Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenaker Minta Aplikator Beri THR Mitra Driver, Begini Respons Grab dan Gojek

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/FR_IMAGE
Grab dan Gojek buka suara soal THR ojek online di 2025.
|
Editor: Ahmad Naufal Dzulfaroh

KOMPAS.com - Pengemudi ojek online (ojol) menggelar aksi demo di depan Gedung Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker RI), Senin (17/2/2025).

Mereka mendesak agar Kemenaker menerbitkan aturan yang mewajibkan pemilik platform memberikan tunjangan hari raya (THR) kepada pengemudi ojol, taksi online, dan kurir.

Tuntutan ini merupakan akumulasi dari ketidakpuasan pekerja angkutan terhadap aplikator atau perusahaan penyedia jasa angkutan yang dinilai mengabaikan hak-hak buruh.

"10 tahun belum pernah ada yang memberikan THR untuk mereka, sedangkan mereka bekerja setiap hari menghasilkan ratusan juta," ujar Ketua Serikat Pekerja Angkutan Indonesia (SPAI) Lily Pujiati, dikutip dari Kompas.com, Selasa (18/2/2025).

Aksi tersebut mendapatkan respons dari Menteri Ketenagakerjaan Yassierli dan Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer Gerungan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenaker meminta agar pihak aplikator memberikan THR kepada pengemudi ojol di Lebaran 2025 ini. Pemberian THR harus dalam bentuk uang tunai, bukan bantuan sembako seperti tahun-tahun sebelumnya.

Lantas, bagaimana tanggapan Grab dan Gojek soal pemberian THR kepada ojek online ini?

Baca juga: Penumpang Disebut Harus Bayar Biaya Tambahan Agar Cepat Dapat Driver Ojol, Ini Kata Gojek


Grab

Chief of Public Affairs, Grab Indonesia Tirza Munusamy mengatakan, pihaknya masih akan berkoordinasi dengan pemerintah terkait bantuan hari raya (BHR) untuk para mitra pengemudinya.

"Grab memahami bahwa Hari Raya Idul Fitri adalah momen yang sangat penting bagi mayoritas
masyarakat Indonesia, tak terkecuali untuk mitra pengemudi," ujarnya dalam keterangan yang diterima Kompas.com, Selasa (18/2/2025).

"Kami juga mengapresiasi perhatian dan atensi yang telah diberikan pemerintah untuk mitra pengemudi terkait wacana pemberian BHR," tambahnya.

Menurutnya, selama ini Grab telah menjalankan berbagai inisiatif dengan kebermanfaatan jangka panjang untuk mendukung mitra pengemudi, termasuk GrabBenefits, dana santunan, GrabScholar, skema insentif dan bonus, serta kerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan.

"Saat ini, kami terus berkoordinasi secara konsisten dengan para pemangku kepentingan,
termasuk memberikan informasi yang diperlukan sebagai bahan diskusi wacana pemberian
Bantuan Hari Raya (BHR) untuk Mitra Pengemudi," kata Tirza.

Pihaknya berharap, pemerintah dapat menciptakan kebijakan yang lebih seimbang dengan
mempertimbangkan dampak jangka panjang terhadap industri, ekonomi informal, dan
pertumbuhan ekonomi Indonesia secara keseluruhan.

Baca juga: Gojek, Grab, dan Maxim Buka Suara soal Potongan Biaya Aplikasi 30 Persen

Gojek

Sementara itu, Chief of Public Policy & Government Relations, GoTo Group, Ade Mulya mengatakan, sebagai perusahaan berbasis teknologi digital, Gojek menghubungkan jutaan mitra driver dengan puluhan juta pelanggan di seluruh Indonesia.

Menurutnya, para driver merupakan mitra mandiri yang memiliki fleksibilitas dalam mengatur waktu dan jam kerja mereka, bukan karyawan tetap.

Meski demikian, pihaknya menghargai dan menjunjung tinggi makna serta berkah Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, Gojek senantiasa mendukung mitra driver dengan berbagai program, salah satunya adalah Paket Sembako Bazar Swadaya.

"Tahun ini, sebagai bentuk kepedulian dan itikad baik perusahaan, Gojek tengah berkoordinasi intensif dengan Kementerian Ketenagakerjaan untuk membahas Tali Asih Hari Raya," kata Ade saat dihubungi terpisah, Selasa.

"Gojek berkomitmen membantu sesuai dengan kapasitas dan kemampuan kami, memastikan mitra driver dapat menjalani Ramadhan dengan damai dan merayakan Idul Fitri dengan penuh kebahagiaan bersama keluarga mereka," tambahnya.

Baca juga: Bolehkah Driver Ojol Nego Tarif ke Penumpang?

Ade menyampaikan, sejak Gojek berdiri, pihaknya berkomitmen untuk terus menciptakan dampak positif bagi ekosistem mereka, salah satunya dengan meningkatkan kesejahteraan mitra.

Sebagai perusahaan teknologi, Gojek menciptakan beragam inovasi produk dan mengalokasikan berbagai investasi yang dapat menarik lebih banyak pelanggan ke ekosistem Gojek.

"Salah satu wujud nyata komitmen kami adalah pemberian saham gratis kepada mitra driver saat Initial Public Offering (IPO) GoTo pada 2022, sehingga banyak mitra kini juga menjadi pemegang saham GoTo dan memperoleh manfaat ekonomi seiring pertumbuhan perusahaan," ujar Ade.

Selain itu, Ade juga menegaskan bahwa Gojek sepenuhnya mendukung visi dan misi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Hal ini dibuktikan sejak Mei 2024, ketika Gojek dan GoTo menjalankan dan mendanai program Makan Bergizi Gratis bagi 10.000 anak setiap hari di 11 kota di seluruh Indonesia.

Baca juga: Kemenpan-RB: Kebijakan Gaji Ke-13 dan THR Tahun 2025 Sedang Disusun dan Dibahas

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi