KOMPAS.com - Research Octane Number (RON) atau nilai oktan merujuk pada seberapa besar tekanan yang dihasilkan saat bahan bakar melalui proses pembakaran pada mesin kendaraan.
RON berguna untuk mengukur stabilitas bahan bakar karena setiap mesin memiliki jenis kompresi yang berbeda.
Sehingga memerlukan bahan bakar tertentu sesuai dengan tingkat RON yang direkomendasikan dalam buku panduan agar mendapatkan performa yang optimal.
Lantas, apa perbedaan angka RON 88, 90, dan 92?
Baca juga: Dirut Pertamina Patra Niaga Jadi Tersangka Korupsi, Sulap RON 90 Jadi RON 92
Beda BBM RON 88, 90, dan 92
Bahan bakar minyak (BBM) Pertamina yang dijual di Indonesia terbagi menjadi beberapa jenis dengan nilai oktan yang berbeda-beda, yakni RON 88, 90, 92, dan 98.
1. BBM RON 88Pertamina RON 88 adalah BBM jenis Premium yang direkomendasikan untuk digunakan pada kendaraan bermotor bensin dengan risiko kompresi rendah (dibawah 9:1).
Namun BBM RON 88 atau Premium sudah tidak berlaku atau tidak dijual lagi di Indonesia sejak 1 Januari 2023.
Baca juga: Rincian Sementara Kerugian Negara Akibat Korupsi Minyak Pertamina
2. RON 90BBM RON 90 adalah jenis bahan bakar yang dikenal sebagai Pertalite dan digunakan untuk kendaraan dengan kompresi 9:1 hingga 10:1.
Bahan bakar Pertalite memiliki RON yang lebih tinggi daripada Premium 88 sehingga lebih cocok digunakan untuk kendaraan bermesin bensin yang ada di Indonesia.
Baca juga: Beda Kejagung dan Pertamina soal Dugaan Pertalite Dioplos Jadi Pertamax
3. RON 92BBM RON 92 adalah BBM jenis Pertamax. Jenis ini sangat direkomendasikan untuk kendaraan yang memiliki kompresi rasio 10:1 hingga 11:1.
Atau kendaraan berbahan bakar bensin yang menggunakan teknologi setara dengan Electronic Fuel Injection (EFI).
Baca juga: Daftar 9 Tersangka Korupsi Pertamina Patra Niaga Beserta Perannya dalam Mengoplos Pertamax
4. RON 98Selain itu, ada pula RON 98 Pertamina yang merupakan BBM jenis Pertamax Turbo yang dikembangkan dengan formula yang disebut Ignition Boost Formula (IBF).
Tingkat oktan tertinggi di Indonesia, biasanya digunakan untuk mobil sport dan premium dengan rasio kompresi 11:1 sampai 13:1.
Baca juga: Kejagung Ungkap Lokasi Pengoplosan Pertamax dalam Kasus Korupsi Minyak Pertamina
Dengan bensin yang sesuai, maka pembakaran yang terjadi di ruang mesin akan lebih sempurna dan tentunya bisa berpengaruh terhadap keawetan komponen.
Sebaliknya, jika bahan bakar yang digunakan tidak sesuai baik itu lebih tinggi nilai oktannya atau sebaliknya tentunya akan berdampak pada mesin.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.