KOMPAS.com - Ratusan mahasiswa dan koalisi masyarakat sipil menggelar aksi demonstrasi bertajuk "Indonesia Gelap" di Patung Kuda, Jakarta Pusat, pada Senin (17/2/2025).
Menurut akun media sosial BEM Seluruh Indonesia, @bemsi.official, demo dilakukan serentak di berbagai daerah Indonesia mulai Senin kemarin.
Tajuk aksi demo tersebut memakai tagar #IndonesiaGelap yang menjadi trending topic di media sosial X/Twitter sejak awal Februari 2025.
Hingga berita ini ditulis, tagar #IndonesiaGelap telah dipakai dalam setidaknya 743.000 unggahan oleh warganet.
Lalu, apa maksud dari Indonesia Gelap dan tuntutan aksi demo tersebut?
Baca juga: Mengevaluasi Makan Bergizi Gratis...
Arti Indonesia Gelap
Tagar #IndonesiaGelap berawal dari slogan yang digunakan warganet saat menyoroti kebijakan pemerintahan sekarang yang dinilai bermasalah.
"Aksi sampai gelap, soalnya Indonesia udah gelap dari segala aspek gara2 orang rakus yg berkuasa," tulis warganet lewat akun X/Twitter, @eno****a_, Senin.
"Saat masa depan negara diselimuti oleh kegelapan yang kian pekat karena ulah penguasa yang culas dan inkompeten, maka diam bukanlah pilihan! #IndonesiaGelap," tulis akun BEM Fakultas Hukum (FH) Universitas Indonesia (UI), Minggu (16/2/2025).
Dilansir dari Kompas.id, Senin, tagar #IndonesiaGelap muncul sejak awal Februari 2025 saat banyak kebijakan pemerintah menuai kontroversi.
Misalnya, aturan penjualan elpiji 3 kg yang berdampak kelangkaan gas, efisiensi anggaran yang menimbulkan pemutusan hubungan kerja (PHK), serta penghapusan tunjangan dosen dan tenaga pendidik.
Istilah Indonesia Gelap semakin meluas seiring diadakan aksi demo oleh para mahasiswa dari berbagai kampus di Indonesia pada Senin, 17 Februari 2025.
Aksi itu digelar serentak di masing-masing kantor pemerintahan berbagai daerah, seperti Jakarta, Bandung, Lampung, Surabaya, Malang, Samarinda, Banjarmasin, Aceh, dan Bali.
Tajuk Indonesia Gelap dapat dimaknai sebagai ketakutan dan kekhawatiran warga terhadap nasib depan bangsa dan kesejahteraan masyarakat.
Kebijakan pemerintahan sekarang dinilai tidak mendukung kepentingan rakyat. Karena itu, aksi demo Indonesia Gelap digelar sebagai pengingat bagi pemerintah saat merumuskan kebijakan.
Pemerintah diminta melihat semua aspek dalam menjalankan pemerintahan di Indonesia agar berpihak kepada rakyat.
Baca juga: Asal-usul Peringatan Darurat Indonesia Garuda Biru, Viral di Medsos
Tuntutan demo Indonesia Gelap
Mahasiswa dari BEM Seluruh Indonesia (BEM SI) selaku inisiator unjuk rasa mengajukan 13 tuntutan terkait program dan kebijakan yang dinilai berdampak buruk bagi masyarakat.
Diberitakan Kompas.com, Selasa (18/2/2025), berikut ini 13 tuntutan massa aksi Indonesia Gelap:
- Ciptakan pendidikan gratis, ilmiah dan demokratis, serta batalkan pemangkasan anggaran pendidikan
- Cabut Proyek Strategis Nasional (PSN) yang tidak berpihak dan merampak hak rakyat, serta mendorong pelaksanaan reforma agraria sejati
- Tolak revisi Undang-Undang Mineral dan Batubara (UU Minerba) yang dinilai hanya menjadi alat pembungkam bagi rezim untuk kampus dan lingkungan akademik
- Hapuskan multifungsi ABRI dalam sektor sipil yang berpotensi menciptakan represi dan menghambat kehidupan demokratis
- Sahkan Rancangan Undang-Undang Masyarakat Adat karena mereka butuh perlindungan hukum yang jelas atas tanah dan kebudayaan
- Cabut Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 tahun 2025 yang dinilai mengancam karena memotong anggaran dari kepentingan rakyat seperti pendidikan dan kesehatan.
- Evaluasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) secara menyeluruh agar tepat sasaran, terlaksana dengan baik, dan tidak menjadi alat politik
- Realisasikan anggaran tunjangan kinerja dosen. Kesejahteraan akademisi harus diperhatikan demi peningkatan kualitas pendidikan tinggi dan melindungi hak-hak buruh kampus.
- Mendesak presiden mengeluarkan peraturan pemerintah pengganti Undang-Undang Perampasan Aset sebagai hal yang mendesak dan harus segera diatasi
- Menolak Revisi Undang-Undang TNI, Polri, dan Kejaksaan yang berpotensi menguatkan impunitas para aparat dan militer serta memperlemah penguasaan terhadap aparat.
- Efisiensi dan rombak pejabat Kabinet Merah Putih yang bermasalah.
- Menolak revisi peraturan DPR tentang tata tertib yang bermasalah dan bisa menimbulkan kesewenan- wenangan dari lembaga DPR.
- Reformasi Kepolisian Republik Indonesia secara menyeluruh untuk menghilangkan budaya represif dan meningkatkan profesionalisme.
Jendral Lapangan Aksi Indonesia Gelap, Bagas Wisnu menyebut, unjuk rasa dilakukan untuk mengawal pemerintahan saat ini.
"Aksi ini merupakan panggilan kepada seluruh elemen masyarakat untuk terus mengawal jalannya pemerintahan demi terciptanya keadilan sosial bagi seluruh rakyat di Indonesia," katanya.
Baca juga: Trending di Medsos Peringatan Darurat dan #KawalPutusanMK, Ada Apa?
Ancaman jika tuntutan tidak dipenuhi
BEM SI menginisiasi aksi unjuk rasa Indonesia Gelap diadakan serentak pada Senin (17/2/2025) dan Selasa (18/2/2025) di daerah masing-masing,
Unjuk rasa Indonesia Gelap juga akan digelar terpusat secara nasional pada Rabu (19/2/2025) dan Kamis (20/2/2025).
Pada hari pertama unjuk rasa Indonesia Gelap di Patung Kuda, Jakarta Pusat, demo sempat mengalami kericuhan.
Dikutip dari Kompas.com, Senin, sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam aksi unjuk rasa Indonesia Gelap melempar botol plastik, bilah kayu, dan sampah ke arah polisi saat itu.
Para mahasiswa juga terlihat berdiri dan duduk di atas pagar beton sambil menyoraki aparat. Sementara itu, asap abu pekat dari pembakaran ban menyelimuti area tersebut.
Salah satu polisi yang menggunakan toa meminta massa aksi untuk mengakhiri unjuk rasa karena waktu sudah menunjukkan pukul 18.00 WIB.
"Kami meminta agar para massa aksi tidak menunjuk-nunjuk ke arah kami, tidak melempar barang," ucap seorang polisi melalui toa kepada para demonstran.
Namun, permintaan itu segera disoraki dan ditolak oleh massa aksi. Perwakilan massa yang memegang mikrofon menanyakan larangan mereka menunjuk ke arah polisi.
Sementara itu, Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro menyebut sebanyak 1.623 personel gabungan mengamankan aksi tersebut.
"Dalam rangka pengamanan aksi penyampaian pendapat dari sejumlah aliansi, kami melibatkan 1.623 personil gabungan," ujarnya, dikutip dari Kompas.com, Senin.
Personel gabungan Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, TNI, Pemerintah Provinsi Jakarta, dan instansi terkait bertugas di berbagai titik, mulai bundaran Patung Kuda hingga depan Istana Negara Jakarta.
Para mahasiswa akhirnya membubarkan diri pada pukul 20.25 WIB. Arus lalu lintas Jalan Medan Merdeka Barat pun telah normal usai ditutup pada Senin siang.
Meski begitu, massa aksi Indonesia Gelap mendesak pemerintah segera merealisasikan 13 tuntutan mereka.
“Kami menyerukan kepada Presiden dan jajarannya untuk segera mengambil langkah konkret dalam menanggapi persoalan yang kami angkat dalam aksi ini,” ucap Jenderal Lapangan, Bagas Wisnu, dilansir dari Kompas.com, Senin.
Seruan ini sekaligus menjadi bentuk keseriusan para mahasiswa dalam mengawal sikap dan keputusan yang akan pemerintah ambil.
“Jika tidak, maka aksi serupa akan terus berlanjut di berbagai daerah di seluruh Indonesia. Tertanda Koalisi Masyarakat Sipil. Hidup Rakyat Sipil! Hidup Rakyat Indonesia!” tegas Bagas.
Berita dari Kompas.id berjudul Tagar ”Indonesia Gelap” Viral di Media Sosial, Apa Saja Tuntutannya? dapat disimak selengkapnya di sini
(Sumber: Kompas.com/Dinda Aulia Ramadhanty | Editor: Faieq Hidayat, Dini Daniswari, Tri Indriawati, Akhdi Martin Pratama)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.