KOMPAS.com - Dampak penutupan PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) berimbas pada pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 10.669 karyawan.
Diketahui, PT Sritex yang merupakan perusahaan tekstil terbesar di Indonesia ini telah menghentikan operasionalnya sejak 1 Maret 2025 lantaran pailit.
Para karyawan PT Sritex terakhir bekerja pada Jumat, (28/2/2025).
Lalu bagaimana nasib karyawan PT Sritex yang sudah tak lagi bekerja?
Baca juga: Kemnaker Pastikan Hak-hak Pekerja Sritex yang di-PHK Terpenuhi
Nasib karyawan PT Sritex pasca PHK
Bersumber dari informasi pihak kurator Sritex Group, Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Jawa Tengah, 10.669 karyawan merupakan total PHK selama bulan Januari hingga Februari.
Berikut data PHK yang terjadi dalam kurun waktu Januari-Februari 2025
Januari
- PHK terhadap 1.065 karyawan dari PT Bitratex Semarang
Februari
- PHK terhadap 8.504 karyawanPT Sritex Sukoharjo
- PHK 956 karyawan PT Primayudha Mandiri Jaya di Boyolali
- PHK terhadap 40 Karyawan PT Sinar Pantja Djaja Semarang
- PHK terhadap 104 karywan PT Bitratex Semarang
- Sementara itu, masih ada 300 karyawan yang belum menerima pesangon dari PT Sinar Panjta Djaja sejak di PHK pada Agustus 2024 lalu.
Baca juga: Sritex Resmi Pailit dan Tutup 1 Maret 2025, Siapa Pemiliknya?
Difasilitasi ke perusahaan lainKepala Disnakertrans Jateng Ahmad Aziz menyebutkan, semua karyawan yang terkena PHK tersebut akan difasilitasi kembali untuk mendapatkan pekerjaan.
"Bagi pekerja yang masih ingin di perusahaan lain kita arahkan ke sana," ujarnya saat dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu (1/3/2025).
Menurut Aziz, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) dan Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Kabupaten Sukoharjo untuk menyediakan lapangan kerja.
"Sekarang sudah ada perkembangan 10 ribu lowongan pekerjaan di Sukoharjo dan sekitarnya. Kita juga sudah komunikasi dengan perusahaan dan menyatakan kesiapannya," jelas Aziz.
Baca juga: Kilas Balik Sritex, Dulu Jaya hingga Luar Negeri, Bakal Tutup Permanen mulai 1 Maret 2025
Memberikan pelatihan di BLKSelain itu, lanjut Aziz, bagi mereka yang ingin berwirausaha atau berdagang disediakan tempat pelatihan untuk menunjang skill masing-masing.
"Ada pelatihan-pelatihan yang disediakan baik di BLK Sukoharjo, Provinsi Jawa Tengah, dan BLK milik kementerian yang berada di Semarang dan Solo," papar Aziz.
"Alhamdulillah kondisinya kemarin masuk hari terakhir (28/2/2025) itu kondusif dan tidak ada gejolak," imbuhnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.