Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesawat Militer Sudan Jatuh, 46 Orang Tewas Termasuk Seorang Jenderal Senior

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock/Happy May
Ilustrasi kecelakaan pesawat.
|
Editor: Ahmad Naufal Dzulfaroh

KOMPAS.com - Sebuah pesawat militer Sudan, Antonov, jatuh di daerah pemukiman Ibu Kota Khartoum pada Rabu (26/2/2025).

Insiden ini menambah kehancuran kota yang telah hancur akibat perang saudara selama hampir tiga tahun itu.

Setidaknya, ada 46 orang tewas dalam kecelakaan tersebut, termasuk perwira militer senior Mayjen Bahr Ahmed Bahr, Letkol Awad Ayoub, dan awak pesawat.

Kecelakaan itu juga melukai sedikitnya 10 orang di satu blok kota di Al-Thawra dan merusak sejumlah rumah di distrik Karrari di Omdurman.

Kementerian Kesehatan mengatakan, tim darurat segera membawa warga sipil yang terluka, termasuk anak-anak, ke rumah sakit terdekat setelah kecelakaan terjadi.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikutip dari CNN, Rabu, jatuhnya pesawat militer tersebut menjadi salah satu kecelakaan pesawat paling mematikan di negara Afrika timur laut itu dalam dua dekade terakhir.

Baca juga: Kronologi Dua Pesawat Nyaris Bertabrakan di Landasan Pacu Chicago


Penyebab jatuhnya pesawat militer Sudan

Pihak militer Sudan mengatakan, pesawat Antonov jatuh saat lepas landas dari pangkalan udara Wadi Sayidna di utara Omdurman, Ibu Kota, Khartoum.

Media lokal melaporkan, pesawat itu sedang dalam perjalanan menuju kota Port Sudan di Laut Merah, pusat pemerintahan yang didukung militer.

Warga melaporkan adanya ledakan keras akibat kecelakaan itu, diikuti kepulan asap dan debu tebal di atas Omdurman.

Militer Sudan yang berperang dengan Pasukan Dukungan Cepat (RSF) paramiliter sejak April 2023, merilis pernyataan yang mengonfirmasi bahwa personel militer dan warga sipil telah tewas dalam insiden tersebut.

Meski demikian, tak ada penjelasan tentang apa penyebab kecelakaan itu.

Baca juga: Video Detik-detik Pesawat Delta Air Lines Terbakar dan Terbalik, Penumpang Tergelantung

Akan tetapi, sumber militer mengatakan, kemungkinan besar penyebab kecelakaan militer Sudan karena alasan teknis.

"Pesawat yang jatuh tak lama setelah lepas landas menunjukkan bahwa RSF tidak berada di balik serangan itu karena RSF tidak berada di area jatuhnya pesawat," dikutip dari Aljazeera, Rabu.

Sebagai informasi, kecelakaan pesawat sering terjadi di Sudan, negara dengan catatan keselamatan penerbangan yang buruk.

Pada 2020, sedikitnya 16 orang tewas ketika sebuah pesawat militer, Antonov An-12 milik Rusia, jatuh di wilayah barat Darfur.

Pada 2003, sebuah pesawat sipil Sudan Airways menabrak lereng bukit saat mencoba melakukan pendaratan darurat, menewaskan 116 orang, termasuk delapan orang asing. 

Baca juga: Lagi, Pesawat Pribadi Tabrakan di Arizona AS, Kali Ini Sebabkan 2 Orang Tewas

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi