Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Skema Penghapusan BBM Subsidi pada 2027, Pakai AI hingga Terapkan Blending

Baca di App
Lihat Foto
Dok. Pertamina
Ilustrasi pengendara motor beli BBM Pertalite di SPBU Pertamina.
|
Editor: Yefta Christopherus Asia Sanjaya

KOMPAS.com - Wacana penghapusan bahan bakar minyak (BBM) subsidi mengemuka usai Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan berbicara dalam Bloomberg Technoz Economic Outlook 2025 di Jakarta.

Ia mengatakan, wacana tersebut sudah disampaikan kepada Presiden Prabowo Subianto.

Dengan penghapusan BBM subsidi dua tahun mendatang, Luhut berharap pemerintah dapat mencapai BBM satu harga atau harga tunggal.

Eks Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi tersebut menambahkan, wacana penghapusan digodok karena penyaluran BBM subsidi sering kali tidak tepat sasaran.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

“Saya berpikir dan menyampaikan kepada Presiden bahwa dalam dua tahun ke depan, kita mungkin bisa mencapai harga tunggal, tanpa subsidi untuk bahan bakar, seperti bensin maupun solar,” ujar Luhut dikutip dari Antara, Kamis (20/2/2025).

Baca juga: Elpiji 3 Kg Langka dan Stok BBM di SPBU Swasta Menipis, Ini Penyebabnya Menurut Pakar

Skema setelah BBM subsidi dihapus

Luhut menerangkan, ada beberapa skema yang disiapkan pemerintah jika BBM subsidi benar-benar ditiadakan pada 2027.

Apa sajakah skema itu?

1. Subsidi disalurkan secara langsung

Meski BBM subsidi akan dihapus, Luhut menegaskan bahwa pemerintah tidak akan menghapus skema subsidi.

Nantinya, subsidi tidak lagi diberikan dalam bentuk komoditas atau barang, melainkan berbasis penerima.

Luhut menambahkan, berubahnya skema subsidi dari komoditas menjadi berbasis penerima akan membantu pemerintah menghemat anggaran hingga triliunan Rupiah.

“Tidak ada lagi subsidi untuk barang, seperti BBM Solar atau apapun. Subsidi akan diberikan untuk orang-orang yang memenuhi syarat untuk mendapatkan subsidi,” ujar Luhut dikutip dari Kontan, Kamis (20/2/2025).

Baca juga: Ramai soal Hyundai Creta Prime Isi BBM Pertalite, Warganet: Kok Bisa Dapat Barcode?

2. Pemerintah akan pakai AI

Luhut menambahkan, pemerintah akan memakai artificial intelligence (AI) atau kecerdasan dalam penyaluran subsidi supaya tepat sasaran.

AI tersebut akan membantu mengidentifikasi apakah kendaraan yang akan mengisi BBM termasuk penerima subsidi atau bukan.

Saat masih menjabat sebagai Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut pernah menyebutkan bahwa pemanfaatan AI dalam distribusi BBM subsidi bisa menghemat anggaran negara hingga Rp 90 triliun per tahun.

Dengan begitu, alokasi subsidi untuk BBM dapat dialihkan untuk program lainnya, seperti pendidikan atau industri.

“Dengan kecerdasan buatan (AI), kita bisa mengidentifikasi kendaraan mana yang berhak mendapatkan jenis bahan bakar tertentu. Pemerintah juga terus memperbaiki teknologi ini, yang dikembangkan oleh lebih dari 300 anak muda Indonesia,” ujar Luhut dikutip dari Kompas.com, Kamis (20/2/2025).

Baca juga: Bisakah BBM Jenis Tertentu Merusak Mesin Kendaraan?

3. Pemerintah siapkan skema blending

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia merespons ucapan Luhut yang menyebut BBM subsidi akan dihapus dua tahun mendatang.

Ia mengatakan, skema blending atau campuran menjadi alternatif yang paling memungkinkan diimplementasikan.

Skema blending yang dimaksud Bahlil adalah penyaluran atau pemberian subsidi dalam bentuk barang atau komoditas dan sebagian lainnya dalam bentuk bantuan langsung tunai (BLT).

Baca juga: Ramai soal Dugaan Kecurangan Pengisian BBM di SPBU Jalan Kaliurang Yogyakarta, Ini Kata Pertamina

“Kemungkinan, salah satu potensi di antara alternatif, yang sudah hampir mendekati keputusan itu adalah skema blending,” ujar Bahlil dikutip dari Antara, Jumat (21/2/2025).

Meski begitu, ia menegaskan bahwa skema subsidi yang diterapkan untuk komoditas BBM masih belum diputuskan.

Sebabnya, pemerintah masih melakukan kalkulasi mengenai skema apa saja yang akan diterapkan terkait subsidi di sektor BBM.

“Saya masih menghitung itu (skema BBM). Masih tetap ada (subsidi), dan nanti kami laporkan secara internal,” pungkas Bahlil.

Baca juga: Kisah Pembajakan Ethiopian Airlines 961, Mendarat karena Kehabisan BBM

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi