal resmi KAI, yaitu aplikasi Access by KAI dan situs booking.kai.id.
Dia mengatakan, dengan membeli tiket di layanan resmi dapat menghindari potensi penipuan yang belakangan marak terjadi.
"Sebagai bagian dari komitmen dalam memberantas praktik percaloan, sistem ticketing KAI saat ini telah menerapkan mekanisme yang lebih transparan dan ketat," ujarnya.
Sebab, setiap tiket yang dibeli harus menggunakan identitas asli penumpang dengan sistem satu KTP atau kartu identitas lainnya untuk satu nama.
Selain itu, proses boarding juga diperketat, seperti hadirnya layanan face recognition serta pembatasan transaksi per kode booking.
"KAI juga berkomitmen untuk menindak tegas segala praktik percaloan dengan menerapkan langkah-langkah hukum bagi oknum yang terbukti terlibat," tambahnya.
Pengguna kereta api bisa melaporkan segala aktivitas mencurigakan, termasuk calo ke media sosial @KAI121.
Kereta api tambahan
Untuk mengakomodasi tingginya permintaan pada musim mudik Lebaran, Anne mengungkapkan sedang menyiapkan layanan kereta tambahan guna meningkatkan kapasitas angkutan.
Saat ini, KAI baru menyediakan 2.893.338 tempat duduk untuk perjalanan KA jarak jauh reguler selama periode angkutan Lebaran 2025, yaitu pada 21 Maret-11 April.
"Informasi mengenai KA tambahan akan segera diumumkan kepada masyarakat setelah melalui proses finalisasi," ujarnya.
Selain kereta tambahan, Anne mengatakan bahwa mereka juga melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap lokomotif dan rangkaian kereta, baik secara teknis maupun operasional untuk menghadapi puncak arus mudik dan balik Lebaran 2025.
Baca juga: Penjaga Rel Kereta di Jember Disebut Diberhentikan Imbas Efisiensi Anggaran, Benarkah?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.