KOMPAS.com - Sejumlah penyakit berpotensi menyerang masyarakat saat berpuasa di bulan Ramadhan.
Umat Islam Indonesia diperkirakan mulai puasa Ramadhan 1446 Hijriah pada awal Maret 2025. Karena itu, masyarakat Muslim perlu mengetahui jenis penyakit yang rentan terjadi saat puasa.
Dokter spesialis penyakit dalam dari RSCM Kencana, Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, Sp.PD-KGEH, menjelaskan ada beberapa penyakit yang berisiko muncul saat puasa karena pola makan yang salah.
"Makanan dan minuman yang tersedia saat puasa biasanya akan lebih banyak dan bervariasi. Umumnya makanan tersebut tinggi lemak, manis, dan asin," ujar dokter yang pernah menjabat sebagai Dekan FKUI itu, saat dihubungi Kompas.com, Senin (24/2/2025).
Menurut Ari, orang yang lebih berisiko sakit selama periode puasa Ramadhan adalah mereka yang sudah memiliki penyakit kronik atau risiko sebelumnya. Penyakit itu dapat kambuh saat berpuasa sehingga kondisinya memburuk.
Baca juga: Dokter: 11 Kelompok Orang Ini Tak Dianjurkan Puasa Ramadhan
Penyakit yang sering terjadi saat puasa
Ari menuturkan, puasa sebenarnya bermanfaat bagi sistem pencernaan, terutama pada orang yang menderita sakit pada lambung.
"Orang yang berpuasa seharusnya memiliki kesehatan prima karena tubuh melakukan proses detoksifikasi," ujar Guru Besar Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI itu.
Meski begitu, lanjut dia, banyak orang yang justru mengalami gangguan kesehatan bahkan mengalami kecacatan dan kematian saat puasa Ramadhan.
Menurutnya, terdapat beberapa penyakit yang sering dialami selama bulan Ramadhan oleh orang-orang yang berpuasa, khususnya mereka yang sudah lebih dulu memiliki gangguan kesehatan.
Berikut daftarnya:
1. Kencing manisAri mengungkapkan, kadar gula darah dari pasien dengan penyakit kencing manis cenderung tidak terkontrol selama berpuasa.
Untuk mencegah penyakitnya memburuk, penderita kencing manis harus mengurangi konsumsi gula pasir saat sahur dan buka puasa. Sebaiknya ganti dengan makan makanan berkarbohidrat kompleks seperti beras merah, roti gandum, atau buah-buahan.
2. Tekanan darah tinggiDia melanjutkan, pasien dengan penyakit darah tinggi berisiko mengalami tekanan darah yang tidak terkontrol saat berpuasa.
Tekanan darah tinggi saat puasa bisa disebabkan pola makan yang tidak sehat dan kurang cairan. Karena itu, cegah dengan makan sayur dan buah, kurangi garam dan gula, serta banyak minum.
3. Asam urat dan kolesterol tinggiPasien dengan hiperkolesterol atau asam urat tinggi berisiko kadar kolesterol dan asam uratnya bertambah parah.
Kolesterol dan asam urat tinggi saat puasa terjadi akibat pola makan yang tidak sehat, kurangnya hidrasi, dan perubahan metabolisme tubuh.
Baca juga: Pakar BRIN Ungkap Ada Potensi Perbedaan Awal Ramadhan 2025, Apa Sebabnya?
4. ObesitasPuasa bisa membuat berat badan berubah-ubah.
Orang yang tidak mengontrol makannya saat puasa maupun setelah Lebaran berpotensi mengalami kenaikan berat badan. Kondisi obesitas ini mempunyai prognosis buruk dan berisiko terjadi komplikasi pada orang-orang tertentu.
Untuk mencegah obesitas selama Ramadhan, pastikan konsumsi makanan dan minuman sehat dalam jumlah cukup. Walau berpuasa, luangkan waktu untuk tetap berolahraga.
5. MaagAri menambahkan, penderia sakit maag yang sudah sembuh berpotensi kambuh karena makan tidak teratur selama Ramadhan. Konsumsi makanan yang berlemak, asam, pedas, serta coklat dan keju yang berlebihan bisa memperburuk kondisinya.
Cegah maag kambuh dengan pastikan makan yang teratur saat sahur dan berbuka puasa. Hindari juga makanan yang memicu maag.
6. KeracunanSelain penyakit-penyakit yang kambuh akibat berpuasa, Ari memperingatkan, orang yang berpuasa berisiko mengalami keracunan akibat makanan yang dikonsumsi saat sahur atau buka puasa.
Makanan mentah yang terkontaminasi karena berada di suhu ruangan terlalu lama dan tidak dipanaskan dengan baik saat sahur atau berbuka, berisiko berubah bau dan bentuk. Makanan tersebut seharusnya tidak layak dimakan.
Jadi, pastikan makanan disimpan dengan benar, lalu masak dan panaskan dengan cara yang tepat sebelum dimakan untuk sahur atau berbuka.
"Perhatikan pula kondisi makanan sebelum dikonsumsi untuk mencegah keracunan selama bulan Ramadhan," jelas Ari.
Ia menegaskan, masyarakat Muslim harus selalu waspada dan tetap melakukan upaya pencegahan terhadap penyakit agar terhindar dari sakit selama puasa di bulan Ramadhan.
"Antisipasi berbagai penyakit merupakan hal yang penting. Daya tahan tubuh harus selalu prima. Karena itu, kita semua harus bijak mengonsumsi makanan dan minuman," imbuhnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.