Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Efisiensi Anggaran Akan Dipakai Pemerintah untuk Apa?

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Egadia Birru
Wakil Ketua 1 Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan Nanik Sudaryati Deyang saat memberikan keterangan, Sabtu (21/12/2024). Terpisah, ia menyebut, efisiensi APBN yang dilakukan oleh pemerintah bukan untuk membiayai program Makan Bergizi Gratis (MBG), melainkan diivestasikan ke Badan Pengelolaan Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).
|
Editor: Irawan Sapto Adhi

KOMPAS.com - Efisiensi anggaran yang dilakukan oleh pemerintah bukan untuk membiayai program Makan Bergizi Gratis (MBG), melainkan diivestasikan ke Badan Pengelolaan Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).

Hal tersebut diungkap oleh Wakil Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin), Nanik Sudaryati Deyang pada Senin (17/2/2025).

"Banyak yang salah persepsi dengan efisiensi anggaran yang dilakukan oleh Pak (Presiden) Prabowo, seolah-olah Rp 300 triliun sekian untuk Makan Bergizi Gratis. Salah, MBG sudah ada dananya. MBG sudah ada alokasi dananya tersendiri," katanya, dikutip dari Antara.

Baca juga: Bisa Bebani Mahasiswa, Ini 4 Potensi Dampak Efisiensi Anggaran di Kemendiktisaintek

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ia menyebut, hasil dari efisiensi anggaran kementerian/lembaga yang dialokasikan untuk MBG hanya sebesar Rp 24 triliun.

"Yang digunakan untuk MBG seperti kemarin Pak Prabowo sampaikan hanya Rp 24 triliun. Yang lainnya untuk apa? Diinvestasikan lewat Danantara," terang Nanik S Deyang.

Menurutnya, pada tahun ini, Danantara akan membangun 15 megaproyek.

"Untuk tahun 2025 saja akan dibangun 15 mega proyek, jadi untuk investasi, bukan untuk Makan Bergizi Gratis," kata Nanik S Deyang.

Sebelumnya, Presiden RI Prabowo Subianto memastikan Badan Pengelolaan Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) diluncurkan sesuai jadwal pada 24 Februari 2025.

Sebelumnya, Danantara sempat dijadwalkan untuk diluncurkan pada 7 November 2024.

Tetapi agenda tersebut batal dan akhirnya diundur karena Prabowo saat itu sedang melakukan lawatan ke luar negeri sekaligus menunggu revisi peraturan pemerintah dan peraturan presiden selesai.

Presiden Prabowo Subianto sempat menyatakan optimisme bahwa BPI Danantara dapat menjadi kekuatan yang akan menunjang perekonomian Indonesia pada masa depan nanti.

Baca juga: Pengamat Sebut Efisiensi Anggaran Bisa Turunkan Kualitas Pendidikan Indonesia, Kenapa?

"Danantara adalah konsolidasi semua kekuatan ekonomi kita, yang ada di pengelolaan BUMN itu nanti dikelola dan kita beri nama Danantara, Daya Anagata Nusantara," kata Presiden.

Untuk dipahami, Danantara adalah badan investasi baru yang dibentuk untuk mengelola kekayaan negara kekayaan negara secara optimal demi kepentingan masyarakat dalam jangka panjang.

Nama Danantara terdiri dari kata "daya" yang berarti energi atau kekuatan, "Anagata" yang artinya masa depan, dan "Nusantara" yang berarti Tanah Air Indonesia. Apabila digabungkan, Danantara memiliki arti energi masa depan Indonesia.

Lembaga investasi ini mengusung tagline "Untuk Indonesia Setara", yang menekankan Danantara memiliki daya saing global sekaligus berkomitmen membuat Indonesia sejajar dengan negara-negara maju dalam kancah ekonomi dunia.

Konsep Danantara disebut mirip sovereign wealth funds (SWF), seperti Norges Bank Investment Management dari Norwegia dan Temasek dari Singapura.

Pembentukan Dananatara ini tertuang dalam Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Perubahan Ketiga UU Nomor 19 Tahun 2003 mengenai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang telah disahkan pada Rapat Paripurna, Selasa (4/2/2025).

Tujuan utama Danantara adalah untuk mengoptimalkan pengelolaan aset negara dengan skala besar dan koordinasi yang lebih baik.

Baca juga: Efisiensi Anggaran Pendidikan Disebut Bisa Picu UKT Naik, Begini Kata Pengamat

Selain itu, hadirnya lembaga ini ditargetkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang tinggi, inklusif, dan berkualitas selama lima tahun mendatang.

Dengan menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi, Danantara diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan nasional, sekaligus memanfaatkan sumber daya yang ada untuk mendukung program pemerintah.

Lembaga ini juga akan mengelola investasi di luar Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), serta menjadi fondasi superholding untuk perusahaan BUMN.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Sumber: Antara
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi