Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Gejala Serangan Jantung pada Wanita yang Sering Dikira Penyakit Lain, Apa Saja?

Baca di App
Lihat Foto
(Shutterstock/eamesBot)
Ilustrasi serangan jantung. Penyebab dan Gejala Gagal Jantung Akut yang Dialami Emilia Contessa Sebelum Meninggal
|
Editor: Resa Eka Ayu Sartika

KOMPAS.com - Serangan jantung (infard miokard) terjadi ketika darah tidak dapat mencapai jantung.

Kebanyakan, orang yang mengalami serangan jantung akan merasakan nyeri dada yang begitu hebat.

Namun, tahukah anda bahwa gejala serangan jantung lainnya bisa berbeda antara pria dengan wanita?

Baca juga: Marak Terjadi, Apa Penyebab Serangan Jantung di Usia Muda?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa itu serangan jantung?

Dilansir dari Mayoclinic, serangan jantung terjadi ketika arteri yang mengirimkan darah dan oksigen ke jantung tersumbat. 

Endapan lemak dan kolesterol yang menumpuk seiring waktu, membentuk plak di arteri jantung. 

Jika plak pecah, gumpalan darah dapat terbentuk. Gumpalan tersebut dapat menyumbat arteri, yang menyebabkan serangan jantung. 

Selama serangan jantung, kurangnya aliran darah menyebabkan jaringan di otot jantung mati.

Pada wanita, mungkin mengalami gejala seperti nyeri punggung atau rahang, selain itu juga terjadi gangguan pada pencernaan, mual, nyeri pada lengan kiri.

Lantas, apa saja gejala serangan jantung pada wanita?. 

Baca juga: Ramai Video Menepuk Lengan untuk Atasi Serangan Jantung Saat Olahraga, Ini Kata Dokter

Gejala serangan jantung pada wanita

Dilansir dari Health.com, ada sejumlah tanda serangan jantung yang mungkin dialami wanita.

Perlu diingat bahwa, banyak gejala serangan jantung sering kali dianggap sebagai masalah kesehatan sepele dan tidak menimbulkan bahaya lebih besar.

Misalnya saja, serangan panik, anemia (kekurangan sel darah merah kaya oksigen), dehidrasi, hingga kurang tidur.

Berikut beberapa gejala yang perlu diwaspadai meskipun terlihat ringan atau sepele.

1. Gejala pencernaan

Wanita mengalami mual pada 34 persen kasus serangan jantung, dibandingkan dengan pria yang hanya 22 persen.

Gejala pencernaan lainnya termasuk gangguan pencernaan, nyeri ulu hati, dan muntah.

Beberapa orang juga mungkin juga merasakan nyeri seperti terbakar atau menusuk di bagian tengah atas perut.

Gangguan pencernaan yang berkaitan dengan serangan jantung biasanya tidak langsung terjadi setelah makan.

Baca juga: Peneliti Australia Kembangkan Obat Serangan Jantung dari Racun Laba-laba

2. Rasa tidak nyaman atau terbakar di dada

Wanita sering menggambarkan serangan jantung sebagai sesak, berat, atau tekanan di dada.

Jantung serasa diremas dan ditusuk seakan hendak dihancurkan atau dibakar.

Nyeri yang menjalar ke lengan atau rahang, berlangsung selama lebih dari 10 menit,

Nyeri area ini biasanya dirasakan meski hanya melakukan aktivitas ringan. Hal ini bisa mengindikasikan serangan jantung.

3. Pusing atau sakit kepala ringan

Merasa ingin pingsan atau sakit kepala ringan tanpa alasan yang jelas lantaran aliran darah tidak sampai ke jantung.

Tanda-tanda tersebut merupakan gejala serangan jantung jika terjadi bersamaan dengan keringat dingin dan mual.

Perlu diketahui juga, bahwa gejala ini juga umum terjadi pada seseorang yang mengalami dehidrasi, mabuk perjalanan, atau bangun terlalu cepat.

Untuk itu, jika gejala ini muncul disertai dengan gejala lain seperti kelelahan ekstrem, segera minta pertolongan medis profesional.

Baca juga: Studi: Kebiasaan Sepele Ini Bisa Picu Stroke dan Serangan Jantung

4. Kelelahan ekstrem

Merasa kelelahan secara hebat, bisa menjadi pertanda bahwa darah tidak sampai ke jantung.

Gejala ini berlaku jika Anda tidak dapat berjalan sejauh 150-200 meter secara normal atau merasa lelah dan sering berhenti dalam jarak tersebut.

Sebagian orang menganggap bahwa kelelahan karena kurangnya energi, kelelahan, pikiran kabur, dan rasa kantuk.

Gejala serangan jantung disertai pada bagian lengan akan terasa lemah dan berat. Selain itu kondisi emosional juga tidak stabil

5. Nyeri rahang

Nyeri pada rahang dapat terjadi secara berkala dan bertambah parah saat beraktivitas.

Nyeri rahang khas serangan jantung biasanya juga menjalar ke leher, punggung, lengan, atau bahu.

6. Sesak napas

Gejala serangan jantung lainnya adalah sesak napas. Biasanya terjadi selama atau sebelum merasakan ketidaknyamanan di area dada.

Sesak napas juga menjadi sinyal adanya sesuatu yang salah jika terjadi saat beristirahat atau melakukan aktivitas fisik ringan.

Baca juga: Dosen Unhas Meninggal Saat Menguji, Kenali Gejala dan Penyebab Serangan Jantung

7. Kesemutan di salah satu atau kedua lengan atau kaki

Jika merasa kesemutan di lengan atau kaki, berarti Anda mengalami saraf terjepit atau radang sendi di leher.

Namun penting juga untuk mengesampingkan masalah jantung terlebih dulu. Lebih baik konsultasi ke dokter ataupun layanan kesehatan jika sering mengalami kesemutan di bagian tubuh tertentu.

Penyebab dan faktor risiko serangan jantung

Wanita mungkin mengalami serangan jantung pada usia yang lebih tua dibanding pria. Faktor risiko spesifik lainnya meliputi:

  • Tekanan darah tinggi
  • Gula darah tinggi
  • Kolesterol tinggi
  • Kegemukan
  • Merokok
  • Stres.

Baca juga: Profil Park Min-jae, Aktor Korea Selatan yang Meninggal Dunia karena Serangan Jantung

Cara mengurangi risiko serangan jantung

Tidak ada cara pasti untuk mencegah serangan jantung. Beberapa faktor risiko, seperti usia dan riwayat keluarga, tidak dapat diubah.

Namun, berikut ini beberapa cara ini dapat dicoba untuk mengurangi risiko serangan jantung:

  • Aktif secara fisik, misalnya dengan rutin latihan aerobik seperti jalan cepat, joging, dan berenang untuk bantu memperkuat jantung. Olahraga rutin juga dapat membantu meningkatkan aliran darah, menurunkan kolesterol dan tekanan darah, serta menjaga berat badan.
  • Makan makanan yang menyehatkan jantung seperti buah, sayur, dan biji-bijian utuh. Batasi asupan gula tambahan, makanan tinggi natrium, dan lemak jenuh.
  • Belajar mengelola stres karena stres kronis (jangka panjang) dapat meningkatkan tekanan darah, faktor risiko serangan jantung yang signifikan. Cobalah bernapas dalam-dalam, mendengarkan musik yang menenangkan, dan bermeditasi untuk bersantai.
  • Menurunkan berat badan dan menjaga berat badan yang sehat. Diabetes, kolesterol tinggi, dan tekanan darah tinggi umum terjadi pada orang yang kelebihan berat badan atau obesitas.
  • Tidak merokok karena dapat meningkatkan tekanan darah.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi