Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Perut Kembung dan Cara Meredakannya

Baca di App
Lihat Foto
freepik.com
Ilustrasi perut kembung.
|
Editor: Irawan Sapto Adhi

KOMPAS.com - Ada beragam penyebab perut kembung yang perlu diketahui untuk mendukung proses pengobatan.

Perut kembung adalah sensasi rasa tertekan atau kepenuhan di perut yang terkadang disertai dengan perut terlihat buncit.

Meski biasanya dapat hilang dengan sendirinya, perut kembung pada sebagian orang bisa muncul berulang-ulang. Kondisi itu umumnya disebabkan oleh masalah pencernaan dan fluktuasi hormon.

Baca juga: Benarkah Konsumsi Jahe Ampuh Atasi Perut Kembung?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Mengeluh Perut Kembung 10 Hari, Wanita di Perancis Ternyata Mengandung Janin di Dekat Ususnya

Mengapa seseorang bisa mengalami perut kembung?

Dilansir dari Mayo Clinic (9/11/2021), penyebab perut kembung paling umum adalah keberadaan gas usus yang berlebihan.

Jika seseorang merasakan perut kembung setelah makan, ada kemungkinan hal tersebut terjadi karena adanya masalah di sistem pencernaan. Kondisi itu biasanya disebabkan oleh aktivitas makan terlalu banyak dan terlalu cepat.

Mengonsumsi makanan tertentu yang dapat menyebabkan penumpukan gas dalam pencernaan juga bisa menjadi penyebab perut kembung.

Bagi perempuan, siklus menstruasi bisa pula menjadi salah satu penyebab perut kembung.

Sementara itu, terkadang, perut kembung juga dapat mengindikasikan kondisi medis yang lebih serius.

Baca juga: 3 Efek Samping Kembang Kol, Salah Satunya Bisa Bikin Perut Kembung

Untuk lebih lengkapnya, berikut ini sejumlah kemungkinan penyebab perut kembung yang dapat diketahui:

Terlalu banyak gas

Terlalu banyak gas dalam usus dapat mengganggu kelancaran pencernaan.

Gas ini sebagian besar dihasilkan oleh bakteri usus yang mencerna karbohidrat melalui proses fermentasi.

Ketika terlalu banyak karbohidrat tidak terserap dengan baik dalam pencernaan, fermentasi berlebihan bisa terjadi.

Kondisi ini sering dialami oleh orang yang makan terlalu banyak atau terlalu cepat, sehingga proses pencernaan tidak berjalan optimal.

Baca juga: 10 Cara Ampuh Mencegah Perut Kembung

Penumpukan isi pencernaan

Isi pencernaan terdiri dari padatan, cairan, dan gas.

Penumpukan isi pencernaan dapat terjadi ketika ada sumbatan di saluran pencernaan atau ketika otot-otot yang menggerakkan pencernaan tidak berfungsi dengan baik.

Saat penumpukan terjadi, ruang di saluran pencernaan menjadi lebih sempit, sehingga gas dalam jumlah normal sulit diproses.

Kondisi ini juga mengurangi ruang di perut yang seharusnya digunakan untuk menampung cairan peredaran darah dan lemak.

Hormon

Sebanyak 3 dari 4 perempuan dilaporkan mengalami perut kembung sebelum dan selama periode menstruasi. 

Kembung juga merupakan keluhan yang umum terjadi selama fluktuasi hormon perimenopause.

Hormon estrogen pada perempuan dapat menyebabkan retensi air. Ketika estrogen meningkat dan progesteron menurun, perempuan yang mengalami menstruasi akan merasakan perut kembung akibat cairan. 

Hormon-hormon tersebut juga dapat berinteraksi dengan sistem pencernaan. 

Estrogen dan progesteron dapat menyebabkan gas di usus dengan memperlambat atau mempercepat gerakan usus. 

Reseptor estrogen di saluran cerna juga memengaruhi sensitivitas visceral (mendalam), yang membuat seorang perempuan merasa kembung.

Baca juga: 10 Cara Ampuh Mencegah Perut Kembung

Apa saja cara meredakan perut kembung?

Untuk meredakan perut kembung dalam jangka panjang, perlu diatasi penyebab yang mendasarinya.

Mungkin tidak semua orang memerlukan diagnosis secara mendalam untuk mencari akar permasalahan penyebab perut kembung.

Melalui pengobatan rumahan, perut kembung pada beberapa orang dapat diredakan dengan tindakan sederhana.

Berikut sejumlah pilihan cara meredakan perut kembung:

Teh herbal

Teh herbal termasuk peppermint, kamomil, jahe, kunyit, dan adas dipercaya dapat membantu pencernaan dan membantu mengeluarkan gas.

Kapsul minyak peppermint

Kapsul minyak peppermint adalah antispasmodik alami.

Artinya, minyak ini bisa membantu otot-otot usus Anda rileks. Ini dapat membantu mengeluarkan feses dan gas yang terperangkap di dalam perut.

Antasida

Antasida telah terbukti dapat meredakan peradangan di saluran pencernaan dan membantu mengeluarkan gas lebih mudah.

Antasida seringkali mengandung bahan aktif simetikon, yang berfungsi mengeluarkan gas dengan mengelompokkan gelembung-gelembung gas yang lebih kecil menjadi satu. 

Suplemen magnesium

Suplemen magnesium dapat membantu menetralkan asam lambung dan merelaksasikan otot-otot usus.

Magnesium memiliki efek pencahar alami, yang dapat bermanfaat dari waktu ke waktu tetapi dapat  berisiko menimbulkan kecanduan jika terlalu sering.

Probiotik

Probiotik dapat membantu melengkapi atau menyeimbangkan kembali bakteri usus.

Probiotik akan membantu anda mencerna makanan dengan lebih baik sejak awal. Selain itu probiotik juga dapat membantu menyerap gas berlebih.

Psyllium 

Psyllium adalah suplemen serat yang digunakan untuk mengatasi sembelit atau konstipasi.

Olahraga

Olahraga teratur yang berfokus pada penguatan daya tahan tubuh dalam membantu mengatasi perut kembung.

Baca juga: Cara Mudah Mengatasi Perut Kembung

Jika perut kembung disebabkan oleh pola makan atau alkohol, seseorang dapat mengatasinya dengan melakukan beberapa perubahan gaya hidup. 

Sejumlah gaya hidup yang dapat meredakan maupun mencegah dari perut kembung, termasuk menjaga pola konsumsi serat cukup, penuhi kebutuhan air dalam tubuh, hingga olahraga secara teratur.

Selain itu, untuk mencegah perut kembung, seseorang bisa menghindari makanan olahan, jauhi makanan dan minuman sensitif sepeti alkohol, tidak makan kekenyangan, dan mengunyah makanan sampai halus.

Seseorang sangat dianjurkan untuk meminta pertolongan medis segera apabila mengalami perut kembung yang menyakitkan atau berulang dan tidak juga diketahui penyebabnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi