Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ilmuwan Temukan Spesies Jamur yang Bisa Bikin Laba-laba Jadi Zombi

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock/Anna-Nas
Ilustrasi laba-laba. Ilmuwan Temukan Spesies Jamur yang Bisa Bikin Laba-laba Jadi Zombi
|
Editor: Ahmad Naufal Dzulfaroh

KOMPAS.com - Para ilmuwan di Eropa telah mengidentifikasi spesies jamur yang mampu mengubah laba-laba di dalam gua menjadi zombi.

Dikutip dari CNN, Jumat (14/2/2025), spesies jamur tersebut diberi nama latin Gibellula attenboroughii setelah ditemukan di gua penyimpanan mesiu yang berlokasi di Irlandia Utara.

Penamaan spesies jamur tersebut diberikan untuk menghormati naturalis Inggris, Sir David Attenborough.

Temuan jamur zombi ini sudah dipublikasikan pada Fungal Systematics and Evolution pada 24 Januari 2025.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diharapkan, hal ini menjadi peluang penelitian baru untuk memahami lebih dalam jamur pengendali hewan dan menjelaskan keberagaman spesies jamur yang belum terungkap.

Baca juga: Kuburan Zombi Berusia 4.200 Tahun Ditemukan Secara Tak Sengaja di Jerman

Penemuan jamur di tubuh laba-laba

Saat ditemukan, jamur Gibellula attenboroughii memenuhi tubuh laba-laba pemintal bola Metellina merianae yang sudah mati.

Laba-laba jenis ini biasanya menyendiri dan hampir tidak dapat dikenali ketika kru dokumenter BBC pertama kali menemukannya saat syuting serial "Winterwatch".

Spesimen tersebut kemudian dikirim ke tim yang dipimpin oleh ahli mikologi Harry Evans dari Pusat Pertanian dan Biosains Internasional.

Para ilmuwan mengamati, setiap spesiemen jamur menjerat bangkai laba-laba Metellina merianae.

Kedua laba-laba ini merupakan predator sit-and-wait, artinya hewan ini menunggu atau duduk diam untuk jangka waktu yang lama saat menangkap mangsanya.

Baca juga: Jamur Ini Bisa Mengubah Semut Menjadi “Zombie”

Sesuai namanua, hewan ini cenderung menunggu mangsa muncul di hadapannya.

Selain itu, ilmuwan juga menemukan semua laba-laba yang terinfeksi berada di tempat terbuka sebelum mati dan berlokasi jauh dari sarangnya.

Hal ini menunjukkan bahwa laba-laba tersebut mengalami perubahan perilaku setelah terinfeksi.

"Fakta bahwa laba-laba yang terinfeksi Gibellula ditemukan di posisi menonjol di atap atau langit-langit habitat bawah tanah mereka menunjukkan adanya perubahan perilaku, yang mungkin dimanipulasi oleh jamur," tulis para peneliti, dilansir dari Science Alert.

Pengamatan lebih lanjut turut mengungkap lebih banyak laba-laba yang terinfeksi di gua-gua di Irlandia Utara dan Irlandia. Semuanya terletak di area terbuka di atap atau dinding ruangan.

Baca juga: Virus Zombi Purba Ditemukan di Arktik, Peneliti: Bisa Picu Pandemi Baru

Cara jamur memanipulasi dan menginfeksi laba-laba

Para peneliti mengatakan, belum begitu yakin dengan mekanisme dan cara kerja jamur tersebut menginfeksi laba-laba.

Namun, tim menduga jamur itu memancing laba-laba keluar dari sarangnya. Setelah keluar, jamur akan menghasilkan racun untuk membunuh laba-laba.

Disebutkan pula bahwa bangkai yang bersporulasi akan terkena aliran udara yang bersirkulasi melalui gua-gua, sehingga mendorong pelepasan spora ke seluruh sistem.

Para penulis belum mengidentifikasi metabolit mana yang dilepaskan jamur di otak inangnya.

Baca juga: Viral, Video Kumbang Perut Berlubang Masih Bergerak, Ahli: Itu Zombi

Masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui dampak ekologis jamur tersebut.

Meski demikian, peneliti Royal Botanic Gardens, Inggris, Araujo mengatakan, tidak ada alasan untuk khawatir tentang spesies laba-laba yang terinfeksi.

“Jamur telah berevolusi jutaan tahun yang lalu, lebih dari 100 juta tahun yang lale. Mereka telah hidup berdampingan dengan laba-laba dan spesies jamur lainnya serta serangga lainnya,” kata dia, dikutip dari CNN.

Dia menjelaskan, para peneliti sebenarnya berhipotesis temuan tersebut merupakan cara makhluk hidup menjaga keseimbangan hutan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi