Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berharap Program Diskon Listrik 50 Persen PLN Diperpanjang...

Baca di App
Komentar Lihat Foto
canva.com
ilustrasi listrik irit.
|
Editor: Irawan Sapto Adhi

KOMPAS.com - Program diskon 50 persen tarif listrik PLN diharapkan dapat diperpanjang karena manfaatnya dirasakan langsung oleh masyarakat umum.

Dosen Departemen Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia (UI), Telisa Aulia Falianty, mengaku turut mendukung jika pemerintah mau melanjutkan promo diskon listrik PLN.

"Saya juga mendukung jika pemerintah mau memperpanjangnya, apalagi di tengah pelemahan daya beli masyarakat saat ini. Program itu pastinya sangat bermanfaat untuk masyarakat," ujar Telisa saat dihubungi Kompas.com pada Selasa (25/2/2025).

Ia berpendapat, kebijakan diskon tarif listrik 50 persen merupakan langkah yang sangat positif dalam mendukung daya beli masyarakat, khususnya pelanggan rumah tangga dengan daya rendah.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemampuan daya beli masyarakat diyakini bisa meningkat berdasarkan adanya alokasi dana "saving" dari anggaran bayar listrik sebelum program diskon.

"Jadi bisa ada saving yang tercipta dari penghematan biaya listrik. Saving itu bisa digunakan untuk spending kebutuhan lain, seperti memenuhi kebutuhan hari raya, biaya sekolah anak, dan masalah kesehatan," kata Telisa.

Lebih jauh, menurut dia, perpanjangan masa berlaku program diskon listrik PLN juga akan menguntungkan masyarakat pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang bisa memanfaatkannya.

Baca juga: Penjelasan PLN soal Alasan Program Diskon Listrik 50 Persen Tak Diperpanjang

Telisa menilai, program diskon listrik 50 persen PLN sangat membantu dalam meringankan masyarakat kelas menengah bawah yang tertekan daya belinya.

Senada, ekonom senior dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Didik J. Rachbini, menyebut program diskon tarif listrik PLN sangat membantu masyarakat golongan bawah, terlebih di masa-masa sulit sekarang ketika banyak perusahaan melakukukan PHK karyawan.

"Pemerintah harus mengambil inisiatif harapan masyarakat ini. Program itu sebaiknya diperluas untuk usaha kecil agar kegiatan ekonomi mereka bisa terus berjalan," ujar Didik kepada Kompas.com.

Ia menambahkan, masyarakat yang termasuk golongan bawah perlu mendapat perhatian agar tidak terlempar ke golongan miskin.

Baca juga: Terakhir Beli Token Listrik Diskon 50 Persen pada 28 Februari atau 1 Maret? Ini Jawaban PLN

Sementara itu, ketika ditanya mengenai kelanjutan peran program diskon listrik PLN, Telisa menyebut, program tersebut tidak akan langsung bisa mendorong pertumbuhan ekonomi jika dari satu bantuan saja.

Dengan begitu, kata dia, diperlukan adanya bantuan subsidi lainnya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

"Untuk kebijakan ini sifatnya temporer, tidak akan langsung berdampak signifikan pada pertumbuhan ekonomi," ujar Telisa.

Menurut dia, jika ingin berhasil untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang, perlu disertai kebijakan yang mendorong produktivitas, seperti pelatihan keterampilan masyarakat. Harapannya, upaya tersebut dapat mendorong masyarakat terserap dalam lapangan kerja.

"Dengan mendorong produktivitas akan lebih berdampak signifikan," kata dia.

Hal serupa juga disampaikan oleh Dosen Magister Ekonomi Universitas Atma Jaya dan Universitas Trisakti, Hans Kwee.

"Solusinya menambah lapangan kerja dan mendorong bisnis UMKM kembali ramai," ujarnya saat dimintai tanggapan Kompas.com, Selasa.

Baca juga: Diskon Listrik 50 Persen Segera Berakhir, PLN Beri Saran Ini

Dukungan publik terhadap perpanjangan program diskon listrik 50 persen telah mengalir di dunia maya.

Beberapa menyampaikan keinginan agar program tersebut berlaku juga di bulan-bulan setelah Februari.

Mereka merasa kebijakan ini sangat membantu dalam mengurangi beban biaya rumah tangga, terutama bagi golongan pelanggan dengan daya rendah dan usaha kecil.

"Kebijakan diskon listrik sangat terbantu kalangan masyarakat tidak mampu, jika ada makan gratis, minimal listrik disubsidi per-kWh-nya," tulis Defi Pibadi dalam kolom komentar artikel Kompas.com, Minggu (23/2/2025).

"PLN harusnya subsidi 50 persen dilanjutkan sebagaimana MBG, jangan sampai di Februari saja itu namanya tidak adil," tulis Rahman Sahma.

"Diskon 50 persen ini sangat membantu sekali, sebaiknya dilanjutkan kembali jangan sampai hanya Februari saja," tulis Zae Nuri.

PLN telah menyatakan tak akan diperpanjang

PT PLN (Persero) sebelumnya menyebut, periode diskon tarif listrik 50 persen yang telah digelar sejak 1 Januari 2025 tidak akan diperpanjang.

Executive Vice President Komunikasi Korporat & TJSL PLN, Gregorius Adi Trianto, mengatakan program promo diskon listrik tetap akan berakhir pada 28 Februari 2025.

"Paket stimulus ini merupakan kebijakan pemerintah. Program ini diberlakukan pada Januari dan Februari 2025 saja," terangnya saat dihubungi Kompas.com, Senin (24/2/2025).

Terkait alasan program diskon listrik 50 persen tak diperpanjang, Greg menyebut, karena menyesuaikan dengan kebijakan pemerintah.

Sesuai dengan Keputusan Menteri ESDM Nomor 348.K/TL.01/MEM.L/2024 tentang Pemberian Diskon Biaya Listrik Untuk Konsumen Rumah Tangga PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), pemberian diskon 50 persen telah ditetapkan diberlakukan kepada pelanggan rumah tangga PLN daya 450 VA, 900 VA, 1.300 VA, dan 2.200 VA hanya selama dua bulan yaitu Januari dan Februari 2025.

Disebutkan, diskon listrik yang menyasar 81,42 juta pelanggan tersebut merupakan bagian dari paket insentif di bidang ekonomi dari Pemerintah untuk menjaga daya beli serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Greg pun mengingatkan, setelah program diskon berakhir, tarif listrik pada pelanggan pascabayar dan prabayar akan kembali normal.

"Setelah berakhirnya masa diskon, maka per tanggal 1 Maret 2025 tarif listrik berlaku normal sesuai dengan ketetapan tarif adjusment Triwulan I tahun 2025," terangnya.

Kompascom+ baca berita tanpa iklan: https://kmp.im/plus6

Download aplikasi: https://kmp.im/app6

 

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi