Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Kembali Skandal 1MBD, Megakorupsi Dana Investasi yang Menyeret Mantan PM Malaysia

Baca di App
Lihat Foto
AFP via ANDALOU AGENCY/ADLI GHAZALI
Mantan perdana menteri Malaysia Najib Razak.
|
Editor: Ahmad Naufal Dzulfaroh

KOMPAS.com - Skandal 1Malaysia Development Berhad (1MDB) sempat mendapat sorotan dunia pada 2015.

1MBD adalah dana investasi yang didirikan Malaysia pada 2009. Tujuannya adalah mendorong pembangunan Negeri Jiran melalui investasi dan kemitraan asing.

Skandal megakorupsi ini menyeret nama mantan Perdana Menteri (PM) Malaysia Najib Razak dan keluarganya.

Departemen Kehakiman AS melaporkan, lebih dari 4,5 miliar dollar AS atau sekitar Rp 73,3 triliun uang investasi dalam 1MBD telah dicuri.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak heran, kasus 1MDB menjadi salah satu skandal keuangan terbesar di dunia.

Lantas, bagaimana skandal 1MBD terjadi?

Baca juga: Danantara Diresmikan Presiden Prabowo, Berikut Beberapa Hal yang Perlu Anda Ketahui

Aliran dana 1MBD

Dikutip dari The Guardian, sebuah dokumen keuangan yang bocor menuduh 1MBD merupakan pusat kegiatan penipuan sejak awal didirikan.

Sejumlah besar uang dipinjam melalui obligasi pemerintah dan disedot ke rekening bank di Swiss, Singapura, dan Amerika Serikat.

Sekitar 731 juta dollar AS atau sekitar Rp 11,9 triliun muncul di rekening bank pribadi Najib menjelang pemilihan umum tahun 2013.

Aliran dana tersebut diduga telah digunakan untuk membayar para politisi, tagihan kartu kredit, dan mendanai kebiasaan belanja mewah istrinya.

Meski demikian, Najib menyangkal tuduhan tersebut dan bersikeras bahwa uang itu disumbangkan oleh seorang pangeran Arab Saudi.

Baca juga: Resmikan Danantara, Prabowo: Harus Bisa Diaudit Setiap Saat oleh Siapa Pun

Di luar negeri, uang itu diduga mendanai gaya hidup mewah salah satu konsultan dan pengusaha Malaysia, Low Taek Jho.

Low Taek Jho adalah seorang pemodal asal Malaysia yang dekat dengan Najib dan membantu mendirikan 1MBD tanpa posisi resmi.

Di bawah pengawasan Low, dana tersebut diduga digunakan untuk membeli properti senilai puluhan miliar dollar AS di Beverly Hills dan Manhattan, termasuk sebuah apartemen yang pernah dimiliki oleh Jay Z dan Beyonce, jet pribadi, kapal pesiar, lukisan Picasso yang diberikan kepada Leonardo DiCaprio, hingga utang judi Las Vegas, serta pesta ulang tahun mewah Low.

Dana puluhan juta dollar AS juga diduga digunakan untuk mendanai film “The Wolf of Wall Street”, melalui perusahaan produksi yang dijalankan oleh anak tiri Najib, Riza Aziz.

Akan tetapi, Low bersikeras mengaku tidak bersalah atas tuduhan-tuduhan tersebut.

Baca juga: Daftar 7 BUMN yang Asetnya Bakal Dikelola Danantara

Bagaimana skandal 1MBD terkuak?

Skandal 1MBD mulai terkuat ketika perusahaan ini gagal membayar sebagian dari 11 miliar dollar AS atau sekitar Rp 179,2 triliun utang dari bank dan pemegang obligasi, seperti dikutip dari BBC.

Pada saat yang sama, jurnalis Inggris Clare Rewcastle-Brown yang mengelola situs web Sarawak Report menerima 227.000 dokumen bocor yang merinci besarnya penipuan tersebut.

The Wall Street Journal juga menerima dokumen tersebut.

Badan antikorupsi Malaysia (MACC) mulai melakukan investigasi dan hendak mengeluarkan surat perintah penangkapan Najib.

Namun, Najib memecat Jaksa Agung Abdul Gani yang memimpin investigasi tersebut. Dia juga memecat Wakil Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin serta 4 menteri lai yang mengungkap skandal ini.

Bahkan, kantor MACC digerebek dan empat pejabat lembaga tersebut ditangkap.

Najib juga menolak bekerja sama dalam penyelidikan di AS, Singapura, dan Swiss.

Hingga pada 2016, Jaksa Agung yang ditunjuk Najib membebaskannya dari semua tuduhan dan mengatakan masalah tersebut telah dituntaskan secara menyeluruh.

Baca juga: Rekam Jejak Pandu Sjahrir, Profesional Bidang Energi yang Bakal Jadi CIO Danantara

Najib digulingkan dan dipenjara

Kala itu, Mahathir Mohamad kemudian mengumumkan mencalonkan diri kembali menjadi PM Malaysia melawan Najib dalam pemilihan umum 2018.

Dalam pemilihan tersebut, partai oposisi terpilih untuk kali pertama dalam sejarah Malaysia. Salah satu faktor utama kekalahan Najib adalah kasus korupsi 1MBD.

Setelah berkuasa, Mahathir segera memasukkan 1MBD dalam agenda utama pemerintahannya. Penggeledahan terhadap properti milik Najib kemudian dilakukan.

Dalam penggeledahan itu, polisi menyita 1.400 kalung, 567 tas tangan, 423 jam tangan, 2.200 cincin, 1.600 bros, dan 14 tiara, yang sebagian besar diduga milik istrinya.

Total harta sitaan itu mencapai 273 juta dollar AS atau sekitar Rp 4,4 triliun.

Najib kemudian harus menghadapi 42 dakwaan dalam lima persidangan terpisah.

Dia dipastikan menjalani masa hukuman 12 tahun penjara setelah upaya bandingnya atas skandal korupsi 1MDB ditolak pengadilan tinggi. 

Najib dihukum karena menjadi tokoh kunci dalam korupsi dana investasi negara 1MDB skandal korupsi luar biasa di Malaysia.

Namun, pada 2024, masa tahanannya dipotong menjadi 6 tahun, dengan potongan denda dari 210 juta ringgit menjadi hanya 50 juta ringgit.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi